Sukses

TNI AU Selidiki Jatuhnya Tanki Pesawat Hawk 200 di Riau

"Mengenai identitas pilot, saya belum berani menginformasikannya. Yang jelas, pesawat atau aset berhasil diselamatkan," kata Filfadri.

TNI Angkatan Udara menyelidiki kasus jatuhnya tanki cadangan pesawat tempur BAE Hawk 200 di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Insiden itu terjadi Jumat 4 Oktober 2013 lalu.

"Kami sudah mengevakuasi tanki yang jatuh tersebut," kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau, Mayor Sus Filfadri di Pekanbaru, Minggu (6/10/2013).

Mengenai penyebab jatuhnya tanki pesawat tempur buatan Inggris itu, Filfadri mengatakan hal itu masih diselidiki. Ia menambahkan penyelidikan atas jatuhnya tanki tersebut dilakukan oleh pihak berwenang dari TNI AU. "Itu masih diselidiki. Dan sampai kapan baru ada hasilnya atau diketahui penyebabnya, saya kurang tahu," jelasnya.

Filfadri juga enggan memberikan identitas pilot yang membawa pesawat tempur tersebut.

"Mengenai identitas pilot, saya belum berani menginformasikannya. Yang jelas, pesawat atau aset berhasil diselamatkan. Juga tidak ada korban luka atau meninggal dunia dalam peristiwa ini," tukas Filfadri.

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Riau AKBP, Guntur Aryo Tejo mengatakan informasi warga menyebutkan bahwa tanki itu terlihat melayang di udara sebelum akhirnya jatuh di Desa Baung, sekitar pukul 15.45 WIB.

Tidak ada korban luka atau meninggal dunia akibat peristiwa itu. Sesaat setelah jatuhnya tanki tersebut, sejumlah petugas kepolisian tiba di lokasi kejadian untuk mengamankan tempat kejadian.

Insiden itu bermula saat Pesawat Hawk 200 yang sedang melintasi wilayah udara Kabupaten Indragiri Hulu menjatuhkan tanki cadangan minyak yang terlepas dari bodi pesawat. Tanki minyak berukuran panjang 3 meter lebih itu terbagi menjadi 2 dan jatuh ketika warga Desa Sungai Baung, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu, sedang membersihkan kebun. (Ant/Adi/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini