Sukses

Sering Menunda Jam Tidur agar Punya Waktu Diri Sendiri? Ini Dampak dan Solusi

Kebiasaan menunda waktu tidur akan membuat Anda berada dalam sebuah siklus secara terus menerus tanpa disadari

Liputan6.com, Jakarta Mempunyai segudang jadwal yang padat setiap harinya tentu akan membuat jenuh setiap orang. Misalnya, mencuri-curi waktu agar bisa setidaknya istirahat sejenak sebelum akhirnya kembali bekerja.

Ketika malam pun tiba, Anda sudah senggang dan terlepas dari tanggung jawab pekerjaan, justru Anda gunakan waktu tersebut untuk melakukan hal-hal yang Anda sukai dan yang belum terpenuhi sepanjang harinya.

Celeste Perez, perempuan asal Filipina-Amerika yang memiliki perusahaan minuman berbasis herbal ini lebih memilih untuk mengorbankan jam tidur agar memiliki waktu untuk merawat dirinya, 

“Malam adalah saat saya benar-benar dapat fokus pada diri saya dan tidak takut bahwa itu akan menyita waktu orang lain,” jelas Perez.

Faktanya, kecenderungan untuk terbiasa menunda waktu tidur selama 10 menit, 15 menit, hingga 30 menit lebih, akan membuat Anda justru akan berada pada sebuah siklus yang tidak dapat dinegosiasikan akibat menundanya,

Melansir dari The Washington Post, menurut Jurnalis Daphne K. Lee, orang-orang yang tidak banyak kendali atas kehidupan mereka akibat rutinitas, menolak untuk tidur lebih awal untuk mendapatkan kembali rasa kebebasan selama berjam-jam sebelum akhirnya tidur.

Lee memaparkan bahwa secara khusus, masyarakat di China bekerja selama 12 jam atau lebih dalam seharinya sehingga mengorbankan jam tidur mereka. Tindakan tersebut disebut sebagai ‘pembalasan untuk begadang’.

Meskipun demikian, orang-orang yang terlalu berkomitmen pada dunia pekerjaan telah menggunakan ekspresi sebagai cara untuk menukar waktu tidur dengan waktu bagi diri sendiri.

Terutama ketika adanya pandemi terjadi damn menghapus batasan antara pekerjaan, sekolah, dan masalah rumah.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dampak Menunda Tidur

Semenjak COVID-19, balas dendam untuk menunda tidur semakin meningkat. Mereka menyadari waktu ‘me time’ ketika waktunya tidur. 

“Setidaknya sekali seminggu, saya mendengar seseorang berjuang dengan penundaan tidur mereka agar dapat balas dendam mendapatkan waktu sendiri,” jelas spesialis pengobatan tidur New York Shely Harris.

Menunda tidur karena alasan apapun dapat mengkhawatirkan diri secara fisik, menyebabkan kekebalan tubuh menurun, tekanan darah tinggi, meningkatkan risiko penyakit jantung, lebih mudah mengalami penambahan berat badan, dan berbagai kesehatan mental lainnya.

“Semakin kita menunda waktu tidur di malam hari, semakin Anda akan mengalami kesulitan untuk menjadi efektif dan efisien pada hal-hal yang perlu Anda lakukan pada hari berikutnya,” tambah Harris.

Kegiatan tersebut akan terjadi terus menerus seperti berada di dalam lingkaran dan memiliki keinginan untuk merasa perlu lebih banyak untuk menambah kesenangan diri sendiri di malam hari.

Balas dendam dengan memilih opsi mengorbankan jam tidur juga bisa memengaruhi gejolak emosi. Salah satu hal yang paling terdampak adalah suasana hati, lebih cenderung untuk sulit mengatur dan mengendalikannya,

“Itu bisa menimbulkan masalah dalam hubungan. Ketika satu pasangan benar-benar ingin tidur, yang satunya sedang menelusuri film atau serial di Netflix atau berselancar di media sosial,”  jelas ilmuwan dan penulis Wendy Troxel.

 

 

3 dari 3 halaman

Solusi yang Ditawarkan

1. Cari waktu untuk diri sendiri dan maksimalkan: luangkan waktu dan pastikan Anda benar-benar senggang. Pilih aktivitas yang menyenangkan dan berdampak pada kesehatan atau mental Anda dalam menghadapi stres. Contohnya, sore hari ketika masih banyak ruang sebelum beristirahat.

2. Hilangkan jadwal Anda: psikolog klinis Christine Li menjelaskan untuk jangan membuang waktu Anda dalam pertemuan yang tidak berguna atau kewajiban yang tidak terlalu Anda pedulikan. Potonglah jadwal atau aktivitas yang tidak membuat bahagia/puas agar Anda tidak terlalu merasa ingin membalas dendam.

3. Bicara jujur pada diri sendiri: Buat jadwal selama sehari yang membantu Anda untuk tidur nyenyak, seperti mengingatkan pada diri Anda bahwa selama rapat Anda kurang bersemangat di rumah, tidak memiliki energi sepanjang hari. Supaya Anda bisa tahu alasan dari pentingnya tidur.

4. Bersikap tegas: Berhentilah meyakinkan diri Anda untuk mencoba tidur lebih awal. Jangan katakan “Saya akan mencoba”, tetapi “Saya akan”. Hal tersebut akan jauh lebih efektif agar wacana yang ada bisa lebih terlaksana. 

5. Setel alarm satu jam sebelum tidur: Jauhkan diri Anda barang-barang elektronik dan redupkan lampu di rumah Anda ketika ingin tidur. Lalu, lakukan sesuatu yang bersifat menenangkan, seperti mandi air panas karena ketika suhu tubuh turun, hormon melatonin akan mulai diproduksi sehingga membuat Anda mudah tidur.

6. Atur napas: Berbaringlah di tempat yang nyaman, tutup mata Anda, dan biarkan tubuh rileks. Kemudian, ambil napas dalam-dalam yang lambat dan hembuskan dengan lembut melalui bibir. Ulangi selama tiga kali. Hal tersebut akan membuat Anda tidur lebih nyenyak dan mengatasi diri untuk menunda waktu tidur.

Reporter: Caroline Saskia

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini