Sukses

Fokus Penyehatan Keuangan, WIKA Dinilai Perlu Terus Lanjutkan Pengerjaan Proyek di 2024

Keputusan WIKA memprioritaskan penggunaan kas untuk modal kerja dan pembayaran mitra kerja, dapat mendukung penyelesaian proyek- proyek yang sedang dikerjakan perseroan.

Liputan6.com, Jakarta - Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) perlu terus melanjutkan proyek- proyek yang sedang maupun akan dikerjakan pada tahun depan. Dengan penyelesaian proyek, menurutnya, peluang perseroan untuk melakukan divestasi aset akan semakin lebar ke depan.

"Misalnya, jika proyek- proyek strategis nasional tersebut sudah berhasil dikerjakan dengan baik, tentunya peluang WIKA untuk divestasi aset tersebut bisa terbuka dengan lebar,” ujar Nafan seperti dilansir dari Antara, Kamis, 28 Desember 2023. 

Nafan mengatakan keputusan WIKA memprioritaskan penggunaan kas untuk modal kerja dan pembayaran mitra kerja, dapat mendukung penyelesaian proyek- proyek yang sedang dikerjakan perseroan. 

Dia mengapresiasi upaya perseroan memprioritaskan penggunaan kas untuk modal kerja, namun, juga mengingatkan untuk pembayaran sukuk dapat dilakukan atau mendapatkan persetujuan perpanjangan pembayaran SUKUK agar kepercayaan pasar tetap dapat dijaga.

"WIKA memprioritaskan kas untuk modal kerja dan pembayaran vendor memang hal yang patut diapresiasi, tapi, pembayaran sukuk juga esensial untuk meningkatkan kepercayaan terhadap investor,” ujar Nafan.

Apabila perekonomian dalam negeri terus menunjukkan kinerja progresif, menurut Nafan, akan membuat divestasi aset akan semakin mudah, sehingga dapat mendukung rencana perseroan ke depan.

"Biasanya, stabilitas ekonomi domestik bisa memberikan benefit meningkatkan capital inflow,” ujar Nafan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Fokus Penyehatan Kondisi Keuangan

Sebelumnya, Corporate Secretary WIKA Mahendra Vijaya mengatakan perseroan masih akan fokus pada penyehatan kondisi keuangan, salah satunya dengan mempertahankan komposisi proyek-proyek dari pemerintah pada 2024.

"Kita akan tetap mempertahankan komposisi di mana proyek-proyek pemerintah di angka 70 persen, sebelum COVID-19 cuma 30 persen. Sisanya, kita kejar yang BUMN yang Capex-nya besar dan sekarang yang monthly progress payment," ujar Mahendra.

Dia menyebut prioritas perseroa  menggunakan kas untuk modal kerja dan pembayaran mitra kerja merupakan langkah penting untuk meningkatkan produksi proyek pada tahun depan.

"Keputusan untuk menjaga arus kas dan menggunakan untuk modal kerja dan pembayaran vendor menjadi penting untuk menggenjot produksi proyek di tahun depan,” ujar Mahendra.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.