Sukses

Komisi I DPR Minta Kasus Bentrok Oknum TNI AL-Brimob di Sorong Diselidiki

Anggota Komisi I DPR RI, Dave Laksono meminta, adanya penyelidikan untuk mengusut kasus bentrok anggota TNI AL dan oknum Brimob Polda Papua Barat di pelabuhan Sorong, Papua Barat Daya, Minggu 14 April 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, Dave Laksono meminta, adanya penyelidikan untuk mengusut kasus bentrok anggota TNI AL dan oknum Brimob Polda Papua Barat di pelabuhan Sorong, pada Minggu 14 April 2024.

"Maka itu saya menyerukan ada penyelidikan yang dalam akan permasalahan ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik," kata Dave dilansir dari Antara, Selasa (16/4/2024).

Dia juga menyebut, pihaknya akan mempelajari terlebih dahulu penyebab bentrokan agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.

"Kami pelajari dan dalami lebih dahulu sebab dan penyebabnya, apa yang memicu kericuhan tersebut," ucap Dave.

Dave menambahkan, kericuhan antaraparat di wilayah rawan konflik, seperti Papua Barat, semestinya bisa dihindari.

"Konflik antara aparat itu tidak boleh terjadi, apalagi di wilayah yang semestinya ada musuh bersama," kata dia.

Sebelumnya, Polda Papua Barat dan TNI AL berkolaborasi melakukan penyelidikan kasus bentrok antara personel Brimob dengan sejumlah anggota Polisi Militer TNI AL (Pomal) Lantamal XIV/Sorong guna mendapatkan titik terang dari kejadian di Kota Sorong, Papua Barat Daya pada Minggu 14 April 2024.

Kapolda Papua Barat, Irjen Johnny Eddizon Isir menyebutkan bahwa Komandan Satuan Brimob Polda Papua Barat berserta Kanit Propam akan turun untuk melakukan penyelidikan bersama dengan TNI AL, sehingga bisa mendapatkan titik terang atas kejadian bentrok itu.

"Jadi pak Dansat Brimob dan Kanit Propam Polda Papua Barat akan turun, kita akan kerja sama dengan kawan-kawan dari Pomal, Intel Armada dan Intel Lantamal untuk mendapatkan gambaran secara utuh dari kejadian itu," kata Johnny.

Dia menegaskan bahwa pasca-bentrok itu langsung diikuti dengan penyelidikan secara utuh dari fungsi-fungsi yang ada. Tujuannya supaya bisa mendapatkan titik terang dari asal mula kejadian itu kemudian akan diikuti dengan sebuah sanksi keras terhadap anggota jika terbukti terlibat aktif.

Diduga kuat terjadi salah paham antara oknum anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Minggu (14/4), yang kemudian berdampak pada perkelahian antara sesama aparat. Akibatnya sejumlah personel Kepolisian dan TNI AL mengalami luka-luka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

4 Prajurit TNI AL dan 6 Personel Polisi Jadi Korban Bentrok di Sorong

Kapolda Papua Barat, Irjen Johnny Eddizon menyampaikan, pihaknya bersama TNI Angkatan Laut (AL) telah memberikan perawatan kepada para prajurit yang menjadi korban bentrokan di di Pelabuhan Sorong, Papua Barat, Minggu 14 April 2024.

Setidaknya terdapat sebanyak empat prajurit TNI AL menjadi korban, lalu dari pihak kepolisian terdapat enam anggota Polri menjadi korban.

"Telah kami datakan, sampai sejauh ini ada 4 rekan kita dari TNI AL masih dalam perawatan. Demikian juga 1 personel dari Polres Tambrauw dan 5 Personel Polres Sorong Kota sudah dilakukan perawatan," kata Johnny dalam keteranganya.

Jenderal Bintang Dua Polri itu pun berharap, prajurit yang terluka agar kembali pulih dan bisa bersama-sama saling berkolaborasi dalam melaksanakan tugas berikutnya.

"Kepada masyarakat kami imbau terkhusus yang ada di Sorong dan semua yang ada di tanah Papua, jangan terhasut ataupun terbawa informasi yang tidak benar," kata dia.

"Kami punya tugas menjaga kerukunan, membangun toleransi, pesan persatuan dalam keberagaman selalu kita sampaikan. Kita harus menjaga Soliditas antara TNI-Polri," tambah dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini