Sukses

Menyingkap Makna di Balik Pertemuan AHY-Jokowi di Yogyakarta

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (INDOSTRATEGIC), Ahmad Khoirul Umam mengungkapkan analisisnya terkait makna pertemuan AHY dengan Jokowi di Yogyakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pertemuan itu terjadi pada Minggu pagi, (28/1/2024) saat momentum sarapan.

Menurut Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (INDOSTRATEGIC), Ahmad Khoirul Umam, pertemuan Jokowi dengan AHY tersebut menyempurnakan rangkaian pertemuan Jokowi dengan para ketua umum partai-partai politik Senayan pengusung Paslon 02 Prabowo-Gibran.

"Sebelum Jokowi melakukan lawatan ke negara-negara jiran di Asia Tenggara sekaligus mangkir dari perayaan HUT ke-51 PDIP, Jokowi telah satu per satu menemui Ketum Gerindra yang juga Capres 02 Prabowo Subianto, lalu berlanjut dengan Ketum Golkar Airlanggar Hartarto dan Ketum PAN Zulkifli Hasan," kata dia kepada wartawan, Minggu (28/1/2024).

Saat itu, dia menjelaskan, sejumlah spekulasi bermunculan, mengapa Jokowi tidak menemui Ketum Partai Demokrat. Maka pertemuan Jokowi dan AHY Minggu pagi menyempurnakan rangkaian pertemuan itu, sekaligus menegaskan arah keberpihakan dan dukungan politik Jokowi untuk Paslon 02 Prabowo-Gibran.

"Pertemuan Jokowi dan AHY ini merupakan bentuk pengakuan terhadap peran Partai Demokrat dalam proses pemenangan Prabowo-Gibran. Jokowi tampaknya ingin memastikan infrastruktur pemenangan dan mesin politik Prabowo-Gibran benar-benar berjalan optimal, jelang 16 hari menuju Pemilu pada 14 Februari 2024," kata Dosen Ilmu Politik & International Studies Universitas Paramadina ini.

Di sisi lain, dalam berbagai kesempatan, AHY juga sering menyampaikan pesan bahwa partainya kali ini sangat serius dan tidak main-main dalam kerja-kerja politik pemenangan Prabowo-Gibran. Dalam statemen publiknya, AHY sering menekankan pesan gas pol dan Demokrat all out untuk pemenangan Prabowo-Gibran.

"Hal sama juga sering disampaikan Presiden RI ke-6 SBY yang juga sesepuh di Demokrat," dia menegaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ketegasan Demokrat Dukung Paslon 02 Wajar

Menurutnya, ketegasan AHY dan Demokrat untuk mendukung Prabowo-Gibran ini wajar dan cukup bisa dipahami, mengingat menang atau kalahnya Prabowo-Gibran di Pemilu 2024 ini akan menjadi “pertaruhan besar” bagi Demokrat, yang selama 10 tahun ini telah memilih berpuasa dari kekuasaan.

"Menang atau kalahnya Prabowo-Gibran akan menjawab asa Partai Demokrat, akankan Demokrat bisa kembali masuk ke pemerintahan? Sekaligus juga menjawab arah ketetapan takdir, apakah keputusan Demokrat bermanuver untuk cabut dari Koalisi Perubahan yang selama dua tahun sebelumnya ia bangun bersama Nasdem dan PKS, apakah tepat atau tidak," terang dia.

Umam menerangkan, jika Demokrat berkerja optimal, Paslon 02 Prabowo-Gibran akan mendapatkan insentif elektoral di basis-basis kekuatan Demokrat selama ini, terutama di wilayah Jawa Timur area Mataraman atau Selatan, lalu Jawa Barat, Banten, Aceh, Sumatera Barat, dan sejumlah titik di Sumatera secara umum.

Termasuk juga beberapa simpul kekuatan di wilayah Indonesia Timur, khususnya Papua, yang mana politisi Demokrat William Wandik juga menjadi Ketua Umum Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) dan juga Istri mendiang Lukas Enembe yang memiliki akar politik kuat di Papua pegubungan juga kini menjadi Caleg Demokrat.

"Artinya, dukungan Demokrat kepada Prabowo-Gibran cukup menentukan, khususnya dalam upaya penguatan target menang satu putaran. Jika Prabowo-Gibran bisa lebih disiplin dan menghindari blunder-blunder dalam sikap dan statemen publiknya, kemungkinan menang satu putaran cukup berpeluang diantisipasi," kata dia.

 

3 dari 3 halaman

Demokrat Bisa Dapatkan Keuntungan

Di sisi lain, Demokrat juga bisa mendapatkan keuntungan politik tersendiri lewat keberpihakannya pada Paslon 02 Prabowo-Gibran. Sebab, selain memiliki magnet politik sendiri sejak Pemilu 2004, Demokrat juga bisa memperoleh efek ekor jas (coat-tail effect).

"Sebab, karakter swing voters dan DNA pemilih di Indonesia umumnya cenderung digerakkan oleh tren umum dan dinamika isu jelang Pilpres, dimana para pemilih cenderung terbawa ikut-ikutan mendukung Paslon tertentu yang memiliki kemungkinan menang lebih besar dalam Pilpres, serta Paslon yang relatif tercitrakan lebih kuat serta dekat dengan kekuasaan (the ruling power)," terang dia.

Dinamika politik semacam ini, Umam mengungkapkan, seringkali terjadi dan menggeliat di akar rumput, sebagai fenomena politik alamiah yang secara sosio-antropologis, terbukti terjadi di Pilpres 2009, 2014, dan juga 2019. Karena itu, narasi Demokrat yang belakangan digemakan AHY tentang pentingnya keberlanjutan dan perbaikan, sebagai derivasi nama lain dari perubahan, cukup relevan dan bisa ia kapitalisasi untuk penambahan kekuatan suara di Pemilu 2024 ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo adalah seorang pengusaha, politisi, dan mantan perwira TNI Angkatan Darat.
    H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo adalah seorang pengusaha, politisi, dan mantan perwira TNI Angkatan Darat.

    Prabowo

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi

  • AHY