Sukses

Selain Ricky Elson, Ini Penemu Kendaraan yang Pernah Diremehkan

Soichiro Honda dan Ferruccio Lamborghini yang sempat merasakan kegundahan karyanya tidak diakui.

Liputan6.com, Jakarta - Kiprah pemuda bernama Ricky Elson di ranah otomotif nasional tidak berjalan mulus. Karyanya berupa mobil listrik Selo dianggap tidak layak produksi oleh Kasubdit Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Sarjono Turin.

Ia mengatakan jika Selo hanya mampu berjalan dengan kecepatan 29 km/jam. Padahal sesungguhnya, Selo mampu digeber hingga kecepatan 220 km/jam.

Selain Ricky, sebelumnya telah banyak pencipta teknologi kendaraan luar biasa yang diremehkan karyanya. Sebut saja Soichiro Honda dan Ferruccio Lamborghini yang sempat merasakan kegundahan karyanya tidak diakui.

Berikut ini perjalanan panjang kedua tokoh besar otomotif tersebut yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Next

1. Soichiro Honda

Cikal bakal teknologi mesin modern saat ini tak lepas dari hasil ciptaan Soichiro Honda yaitu ring piston. Produk ring piston ini sempat pula ditawarkannya ke Toyota, dan hasilnya ditolak. Penolakan ini didasarkan karena kualitas ring piston buatan Honda tidak lentur sehingga tidak memenuhi standar.

Ia pun kemudian terus mencari solusi kelemahan ciptaannya tersebut. Demi mendapat solusi, Honda kuliah lagi untuk menambah pengetahuan tentang mesin.

Sayangnya, masa kuliah selama dua tahun ini tidak berjalan dengan mulus karena Honda jarang mengikuti kuliah hingga akhirnya dikeluarkan. Ia menganggap kuliah yang diikutinya tidak menjawab rasa ingin tahunya.

Berkat kerja kerasnya, Honda pun berhasil mendapat solusi ring piston yang ternyata harus dicampur dengan silikon agar lentur. Hasil ciptaannya kali ini diterima oleh Toyota dan ia disodori kontrak.

Pada 1938 ia mendirikan pabrik pembuatan ring piston bernama Tokai Seiki dan mulai berproduksi secara resmi pada tahun 1941. Musibah kali ini datang karena pabrik yang ia dirikan terbakar hingga dua kali. Bahkan, pabriknya hancur akibat gempa bumi sehingga Honda memutuskan menjual pabrik tersebut ke Toyota.

Usai Perang Dunia II atau tepatnya pada Oktober 1946, Honda berkreasi memanfaatkan sepedanya yang ia tambahkan motor kecil untuk menyiasati langkanya bensin saat itu. Rupanya hasil kreasi tersebut diminati para tetangga dan kemudian laku keras karena banyak yang memesan.

Teknologi ini terus dikembangkan oleh Honda hingga akhirnya menciptakan Dream D yang merupakan sepeda motor bermesin dua tak pertamanya. Kehebatan Honda pun terendus oleh seorang marketing bernama Fujisawa. Ia pun lantas diminta membangun sepeda motor dengan mesin empat tak yang tidak bising. Benar saja, sepeda motor bermesin empat tak ini begitu diminati dan berhasil nomor satu di Jepang.

3 dari 3 halaman

Next

2. Ferruccio Lamborghini

Sosok selanjutnya yang pernah dapat cibiran adalah Ferruccio Lamborghini. Dialah pencipta mobil super Lamborghini.

Sebelum terkenal memproduksi supercar, Ferruccio Lamborghini memproduksi traktor dengan merek Lamborghini Trattori dengan memanfaatkan bahan baku produksi militer pasca Perang Dunia II yang melimpah. Bisnisnya pun meroket hingga hingga merambah ke sektor peralatan rumah tangga yaitu memproduksi alat pemanas dan pendingin ruangan.

Gelimang harta mendorong Ferruccio menggeluti hobi mahal dengan membeli sebuah Ferrari 250 GT. Namun, hobi ini berujung kekecewaan saat terjadi masalah kopling pada mobilnya. Kekecewaan ini muncul saat menemui Enzo Ferrari untuk meminta saran.

Enzo Ferrari mengomentari Ferruccio dengan kalimat cukup pedas, "Masalahnya bukan pada mobilnya, tapi pada pengendaranya!" kata Ferrari. Pencipta mobil berlogo kuda jingkrak ini juga mencibir Lamborghini agar mengurusi traktornya saja.

Segala komentar Enzo Ferrari ini membuatnya tersinggung dan terhina. Lamborghini pun bersumpah untuk menciptakan sebuah kendaraan yang mampu mematahkan gengsi Ferrari.

Sebagai bentuk keseriusannya, Lamborghini merekrut mantan karyawan Ferrari, Giotto Bizzarini, Franco Scaglione, dan Gian Paolo Dallara. Ketiga orang ini diminta untuk membangun mobil GT mewah dan kuat yang mampu mencapai kecepatan 241 km/jam.

Mobil yang diminta sang juragan traktor tersebut berhasil diwujudkan dan diberi nama Lamborghini 350GT. Mobil super ini pun lakoni debutnya di Geneva Motor Show pada Maret 1964.

(ysp/ian)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.