Sukses

Top 3 News: Isu Menkeu Sri Mulyani Mundur, Begini Respons Mahfud Md hingga Istana

Mahfud Md berujar bahwa dirinya tidak mengetahui isu yang diembuskan tersebut. Dia pun mengaku tak pernah bicara soal pengunduran diri dengan Sri Mulyani.

Liputan6.com, Jakarta - Isu pengunduran diri Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) di bawah Pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mencuat ke permukaan. Belakangan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md angkat suara terkait kabar tersebut.

Mahfud mengatakan, dia tidak mengetahui isu yang diembuskan tersebut. Dia pun mengaku tak pernah bicara soal pengunduran diri dengan Sri Mulyani.

Kabar mundurnya Sri Mulyani menjadi berita terpopuler pertama di top 3 news, Kamis, 18 Januari 2024. Isu tersebut kian santer terdengar setelah diembuskan ekonom, Faisal Basri.

Selain itu, kabar pengunduran Menkeu Sri Mulyani juga tak luput dari perhatian Istana. Lewat Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, pihak Istana menjelaskan bahwa semua menteri Jokowi saat ini tetap solid membantu Presiden Joko Widodo hingga akhir jabatannya.

Ari bahkan meminta publik untuk menanyakan langsung kepada pihak yang melemparkan isu tersebut di  awal hingga bikin geger di tengah semua perhatian tengah tertuju pada Pemilu 2024.

Berita terpopuler selanjutnya, terkait terungkapnya dugaan pungutan liar yang terjadi di rumah tahanan (rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ada pun nilai pungli yang dilakukan para pelaku dilaporkan mencapai Rp 6,148 miliar.

Sebagai informasi, skandal pungli di lembaga anti rasuah tersebut terendus usai dibongkar oleh Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK).

Jumlah para pelaku yang terlibat juga tak main-main, total 93 orang. Dua di antaranya adalah kepala rutan KPK, Achmad Fauzi hingga mantan kepala rutan.

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Kamis, 18 Januari 2024:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Kata Mahfud Md soal Isu Sri Mulyani Mundur dari Menteri Keuangan

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md angkat bicara soal kabar Sri Mulyani berencana mundur dari jabatan Menteri Keuangan. Mahfud mengaku tak mengetahui soal isu yang dihembuskan ekonom, Faisal Basri itu.

"Enggak tahu saya. Saya enggak tahu," kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (18/1/2024).

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 itu mengatakan dirinya tak pernah berbicara soal pengunduran diri dengan Sri Mulyani.

"Enggak pernah bicara begitu dengan Bu Sri Mulyani," ujarnya.

Isu Sri Mulyani akan mundur dari kabinet Indonesia Maju dihembuskan oleh ekonom senior, Faisal Basri. Selain Sri Mulyani, Faisal Basri juga menyebut sejumlah menteri lainnya juga berencana untuk mundur.

Salah satunya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Faisal menyebut, daftar menteri yang akan mundur lainnya dengan latar belakang teknokrat, bukan berasal dari partai.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Istana Jawab Isu Sri Mulyani Mundur dari Menteri Keuangan

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menjawab isu Sri Mulyani akan mundur dari jabatan Menteri Keuangan (Menkeu).

Ari menekankan bahwa saat ini semua menteri kabinet Indonesia Maju tetap solid membantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi hingga purna tugas pada Oktober 2024.

"Seluruh Menteri Kabinet Indonesia Maju tetap kompak dan solid membantu Presiden untuk memimpin penyelenggaraan pemerintahan sampai akhir masa jabatannya," kata Ari kepada wartawan, Kamis (18/1/2024).

Dia enggan menanggapi isu ada menteri yang siap mundur atau tak nyaman di pemerintahan Jokowi. Ari meminta agar hal tersebut ditanyakan ke pihak yang menyebarkan isu.

"Terkait isu yg sengaja dilemparkan oleh beberapa pihak bahwa ada menteri yang siap mundur atau tidak nyaman dalam pemerintahan. Tanyakan saja ke pihak-pihak yang melontarkan isu tersebut," tutur Ari.

Isu Sri Mulyani akan mundur dari kabinet Indonesia Maju dihembuskan oleh ekonom senior, Faisal Basri. Selain Sri Mulyani, Faisal Basri juga menyebut sejumlah menteri lainnya juga berencana untuk mundur.

Salah satunya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Faisal menyebut, daftar menteri yang akan mundur lainnya dengan latar belakang teknokrat, bukan berasal dari partai.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. HEADLINE: Geger Skandal Pungli Rutan KPK Rp6,1 Miliar, Penindakannya?

Skandal pungutan liar (pungli) di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (Rutan KPK) kembali bikin geger. Tak tanggung-tanggung skandal pungli tersebut diduga melibatkan 93 pegawai dan nilainya mencapai Rp6,148 miliar.

Hal itu sebagaimana diungkap oleh Anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) Albertina Ho pada Senin 16 Januari 2024.

"Jadi, teman-teman menanyakan totalnya berapa? Saya tidak bisa menyatakan yang pasti, tetapi sekitar Rp6,148 miliar sekian itu total kami di Dewas," kata Albertina di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta Selatan.

Albertina menjelaskan nominal yang diduga diterima para pihak terkait perkara pungli rutan KPK tersebut bervariasi, dengan penerimaan terbesar mencapai Rp504 juta.

"Lalu kalau kita hubungkan dengan uang-uang yang diterima itu paling sedikit itu menerima Rp1 juta, dan yang paling banyak menerima Rp504 juta sekian itu yang paling banyak," ujarnya.

Selain itu, Pemeriksaan oleh Dewas KPK juga menemukan ada 93 pegawai KPK yang diduga terlibat dalam perkara pungli di Rutan KPK.

Sebanyak 93 pegawai lembaga antirasuah itu akan berhadapan dengan Majelis Sidang Kode Etik Dewan Pengawas KPK pada Rabu, 17 Januari 2024.

Albertina mengatakan sidang kode etik itu akan terbagi dalam sembilan berkas, masing-masing enam berkas untuk 90 orang dan tiga berkas lainnya masing-masing untuk satu orang.

"Kasus pungli rutan ini dibagi dalam enam perkara yang akan disidangkan segera dan ada tiga lagi yang akan disidangkan setelah perkara ini. Jadi, kita bagi dalam sembilan berkas karena yang terlibat cukup banyak ada 93 (orang)," katanya.

 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini