Sukses

Kisah Ajudan: Bung Karno dan Mega Tinggal di Rumah Itu 6 Bulan

Rumah yang pernah ditinggali Presiden Indonesia pertama, Soekarno, dilelang di dunia maya. Penjual rumah itu mematok harga Rp 29,4 miliar.

Rumah yang pernah ditinggali Presiden Indonesia pertama, Soekarno, dilelang di dunia maya. Penjual rumah itu mematok harga Rp 29,4 miliar.

Ajudan Bung Karno, Sidharto Danusubroto, mengakui Proklamator itu pernah tinggal di rumah yang kini sedang dijual di situs jual beli internet. Menurut Sidharto, di rumah yang berlokasi di Yogyakarta itu Bung Karno berlindung dari agresi militer Belanda selama beberapa bulan.

"Beliau tinggal bersama Bu Fatmawati dan 2 anaknya Guntur dan Megawati. Mereka tinggal di sana selama 6 bulan," kata Sidharto di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/7/2013).

Menurut Sidharto, selama pelarian, Bung Karno sempat juga ke Bali pada Desember. "Kembali Juni," tutur Sidharto yang kini menjabat Ketua MPR itu.

Untuk itu, Sidharto pun meminta kepada Pemerintah Provinsi Yogyakarta agar memberikan perhatian lebih pada rumah bersejarah itu. "Semua yang ditinggalkan para pendiri bangsa harus dijadikan situs. Saya kira memang di situ (Bung Karno pernah tinggal)," kata Sidharto.

Penjual Butuh Uang

Sebuah akun bernama Yuskalvin tiba-tiba menjadi buah bibir. Dia menjual sebuah rumah yang memiliki nilai sejarah tinggi di dunia maya. Harganya mencapai Rp 29.491.000.000.

"Dijual rumah dan tanah bersejarah Bung Karno, luas tanah 4213 meter, lebar depan 70 meter, luas bangunan kurang lebih 500 meter, SHM, sejarahnya rumah tersebut pernah dijadikan Istana Presiden Darurat Soekarno sewaktu Agresi Militer Belanda di Yogyakarta antara tahun 1947-1948," tulis Yuskalvin.

Saat dihubungi melalui telepon, Yuskalvin mengakui menjual rumah tersebut. Menurutnya, sejak diiklankan di dunia maya, sudah banyak yang menawar rumah tersebut. Namun, kata Yuskalvin, sampai saat ini belum memperoleh harga kesepakatan, sehingga belum dilepaskan.

Ketika ditanya, apa alasan rumah tersebut dijual, dia menjawab diplomatis. "Perlu uang," kata Yuskalvin, tanpa menjelaskan lebih lanjut. (Ary/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini