Sukses

Diperiksa KPK, TB Silalahi Beberkan Aliran Dana Kongres Demokrat

TB Silalahi mengaku mendapat laporan dari sejumlah pengurus Demokrat di daerah yang mengaku diberi uang.

Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat TB Silalahi mengaku dirinya diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait aliran dana saat Kongres Partai Demokrat di Bandung, Jawa Barat, pada 2010. Dia pun mengatakan telah membeberkan adanya aliran dana yang diberikan Anas Urbaningrum saat berlangsungnya pemilihan Ketua Umum Partai Demokrat.

"Dulu beberapa orang mantan ketua DPC (Demokrat) datang mengadu ke kami Komisi Pengawas. Mereka mempersoalkan masalah Muscab (Musyawarah Cabang). Kemudian mereka bilang kami bermasalah di Kongres, ada yang beri duit dan sebagainya," kata Silalahi di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (11/12/2013).

Silalahi melanjutkan, Komisi Pengawas langsung membuat berita acara pemeriksaan (BAP) usai menerima laporan para ketua DPC itu. Dan BAP Komisi Pengawas itu yang juga diberikan Silalahi kepada penyidik.

"Itulah yang diberikan ke KPK. Itulah yang jadi konten berita. Tapi apa yang ada di dalamnya (BAP) silakan tanya ke KPK," ucap Letnan Jenderal TNI Purnawirawan itu.

Meski begitu, Silalahi enggan bicara lebih jauh mengenai pemeriksaan lainnya maupun terhadap kasus Hambalang. "Saya dipanggil KPK sebagai Komisi Pengawas untuk memberikan bantuan keterangan. Nanti KPK yang akan memberi kejelasan," kata dia.

TB Silalahi diperiksa terkait gratifikasi perencanaan pembangunan proyek Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sarana Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Ditengarai ada aliran dana P3SON yang mengalir ke Anas serta sejumlah pendukungnya untuk pemenangan jadi Ketum Demokrat.

Silalahi yang juga menjabat Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat itu diperiksa lebih dari 6 jam. Ia mulai diperiksa sekitar pukul 09.30 WIB, dan baru keluar Gedung KPK sekitar pukul 15.48 WIB. Dalam waktu hampir bersamaan KPK juga memeriksa kader Partai Demokrat lainnya, Benny Kabur Harman sebagai saksi untuk kasus yang sama. (Ado/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini