Sukses

Parkir `Sembarangan`, Ketua Komisi III: Parkiran Penuh

"Saya biasanya parkir di basement, 2 hari ini basement selalu penuh," ujar Ketua Komisi III Pieter Zulkifli.

Pieter Zulkifli, Ketua Komisi III DPR RI yang baru saja dilantik memberikan alasan terkait kerapnya memarkir mobil miliknya di parkiran khusus pimpinan DPR, MPR, dan DPD RI di depan gedung Nusantara III, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Ia menjelaskan, dirinya memarkir BMW tipe X6 hitam bernomor polisi B 2 YD itu di parkiran khusus pimpinan DPR karena sudah 2 hari ini parkiran khusus anggota DPR yang berada di basement gedung nusantara I dan II DPR RI penuh. Apalagi, kerap ada truk perkakas yang juga diparkir menghalagi parkiran yang kosong.

"Saya biasanya parkir di basement, 2 hari ini basement selalu penuh, belakangan ada truk perkakas di sana, karena itu saya parkir di sini," kata Pieter saat ditemui di parkiran pimpinan DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/10/2013).

Politisi Partai Demokrat ini menegaskan, dirinya terpaksa memarkir mobilnya di parkiran pimpinan DPR karena parkiran tersebut dekat dengan ruang rapat komisi II DPR RI. Karena, sebelum dirinya menjabat sebagai ketua komisi III dirinya menjabat sebagai anggota komisi II DPR.

"Karena itu saya parkir di sini, karena saya dekat dengan komisi II, saya sudah izin. Kemudian beberapa hari saya parkir di sini karena di depan penuh dan di sana (basement) juga sudah penuh," ungkapnya.

Lebih lanjut, Pieter menjelaskan, dirinya tidak pernah memarahi Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR jika ada Pamdal yang melarangnya parkir di parkiran pimpinan. Apalagi, menurutnya tak ada Pamdal yang melarangnya parkir di parkiran pimpinan DPR, karena dirinya sudah meminta izin kepada Pamdal untuk parkir di lokasi tersebut.

"Ayo coba panggil Pamdalnya, selama saya bertugas di sini saya tidak pernah marah sama Pamdal," jelasnya.

Pieter juga mengatakan, kondisi parkiran yang ada di komplek parlemen ini sudah tidak kondusif lagi. Karena, bukan hanya 560 anggota DPR saja yang memarkir kendaraanya, tetapi ada ratusan staf ahli dan asisten pribadi anggota dewan yang diparkir secara bersamaan disatu lokasi.

"Aspri banyak yang punya mobil, parkir bareng di situ. Dengan 560 anggota jadi nggak mungkin. Kadang-kadang saya parkir di dekat Bengawan Solo. Menurut saya memang wilayah untuk perkir mobil sudah tidak memenuhi syarat lagi. Karena itu kalau kosong baru saya parkir di sini, jadi saya parkir di sini baru 2 hari saja," tukasnya. (Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.