Sukses

Prabowo Minta TNI Siapkan Pasukan Perdamaian untuk Dikirim ke Gaza

Prabowo meminta TNI menyiapkan pasukan perdamaian bila Indonesia diminta berkontribusi setelah tercapai kesepakatan dalam forum tersebut.

Diterbitkan 13 Oktober 2025, 06:49 WIB
Share
Copy Link
Batalkan
Jadi intinya...
  • Prabowo hadiri KTT Gaza di Mesir, bahas perdamaian dan stabilitas regional.
  • Indonesia siap kirim 20.000 pasukan perdamaian jika diminta setelah kesepakatan.
  • KTT dipimpin Trump-al-Sisi, bahas rencana gencatan senjata dan pemerintahan baru Gaza.

Liputan6.com, Jakarta- Presiden Prabowo Subianto akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang membahas perdamaian Gaza di Sharm el-Sheikh, Mesir, Senin (13/10/2025). Dia meminta TNI menyiapkan pasukan perdamaian bila Indonesia diminta berkontribusi setelah tercapai kesepakatan dalam forum tersebut.

Hal ini disampaikan Prabowo dalam rapat terbatas yang digelar di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Minggu, 12 Oktober 2025 malam. Rapat dilakukan sebelum Prabowo bertolak ke Mesir.

"Tadi Bapak Presiden juga menyampaikan hal tersebut bahwa kalau memang kemudian tercapai kesepakatan ke arah yang baik dalam artian terjadi perdamaian dan kemudian salah satu konsekuensinya adalah kita, Indonesia, diminta untuk ikut serta membantu mengirimkan pasukan perdamaian," kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi kepada wartawan usai rapat, Minggu malam.

"Dan juga dibahas dan diminta (Presiden) kepada tadi Alhamdulillah yang hadir adalah Wakil Panglima TNI untuk juga mulai mempersiapkan diri. Manakala dibutuhkan kita sudah siap," sambungnya.

Prasetyo belum mengetahui secara rinci apa yang akan dibahas dalam KTT perdamaian di Gaza. Namun, kata dia, Prabowo akan kembali menawarkan pasukan perdamaian dari Indonesia apabila terjadi kesepakatan perdamaian dalam KTT tersebut.

"Menurut kami kalau memang kemudian terjadi kesepakatan yang konstruktif tidak menutup kemungkinan arahnya akan ke sana," tutur Prasetyo.

2 dari 3 halaman

Prabowo Mau Kirim 20.000 Pasukan ke Wilayah Konflik

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menekankan Indonesia siap mengirimkan 20.000 lebih pasukan penjaga perdamaian ke wilayah-wilayah konflik. Mulai dari, Gaza, Ukraina, Sudan, hingga Libya.

Hal ini disampaikan Prabowo saat berpidato pada Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di Gedung Sekretariat PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025). Prabowo mendapatkan urutan ketiga saat berpidato.

"Jika Dewan Keamanan dan Majelis Umum ini memutuskan, Indonesia siap mengirimkan 20.000 atau lebih putra-putri kami untuk menjaga perdamaian di Gaza. Di Ukraina, di Sudan, Libya, di mana pun perdamaian dijaga," kata Prabowo sebagaiman disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (23/9/2025).

Dia mengatakan saat ini Indonesia pun menjadi salah satu kontributor terbesar untuk pasukan perdamaian PBB. Prabowo menenegaskan Indonesia berkomitmen menjaga perdamaian bukan hanya dengan kata-kata, namun juga tindakan nyata.

"Kami adalah salah satu kontributor terbesar pasukan perdamaian PBB. Kami percaya pada PBB. Dan kami siap membantu, bukan hanya dengan kata-kata, tapi dengan tindakan nyata" jelasnya.

3 dari 3 halaman

KTT Perdamaian Internasional Dipimpin Donald Trump-Abdel Fattah

Sebagai informasi, Presiden Abdel Fattah al-Sisi, bersama Presiden AS Donald Trump akan memimpin bersama KTT perdamaian internasional di kota Sharm el-Sheikh, Laut Merah, Mesir pada Senin, 13 Oktober 2025.

Dalam pernyataan kepresidenan disebutkan bahwa KTT tersebut akan mempertemukan para pemimpin dari lebih dari 20 negara.

KTT ini bertujuan untuk "mengakhiri perang di Jalur Gaza, meningkatkan upaya untuk membawa perdamaian dan stabilitas ke Timur Tengah, dan mengawali fase baru keamanan dan stabilitas regional," demikian pernyataan tersebut.

KTT ini "dilaksanakan sejalan dengan visi Presiden AS Trump untuk mencapai perdamaian di kawasan dan upayanya yang gigih untuk mengakhiri konflik di seluruh dunia," tambahnya.

Trump mengumumkan pada Rabu bahwa Israel dan Hamas telah menyetujui fase pertama dari rencana 20 poin yang ia susun pada 29 September untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.

Tahap pertama mencakup pembebasan semua tawanan Israel yang ditahan di Gaza dengan imbalan sekitar 2.000 tahanan Palestina, dan penarikan pasukan Israel secara bertahap dari seluruh Jalur Gaza yang mulai berlaku pada Jumat pukul 12.00 siang waktu setempat (09.00 GMT).

Sementara, tahap kedua dari rencana tersebut akan mengatur pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Gaza tanpa partisipasi Hamas, pembentukan pasukan keamanan yang terdiri dari warga Palestina dan pasukan dari negara-negara Arab dan Islam, serta perlucutan senjata Hamas.

EnamPlus