Sukses

3 Pernyataan Presiden Jokowi Terkait Harga Beras di Pasar, Bantah Terus Naik

Belakangan ini, harga beras di pasaran merangkak terus naik. Namun hal itu dibantah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden Jokowi membantah harga beras di pasar dan ritel masih tinggi.

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini, harga beras di pasaran merangkak terus naik. Namun hal itu dibantah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden Jokowi membantah harga beras di pasar dan ritel masih tinggi.

Berdasarkan laporan yang diterimanya, Jokowi mengklaim harga beras di sejumlah pasar saat ini sudah turun.

"Cek di pasar Johar naik atau tidak, turun atau tidak, cek, sudah turun. Karena harian itu saya cek. Dan saya itu selalu mendapatkan angka-angka," kata Jokowi di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 28 Februari 2024.

Dia pun meminta dan mempersilahkaan agar awak media untuk mengecek langsung harga beras di pasar dan ritel. Misalnya, kata Jokowi, di Pasar Induk Cipinang Jakarta Timur dan Pasar Johar.

"Coba dicek, jangan menginformasikan seperti itu ya. Coba dicek di Pasar Induk Cipinang, cek ke Pasar Johar, ini pasar-pasar beras harus dicek, coba dicek, coba kalian datang ke Pasar Cipinang cek harga turun apa naik," terang dia.

Jokowi lantas mengungkapkan sulitnya mencari pasokan beras dari negara-negara lain. Padahal, kata dia, dulunya banyak negara yang menawarkan pasokan beras kepada Indonesia.

"Sekarang ini kita mencari beras ke negara-negara produsen, itu juga tidak gampang dan tidak mudah," kata Jokowi.

Dia menjelaskan, kondisi tersebut disebabkan ketidakpastiaan ekonomi dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai. Salah satunya, kata Jokowi, konflik Ukraina hingga Gaza menyebabkan inflasi pangan.

"Lanskap ekonomi, lanskap politik dunia juga sulit dikalkulasi, sulit dihitung. Kita tahu konflik Ukraina belum selesai, datang konflik Gaza, ada tambahan Yaman, sehingga menyebabkan inflasi pangan melanda dunia," papar dia.

Berikut sederet pernyataan Presiden Jokowi terkait harga beras di pasar yang terus merangkak naik dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Bantah Terus Naik, Minta Coba Cek di Pasar Sudah Turun

Presiden Joko Widodo atau Jokowi membantah harga beras di pasar dan ritel masih melonjak. Berdasarkan laporan yang diterimanya, Jokowi mengklaim harga beras di sejumlah pasar saat ini sudah turun.

"Cek di pasar Johar naik atau tidak, turun atau tidak, cek, sudah turun. Karena harian itu saya cek. Dan saya itu selalu mendapatkan angka-angka," kata Jokowi di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 28 Februari 2024.

Dia pun mempersilahkan awak media untuk mengecek langsung harga beras di pasar dan ritel. Misalnya, Pasar Induk Cipinang Jakarta Timur dan Pasar Johar.

"Coba dicek, jangan menginformasikan seperti itu ya. Coba dicek di Pasar Induk Cipinang, cek ke Pasar Johar, ini pasar-pasar beras harus dicek, coba dicek, coba kalian datang ke Pasar Cipinang cek harga turun apa naik," kata Jokowi.

 

3 dari 4 halaman

2. Ungkap Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri

Kemudian, Presiden Jokowi mengungkapkan sulitnya mencari pasokan beras dari negara-negara lain. Padahal, kata dia, dulunya banyak negara yang menawarkan pasokan beras kepada Indonesia.

"Sekarang ini kita mencari beras ke negara-negara produsen, itu juga tidak gampang dan tidak mudah," papar Jokowi.

Dia mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomi dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai. Salah satunya konflik Ukraina hingga Gaza menyebabkan inflasi pangan.

"Lanskap ekonomi, lanskap politik dunia juga sulit dikalkulasi, sulit dihitung. Kita tahu konflik Ukraina belum selesai, datang konflik Gaza, ada tambahan Yaman, sehingga menyebabkan inflasi pangan melanda dunia," ujarnya.

 

4 dari 4 halaman

3. Perubahan Iklim dan Cuaca Juga Pengaruhi Pasokan Pangan

Jokowi menuturkan, ketegangan ini membuat sejumlah negara produsen beras berhenti melakukan ekspor. Terlebih, saat ini juga ada perubahan iklim dan cuaca yang dapat menyebabkan gangguan rantai pasok pangan.

"Semuanya sekarang ini ngerem untuk tidak ekspor bahan pangannya, baik gandum maupun beras, akibat perubahan iklim, akibat perubahan cuaca dan gangguan rantai pasok," jelas Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.