Sukses

Demokrat: Kontribusi ke Rakyat Tidak Optimal Bila di Luar Pemerintahan

Herman Khaeron meminta pidato AHY tidak dipotong-potong, menurutnya pernyataan itu menjelaskan soal kontribusi Demokrat ke depan di dalam pemerintahan, bukan untuk menyinggung siapa pun.

Liputan6.com, Jakarta - Pertanyaan mengenai Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyebut Demokrat hancur lebur jika masih di koalisi yang lama menuai kontroversi. Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron menjelaskan maksud dari penyataan AHY tersebut.

Menurutnya, kontribusi kepada rakyat akan lebih nyata jika mereka bergabung ke pemerintah.

"Jika kita bergabung dengan koalisi yang lama, tentu kontribusi itu tidak akan seoptimal ketika berada di pemerintahan. Saya kira itu yang dimaksud. Jadi jangan melihat penggalan-penggalan. Tapi melihat satu pernyataan yang utuh. Bahwa sesungguhnya ini persoalan kontribusi kepada rakyat," ujar Herman di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (25/3/2024).

Herman meminta pidato AHY tidak dipotong-potong, menurutnya pernyataan itu menjelaskan soal kontribusi Demokrat ke depan di dalam pemerintahan, bukan untuk menyinggung siapa pun.

"Bagaimanapun partai itu ekspektasinya bisa berkontribusi kepada masyarakat, kepada rakyat. Oleh karenanya, dengan bergabung dengan Pak Prabowo, tentu sekarang ada di pemerintahan. Artinya kita bisa melakukan banyak hal yang tentu ini berkontribusi kepada rakyat," tuturnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

AHY Bersyukur Gabung Koalisi Prabowo: Coba Masih di Tempat Lama, Hancur Lebur

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut, keputusan partainya mendukung capres Prabowo Subianto adalah jalan terbaik. Menurutnya, jika Demokrat tetap mendukung capres Anies Baswedan maka akan hancur lebur.

"Dapat saya simpulkan ini semua adalah jalan terbaik yang diberikan Allah SWT kepada kita semua, banyak sekali hikmahnya sekali lagi kita bayangkan coba kita masih di tempat yang lama, hancur lebur betul?" kata AHY saat bukber bersama Demokrat di hotel kawasan Jakarta, Sabtu (23/3/2024).

AHY menilai, saat ini koalisi perubahan sudah mulai goyang seperti contohnya Nasdem. Menurutnya, jika Demokrat tetap di koalisi perubahan pasti akan ditinggalkan.

"Kita tahu, belum selesai semua sudah ke sana kemari, kalau kita di sana kemarin kita ditinggalkan sendiri, yang lain sudah kemarin-lemarin karena kita tidak mudah menyatakan begitu-begitu, betul kan?" ucapnya.

AHY bersyukur kini Demokrat berada di barisan pemenang capres Prabowo Subianto. Meski hasil pileg Demokrat kurang memuaskan, tetapi partainya menang besar dalam pertempuran pemilihan presiden.

"Alhamdulillah tuhan dengan caranya menuntun kita bersama Pak Prabowo dan kita berada dalam pemenangan, artinya kita mungkin merasa kecewa dengan perolehan kursi kita di dalam pileg, tapi kita menang dalam upaya kembali ke pemerintahan nasional dan ikut berkontrubusi untuk memperjuangkan harapan rakyat," ucapnya.

"Kita mungkin saja kalah dalam pertempuran pileg tapi kita menang besar dalam perang pilpres, jadi kita mungkin diajarkan untuk tetap rendah hati tidak mendapatkan segalanya untuk terus berjuang," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

Andi Arief Jelaskan Pernyataan AHY Tentang Demokrat Hancur Lebur bila Masih di Koalisi Anies

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Demokrat, Andi Arief memberi respons dan menjelaskan maksud hancur lebur partainya yang diutarakan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Andi Arief mengatakan, sebelum bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Partai Demokrat sempat ditinggal dua partai yang mengusung capres dan cawapres. Pada saat itu, survei menunjukkan Koalisi Perubahan mengalami penurunan yakni sekitar tiga sampai empat persen.

"Jadi kita cepat banting setir ke Koalisi Indonesia maju dan kita dapat 7,3 persen, memang di beberapa survei kita hampir saja hancur lebur," ujar Andi Arief saat ditemui di salah satu café kawasan Cinere, Depok, Minggu (24/3/2024) malam.

Hancur lebur yang dimaksud yakni ketidakseimbangan antara partai, pendukung, hingga capres yang diusung. Hal itulah yang menjadi penyebab ketidakkompakan, sehingga Partai Demokrat memilih keluar dan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.

"Enggak kompak itu namanya hancur lebur terjadi di koalisi perubahan, jadi ini disampaikan AHY kemarin sebagai introspeksi bersama," jelas Andi Arief.

Pernyataan yang dilontarkan AHY tidak bermaksud mendiskreditkan terhadap hal tertentu. Namun langkah yang diambil Partai Demokrat pada Pemilu 2024 memberikan dampak positif pada Pilpres 2024.

"Bukan maksud mendiskreditkan, kalau kita tetap pada kondisi perubahan waktu itu hanya menjadi pendukung, dan kalah ya hancur lebur," ucap Andi Arief.

Terkait rencana restrukturisasi struktur organisasi yang disampaikan AHY, Andi Arief enggan memberikan penjelasan. Nantinya restrukturisasi struktur organisasi akan dibahas pada kongres.

"Nanti itu di kongres ada restrukturisasi karena struktur organisasi harus adaptif ya ikut perkembangan zaman," terang Andi Arief.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.