Sukses

Kamar Penuh, Pasien KJS di RSUD Tarakan 3 Hari di IGD

Selain pelayanan, infrastruktur rumah sakit penerima pasien KJS sepertinya juga masih harus dievaluasi terutama kamar rawat inap.

Selain pelayanan, infrastruktur rumah sakit penerima pasien Kartu Jakarta Sehat (KJS) dinilai masih harus dievaluasi, terutama kamar rawat inap. Sebab jika sedang penuh, warga harus menginap berhari-hari di unit Instalasi Gawat Darurat (IGD)

Seperti yang dialami oleh seorang pasien bernama Saenah. Dia mengaku suaminya yang mengidap penyakit jantung dan membutuhkan kamar rawat inap di RSUD Tarakan, belum juga pindahkan. Alasannya, rumah sakit menyatakan kamar rawat inap sedang penuh.

Saenah mengaku harus menunggu semalaman sampai akhirnya mendapatkan kamar rawat inap. Sebelum pindah ke ruang inap, sambung Saenah, suaminya tetap dirawat di IGD.

"Iya, sebelum di kamar, dirawatnya di IGD semalaman. Katanya kamarnya penuh," tutur Saenah saat ditemui di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Kamis (30/5/2013).

Warga Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat itu mengungkapkan, bahkan ada pasien yang harus menginap di IGD sampai 3 malam karena kamar rawat inap penuh. "Ada yang sampai 3 malam. Yang barengan suami saya itu," lanjutnya.

Suami Saenah sudah 1 minggu dirawat di RSUD Tarakan akibat penyakit jantung. Meski harus menunggu di IGD, dirinya mengaku puas dengan pelayanan di rumah sakit itu.

"Alhamdulillah semua gratis, obat juga. Bolak-balik ruangan dari inap ke ICCU juga gampang. Ya terbantu lah," tandas Saenah. (Tnt/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini