Sukses

Polisi Kembali Periksa Tamara Tyasmara hingga Guru dan Ahli Renang Ungkap Kematian Dante

Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih berusaha mengungkap motif dibalik kematian Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante (6) anak Tamara Tyasmara.

Liputan6.com, Jakarta - Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih berusaha mengungkap motif dibalik kematian Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante (6) anak Tamara Tyasmara. Dante sebelumnya diduga tewas ditangan YA, mantan kekasih Tamara.

Penyidik polisi Ditreskrimum Polda Metro Jaya pun kembali memeriksa sejumlah saksi. Dan pada hari ini, Rabu (21/2/2024) salah satu saksi di antaranya Tamara Tyasmara.

"(Pemeriksaan hari ini) ibu korban (Tamara Tyasmara)," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu saat dihubungi, Rabu (21/2/2024).

Rovan menyebut, selain Tamara, pada hari ini penyidik telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap ahli renang dan guru sekolah Dante.

"(Selain Tamara) pemeriksaan ahli renang, guru (Dante)," jelas Rovan.

Ada pun sebelumnya, pihak sekolah sempat buka suara terkait kondisi Dante, Ketua Yayasan dan Parents Relation Janitra Bina Manusa School Wani Siregar memaparkan kondisi anak Tamara Tyasmara dalam tiga bulan terakhir.

"Ia bukan termasuk anak yang mempunyai inisiatif untuk spontan bercerita, namun ada beberapa kali Dante pernah bercerita ketika bertemu dengan ayahnya," kata Wani dalam keteranganya, Jumat 16 Februari 2024.

Sementara untuk kegiatan berenang, Wani juga memiliki cerita ketika Dante mengikuti pelajaran berenang di sekolah. Dia mengatakan anak Tamara itu memang awalnya takut dengan air hal itu berdasarkan pengamatan pihak sekolah.

"Saat awal kala sesi renang baru diadakan di sekolah Dante sangat ketakutan dan tidak mau lepas dari pelukan gurunya," jelas Wani.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tamara Tyasmara Beri Tanggapan soal Dante Disebut Takut Renang karena Trauma

Sementara itu, Tamara Tyasmara menanggapi pernyataan pihak sekolah putranya, Dante, yang menyebut mendiang tidak memiliki bakat berenang dan punya trauma dengan kolam renang.

Tamara menilai, pihak yang menyatakan hal itu tidak mengetahui perkembangan mendiang buah hatinya. Menurut dia, Dante tentu akan menolak dibawa ke kolam renang, apabila yang disebutkan itu benar adanya.

"Soal Dante nggak bisa renang, harus diperjelas, karena anak itu kan berkembang. Bayi aja awalnya makan bubur terus makan nasi, berkembang," ujar Tamara di Polda Metro Jaya, Senin 19 Februari 2024.

"Sekolah tidak tahu update terbarunya Dante. Kalau Dante takut renang, mungkin dilihatin air aja bisa nangis. Mungkin sekolah tidak tahu," sambung Tamara.

Tamara tak menampik Dante sempat punya rasa takut dengan kolam renang, karena kejadian kurang mengenakan. Suatu ketika, Dante pernah didorong temannya ke kolam, hingga membuatnya takut.

"Dia pakai pelampung di tangan yang nyambung ke badan. Itu kalau didorong salah posisi aja, kita nggak bisa naik kalau nggak dibantu. Jadi yang tadinya Dante suka renang, dengan kejadian itu sempat takut," ucap dia.

 

3 dari 3 halaman

Kata Tamara Soal Datang ke Kolam Renang Sebelum Kejadian

Seiring waktu, kata Tamara, rasa takut itu terkikis setelah dirinya terus melatih Dante berenang. Tamara pun bertanya, apakah reaksi Dante saat berenang yang terekam dalam video CCTV menunjukkan rasa takut?

"Apa itu takut renang? Kalo dia takut, dia nggak akan mau ikut. Saya tahu anak saya seperti apa. Makan aja harus maunya dia. Kalau dia takut renang, pasti nggak mau," kata dia.

Tamara juga tak membantah kabar yang menyebut ia dan YA sempat meninjau lokasi kolam renang, sepekan sebelum kejadian. Sebagai orang tua, Tamara mengaku selalu melakukan hal itu untuk memastikannya.

"Saya emang orangnya gitu. Jangankan kolam renang, ke playground sama teman sekolahnya, sama ibu-ibu sekolahnya, jangan dulu saya lihat dulu tempatnya. Apalagi ini kolam renang," jelas Tamara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.