Sukses

Kemenkop dan UKM Sebut Durian dari Kota Semarang Bisa Jadi Komoditi Ekspor

Bony Suganda menyebut bahwa durian dari Kota Semarang punya peluang merambah ke pasar ekspor.

Liputan6.com, Semarang Kepala Bidang Jaringan Pemasaran Usaha Mikro Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM, Bony Suganda menyebut bahwa durian dari Kota Semarang punya peluang merambah ke pasar ekspor. Ia pun mengatakan, pihaknya telah memantau pengembangan buah durian di Kota Semarang.

"Durian-durian lokal Kota Semarang seperti di Kecamatan Gunungpati dan Kecamatan Mijen berpotensi menembus pasar internasional," sebutnya.

"Kalau secara nasional sudah ada kota dan kabupaten yang lebih dulu, tetapi melihat potensi di Kota Semarang ini tinggal dikembangkan, pemasaran diperluas, diferensiasi produk juga harus diperkuat," jelas Bony.

Dirinya pun mengungkapkan bahwa Kota Semarang dalam sektor pertanian telah menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Menurut Bony, kerja sama penelitian di bidang pertanian itu artinya Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menaruh perhatian serius di bidang pertanian.

"Melihat peluang yang besar tersebut, kami tengah merancang road map untuk pengembangan rantai pasok usaha mikro. Khuhus durian, kami telah menyiapkan tiga strategi pengembangan," ungkap Bony.

"Pengembangan rantai pasok usaha mikro ada tiga, peningkatan SDM, peningkatan produknya, dan kemitraan ke usaha besar atau pun ke jaringan pemasaran lainnya," jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harapan bagi Masyarakat

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu merespons positif rencana besar dari Kemenkop UKM. Menurutnya, ada harapan bagi masyarakat Kota Semarang khususnya petani durian dan buah-buahan bisa merambah pasar mancanegara.

"Kedatangan dari Kemenkop UKM ini nanti akan menghubungkan dengan daerah-daerah lain, sehingga menjadi angin segar juga bahwa Festival Durian ini tidak hanya standar lokal tetapi menjadi nasional," ucapnya.

Mbak Ita mengatakan, secara garis besar, projek pengembangan ini akan berkelanjutan. Ia menyebut, salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah mewujudkan Pertanian Inti Rakyat (PIR).

"Pertanian Inti Rakyat bisa di Gunungpati dan Mijen untuk jadi sentra durian. Kalau penelitian itu bisa membuat pohon durian berbuah sepanjang tahun artinya dapat menyejahterakan masyarakat," katanya.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.