Sukses

RSCM: Korban Tewas Tenggak Miras Oplosan Jadi 14 Orang

Setelah 10 orang dinyatakan tewas, kini 4 orang pelanggan miras oplosan itu pun menyusul.

Korban terus berjatuhan setelah menenggak miras oplosan racikan Rendy. Setelah 10 orang dinyatakan tewas, kini 4 orang pelanggan miras oplosan pun menyusul. Selain itu, 4 korban lainnya pun masih menjalani perawatan.

"Benar ada beberapa orang yang meninggal dan divisum di sini. Korban meninggal, jenazahnya sudah dibawa oleh keluarganya," kata salah seorang petugas kamar jenazah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Kamis (22/8/2013).

Keempat orang korban yang meninggal ialah Roni Marpaung (42), Steven (44), Ali Swara (40), dan Agus Irawan (46). Sementara, 4 korban yang masih dirawat ialah Surya Angga Dinata, Mulyadi (50), Moh Hadi, dan Amin Mawardi (44).

Sebelumnya, polisi menyebutkan korban meninggal akibat menenggak miras oplosan Rendy berjumlah 10 orang. Mereka ialah Mustofa (27), Zainudin (31), Ishak Maulana (20), Adi Ferdinan (26), Suaifudin (32),  Sopar (32),  Sutrisno (33), Sofyan (35),  Maripin (35), dan Joko Pitono (39).

Kasus ini berawal pada Minggu 18 Agustus lalu, puluhan orang menenggak miras oplosan yang diduga dibuat oleh Rendy, pedagang Jamu. Awalnya, delapan korban mendatangi warung Jamu pada Minggu malam itu dan terbuai dengan minuman itu. Mereka pun baru merasakan dampaknya pada Senin 19 Agustus dinihari.

Adi Ferdinan, satu di antara puluhan orang lantas pulang karena mual hingga tak sadarkan diri. Keluarga yang melihat kejadian langsung membawanya ke RS Islam Cempaka Putih, namun satu hari setelah dirawat Adi meregang nyawa di Rumah Sakit.

Akibat pristiwa itu, polisi sektor Kemayoran pun mendatangi lokasi kejadian. Polisi menemukan puluhan dirigen minuman oplosan. Petugas juga mengiring  Rendy (49), pemilik warung Jamu ke polsek untuk dimintain keterangannya.

Bahan-bahan membuat minuman Rendy, kata polisi terbuat dari alkohol, jamu, beras kencur, susu kental, dan air putih. (Ali/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.