Sukses

Ini Alasan Mitsubishi Triton Tetap Pakai Mesin Lama

Beberapa kondisi menyebabkan KTB tetap memilih menggunakan mesin lama. Salah satunya soal harga.

Liputan6.com, Riau - Tahun ini setidaknya ada dua model double cabin baru yang hadir di Indonesia. Pertama adalah Nissan Navara dan Mitsubishi Triton. Mobil kabin ganda kebanggaan Mitsubishi ini baru saja diperkenalkan kepada media dan akan melakukan public launching di GIIAS 2015.

Dari catatan yang diperoleh Liputan6.com, terdapat banyak perubahan yang terjadi pada all new Triton. Baik itu eksterior, interior, maupun soal mekanik seperti suspensi. Namun ada satu persamaan utama antara all new Triton dengan generasi sebelumnya. Persamaan itu ada di bagian mesin.

PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) tidak menyertakan perubahan mesin pada all new Triton. Padahal Triton di Thailand memiliki mesin baru dengan dimensi yang lebih kompak dan menggunakan blok mesin berbahan dasar aluminium alloy.

All new Triton masih menggunakan mesin lamanya yakni, 4D56. Bedanya terlihat pada tipe HDX (tipe terendah) yang kini mendapat tambahan turbocharger.

Ada alasan tertentu yang melatarbelakangi keputusan tersebut. "Sudah pasti masalah harga," ujar Kosei Tamaki, Executive General Manager of MMC Marketing Division KTB, saat dijumpai di Pekanbaru, Kamis (13/8/15).

Menurutnya, bila menggunakan mesin baru harga jual all New Triton akan lebih mahal.Mahal ini bukan berarti sekedar harga jualnya saja. Namun bisa merembet pada harga komponen. Lebih dari itu alasan paling kuat adalah soal performa mesin tersebut.

"Konsumen sudah mengenal mesin ini dan performanya bagus," seru Tamaki. Terlebih lagi bila ada kerusakan mesin, akan mudah mencari permasalahannya. Ketersediaan komponen juga menjadi perhitungan.

All new Triton menggunakan mesin 4D56 yang dapat menghasilkan tenaga minimum 108 Tk dengan torsi sebesar 200 Nm. Performa akan berbeda tiap tipenya terkait dengan daya dukung komponen. Tidak semua tipe dipersenjati dengan intercooler.

(sts/ian)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini