Sukses

Sukacita Natal di Gereja St Yosafat Surabaya, Suasana Kebahagiaan Berselimut Salju

Gereja Katolik Santo (St) Yosafat di Jalan KRI Yos Sudarso, Medokan Semampir, Sukolilo, Surabaya, menghadirkan momen yang penuh makna dan kebersamaan dalam merayakan Natal tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta Gereja Katolik Santo (St) Yosafat di Jalan KRI Yos Sudarso, Medokan Semampir, Sukolilo, Surabaya, menghadirkan momen yang penuh makna dan kebersamaan dalam merayakan Natal tahun ini.

Pada perayaan Natal kali ini, jemaat Gereja Katolik Santo Yosafat mengenakan pakaian serba putih dan bersih. Mereka berkumpul dengan sukacita serta diselimuti salju buatan sehingga menambah kehangatan dan kegembiraan merayakan malam yang penuh berkah ini.

"Tema Natal tahun ini adalah White Christmas yang artinya nuansa putih bersih," ujar Koordinator Komunikasi Sosial (Komsos) Gereja Santo Yosafat Surabaya, Ferdinandus Kristanto, Minggu malam (24/12/2023).

Misa Malam Natal menjadi acara yang paling ditunggu-tunggu. Dimulai dengan kehadiran jemaat yang mengenakan pakaian terbaik bernuansa putih bersih, sebagai tanda kekhusyukan dan penghormatan terhadap kelahiran Yesus Kristus.

Gereja yang terhias indah dengan lampu-lampu Natal, hiasan pohon Natal, dan suasana tenang diiringi nyanyian puji-pujian yang menambah kekhidmatan perayaan.

"Setelah ibadah Misa Natal, di halaman depan ada salju buatan dan gua Natal yang konsepnya modern dengan tema White Christmas, supaya para jemaat tetap berkumpul dan tidak cepat-cepat pulang," ucap Ferdi.

Pastor dan seluruh pelayan gereja memimpin perayaan Natal dengan penuh kesungguhan dan penuh semangat, menyampaikan pesan kasih dan damai Kristus kepada jemaat yang hadir.

Kisah kelahiran Yesus dibacakan dari Alkitab, menggugah hati setiap orang yang hadir untuk merenungkan arti kasih dan belas kasihan yang dihadirkan oleh kedatangan Sang Juru Selamat.

Bagi jemaat Gereja Katolik Santo Yosafat, Natal bukan hanya tentang merayakan kesenangan dan kebahagiaan semata. Namun juga menjadi momen introspeksi dan penghayatan akan nilai-nilai kasih, kedamaian, dan pengampunan yang diajarkan oleh Yesus Kristus.

Setelah Misa Natal, suasana kebersamaan semakin terasa saat jemaat berbagi kebahagiaan dalam saling bertukar ucapan Natal. Para jemaat menikmati momen bersama keluarga dan sahabat, menjalin hubungan yang erat dalam kehangatan Natal yang penuh cinta.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Natal Membawa Cinta Kasih dan Kedamaian

Perayaan Natal di Gereja Katolik Santo Yosafat, Surabaya, tidak hanya menjadi sebuah upacara keagamaan, tetapi juga menjadi perayaan persaudaraan dan kebersamaan umat Kristiani yang bersatu dalam sukacita menyambut kelahiran Sang Penebus.

Dalam setiap detik perayaan Natal, gereja ini menjadi saksi akan keindahan rasa syukur dan pengharapan bagi umat Katolik, serta menjadikan Natal sebagai momen yang membawa damai dan kasih dalam setiap hati yang hadir.

Sebuah perayaan yang merangkul semua lapisan masyarakat, membawa pesan cinta kasih dan kedamaian bagi semua yang merayakan. Itulah keindahan dan makna sebenarnya dari perayaan Natal di Gereja Santo Yosafat, Surabaya.

"Semoga umat Katolik pada Natal ini semakin menghidupi imannya dengan mendatangkan Kristus, semakin memperdalam imannya. Juru selamat sudah datang," pungkas Ferdi.

3 dari 3 halaman

Gereja Katolik Santo Yosafat

Diketahui, Gereja Katolik Santo Yosafat ini diperuntukan bagi prajurit TNI AL, keluarga prajurit, purnawirawan, serta masyarakat umum, dibangun sejak tanggal 22 September 2020 lalu, dengan luas lahan 5.040 meter persegi dan luas bangunan 1.800 meter persegi.

Bangunan tersebut terdiri dari dua lantai, berarsitektur modern minimalis, mampu menampung 1.100 jemaat serta 300 kendaraan.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) yang pada saat itu dijabat oleh Laksamana TNI Yudo Margono meresmikan Gereja Santo Yosafat Jalan KRI Yos Sudarso Bahari Surabaya, Senin (24/10/2022).

Kasal mengatakan, peningkatkan profesionalisme harus ditopang prasarana pendukung mulai dari fasilitas olahraga, perumahan dan sarana ibadah.

"Pada hari ini kita tentunya hadir untuk meresmikan rumah ibadah, jadi rumah ibadah tidak hanya gereja saja namun juga masjid, juga ada pura," ujar Yudo.

Yudo mengungkapkan, jajaran angkatan laut berkomitmen meningkatkan sarana prasarana bagi prajurit dan diharapkan bisa bersinergi dengan masyarakat.

"Ke depan, prajurit angkatan laut harus bisa bersinergi dengan masyarakat sekitar, sehingga fasilitas-fasilitas yang kita bangun seperti tempat rekreasi keluarga dan tempat ibadah bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar," ucap Yudo.

Pembangunan rumah ibadah, lanjut Yudo, menjadi simbol yang sangat baik akan kuatnya toleransi dan kerukunan umat beragama di Indonesia, khususnya di lingkungan Angkatan Laut.

Kemajemukan serta kerukunan dan toleransi adalah kunci kekuatan bangsa. Gereja ini juga dibangun dengan dana swadaya, hal tersebut menandakan tumbuh suburnya kesadaran religius prajurit dan keluarga besar Angkatan Laut. Tentu saja hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kualitas pengabdian kepada bangsa dan negara.

"Gereja ini terbangun atas partisipasi dari berbagai pihak sehingga hal tersebut menunjukkan bukti tingginya semangat gotong royong budaya luhur bangsa Indonesia yang sekarang dikeluarkan kembali. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh donatur, panitia pembangunan, dan semua pihak yang telah berkontribusi," kata Yudo.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.