Sukses

Legislator Aceh Ingatkan Pemilu Harus Bijak dan Jangan Rusak Hubungan Keluarga

Dampak pemberitaan soal pemilu yang ekstrem dari berbagai arah yang dapat memicu provokasi berlebihan menjelang pemilihan atau pencoblosan.

Liputan6.com, Jakarta Pemilihan presiden dan legislatif secara serentak pada 2024 menjadi pesta demokrasi penting bagi bangsa Indonesia. Pemilu menjadi kontestasi yang sangat ramai dan rumit. Selalu ada tantangan baru dalam setiap pesta demokrasi yang berlangsung setiap 5 tahun ini.

Seiring dengan kemajuan teknologi digital, masyarakat dihadapkan pada tantangan baru yang berkaitan dengan informasi yang beredar di ruang digital. 

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Teuku Riefky Harsya, mengungkap salah satunya adalah dampak dari pemberitaan ekstrem dari berbagai arah yang dapat memicu provokasi berlebihan menjelang pemilihan atau pencoblosan.

Menurut Anggota DPR-RI asal Aceh itu, pemilu yang seharusnya menjadi sarana untuk memilih pemimpin terbaik, seringkali dibesar-besarkan sehingga malah menciptakan suasana seolah-olah ekonomi dan hajat hidup akan hancur jika pilihan tidak menang. Teuku Riefky pun mengingatkan bahwa pemilu adalah proses demokrasi yang harus dijalani dengan bijak dan jangan sampai merusak hubungan keluarga. Ia tidak ingin ada hal buruk terjadi seperti pengalaman yang ia miliki.

“Saya punya pengalaman juga, ada gara-gara pemilu akhirnya setelah pemilu itu masih hubungan keluarganya sampai hari ini kalau ada yang meninggal di keluarga tetangga sebelah, takziah juga tidak mau datang padahal ini bukan tujuan dari pemilu,” ungkap Teuku Riefky Harsya, pada acara Literasi Digital untuk Masyarakat dengan tema "Peran Ruang Media Dalam Menjaga Pemilu Damai" di Banda Aceh, Sabtu, 27 Januari 2024.

Teuku Riefky menyadari penggunaan media sosial dan konsumsi informasi di internet semakin dominan. Ia mencatat bahwa kecenderungan membuka konten yang ekstrim dapat membentuk algoritma yang cenderung membawa pengguna ke konten serupa. Oleh karena itu, ia menekankan setiap orang dan pengguna media sosial perlu lebih bijaksana dalam mengelola informasi digital.

“Kita perlu sadar bahwa dunia digital memiliki manfaat besar, namun kita juga harus bijak dalam menggunakannya. Penggunaan algoritma yang baik dapat membantu kita mendapatkan informasi yang positif,” ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pantau Aktivitas Digital Anak-anak

Lebih lanjut, Teuku Riefky mengajak orang tua untuk memantau aktivitas anak-anak di dunia digital dan memastikan mereka tidak terpapar konten ekstrim yang dapat memengaruhi pemahaman mereka terhadap Pemilu. Dampai dari konten ekstrem tidak bisa dianggap sepele.

Pada akhirnya, Teuku Riefky berharap digitalisasi di Aceh dapat memberikan kontribusi positif terhadap kondisi perekonomian. Ia juga mengingatkan agar tidak terbawa arus ekstrim yang dapat merugikan masyarakat. Pemilu harus dijalani dengan bijak, dan sesudahnya masyarakat dapat kembali fokus pada kehidupan sehari-hari secara normal.

“Kami yang selama ini juga mewakili rakyat Aceh di pusat dengan berbagai penugasan selama 19 tahun terakhir waktu yang awal diperintahkan SBY untuk menjaga perdamaian, menyelesaikan UUPA, menjadi Dewan Pengawas BRR,” pungkas Teuku Riefky.

3 dari 3 halaman

Kominfo Apresiasi Webinar Literasi Digital

Untuk diketahui, kegiatan literasi digital yang diikuti oleh para peserta dari berbagai lapisan masyarakat ini terselenggara berkat kerja sama antara Kemkominfo RI dan Komisi I DPR-RI.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI, Samuel Abrijani Pangerapan, mengapresiasi webinar literasi digital yang diinisiasi oleh Komisi I DPR RI dan berharap kegiatan ini dapat memberikan edukasi dan inspirasi bagi masyarakat untuk lebih memahami dan menguasai teknologi digital.

“Upaya ini akan terus kami lakukan untuk mendorong kemajuan teknologi dan ekonomi bangsa, yang lebih baik dan membuka berbagai ruang bagi masyarakat Indonesia,” pungkas Samuel.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini