Sukses

[VIDEO] Perpustakaan Saiful Hadi untuk Korban Merapi

Dengan hanya bermodalkan kemauan keras, perpustakaan keliling Saipul Hadi tak hanya menghibur warga sekitar namun menjadi contoh desa lain.

Membantu orang lain tidak perlu dengan uang segudang. Sugiyono Saiful Hadi, karyawan swasta yang hanya bergaji pas-pasan di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan kemauan keras membangun perpustakaan keliling bagi korban gempa dan letusan Gunung Merapi. Ia ingin para korban tak hanya termangu di pengungsian.

Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Minggu (15/9/2013), Dusun Gresik, Sumber Mulyo, Kecamatan Bambang Lipuro, Bantul, sempat luluh lantak terkena dampak gempa Yogyakarta dan letusan Gunung Merapi. Saat bencana melanda, para korban sering termangu di posko pengungsian tanpa kegiatan produktif .

Melihat kondisi itu, Saiful tergerak untuk membantu. Ia mempunyai ide untuk membuat perpustakaan keliling. Dengan membaca buku, bisa mengurangi penderitaan para korban di tempat pengungsian. Ia pun memberikan nama kegiatannya Perpustakaan Keliling Luru Ilmu.

"Dalam hati kami apa yang bisa kami lakukan untuk pendidikan yang mungkin saya mampu dan bisa lakukan adalah perpustakaan," kata Saiful

Pada 2006, Saiful yang hanya lulusan SMA dan karyawan dengan gaji pas-pasan di perusahaan swasta itu pun membuat perpustakaan keliling Luru Ilmu. Buku-buku di perpustakaan itu bisa dipinjam gratis.

"Sebelum adanya perpusatakaan ini biasanya anak-anak muda berkeliaran ke mana-mana. Dengan perpustakaan ini mereka bisa membaca mengisi waktu dengan baik," kata warga Sukardi.

"Di sini buku-buknya lengkap jadi kita tinggal memilih buku yang dibutuhkan. Dan juga di sini ada fasilitas internet gratis," kata seorang mahasiswi, Trisnawati.

Saat gempa melanda Yogyakarta, Saiful hampir setiap hari mengunjungi posko untuk menghibur dan meminjamkan buku pada korban gempa. berbagai foto kegiatan yang diabadikan memperlihatkan kegiatan Saiful bersama sejumlah relawan membantu korban gempa dengan buku bacaan.

Saat ini, Saiful secara teratur tiap Sabtu dan Minggu berkeliling ke sejumlah tempat di Bantul dengan sepeda motor yang dilengkapi dengan box untuk membawa buku. Seluruh modal untuk memulai layanan sosial kemanusiaan ini datang dari kocek pribadi Saiful.

Sepang terjang ayah 2 anak itu akhirnya jadi bagian tak terpisahkan dari kegiatan warga Dusun Gresik. Setelah hampir 8 tahun berjalan, sejumlah teman ikut membantu Saiful sebagai relawan. Bantuan buku juga berdatangan. Sejauh ini, 25 ribu buku berbagai topik telah melengkapi koleksi perpustakaan Luru Ilmu. Pada 2009, Saiful mendapat bantuan sepeda motor khusus dari Pemerintah Kota Bantul.

Warga dusun-dusun lain yang terinspirasi juga telah minta bantuan Saiful untuk mengembangkan perpustakaan serupa. Keluarga Saiful sungguh bangga bisa membantu warga dusun lain.

Pengabdian Saiful menarik perhatian berbagai instansi. Pada 2011, Saiful meraih Nugra Jasa Dharma Pustaloka, penghargaan bagi pelopor upaya meningkatkan kegemaran membaca. Setahun kemudian, Luru Ilmu meraih Juara Pertama Taman Bacaan Kreatif Tingkat Nasional dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

"Harapan saya anak-anak Indonesia semakin cerdas karena gemar membaca. Isi kemerdekaan dengan membaca," tukas Saiful. (Adi/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini