Sukses

Kominfo Ajak Pemuda Papua dan Bandung Berkolaborasi Ciptakan Hal Positif untuk Negeri

Dalam rangka mempercepat perubahan dan memperkuat persatuan serta kesatuan, kolaborasi lintas daerah menjadi kunci.

 

Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka mempercepat perubahan dan memperkuat persatuan serta kesatuan, kolaborasi lintas daerah menjadi kunci. Kolaborasi yang terjalin tersebut mampu mendorong peran anak muda sebagai agen perubahan semakin cepat, terutama di dunia digital.

 

“Dunia kreatif dan pemuda yang produktif adalah kunci anak muda zaman sekarang. Pemuda Papua kita collab-kan dengan pemuda di Bandung agar bisa saling mendukung dan berkreasi untuk memberikan hal-hal positif untuk NKRI," ujar Ketua Tim Informasi dan Komunikasi Pertahanan dan Keamananan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Dikdik Sadaka pada Forum Diskusi Publik “Papua Produktif Kolaborasi Bandung Kreatif” di 150 Coffee and Garden Bandung (21/11/2023).

Dirinya pun mengungkapkan, ada banyak bentuk kolaborasi yang bisa dilakukan seperti dunia kreatif, pendidikan, dan budaya guna mendukung sesama anak bangsa.

 

"Manusia tidak ada yang bisa hidup sendiri. Kolaborasi bisa diciptakan jika kita hidup berdampingan dan berbaur. Jadi harus berbaur untuk menciptakan kolaborasi," ungkap Dikdik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pelajari Etnis Lain

Putri Indonesia Papua 2023, Yunita Alanda Monim mengatakan bahwa anak muda Papua harus mempelajari etnis lain dan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk saling berkolaborasi.

"Perbanyak kenalan di bidang yang diminati dan perbanyak diskusi dengan mereka. Kalau sekarang belum memiliki goal yang ingin dicapai, gunakan potensi kalian, kenali diri kalian, dan tentukan goal yang dicapai," katanya.

Selaras dengan itu, komika asal Papua, M Rizal lebih dikenal Pace Sunda menyebut bahwa budaya kolaborasi antar orang Indonesia masih sulit dan belum sangat kompak.

"Untuk itu cara mengatasinya harus membuka diri, tidak boleh hanya bergaul dengan sesama suku, tidak boleh minder atau tidak percaya diri," sebutnya.

"Setelah acara ini, buatlah karya dan kolaborasi dengan mengubah mindset saling mendukung satu sama lain," imbuh Pace Sunda.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini