Sukses

7 Update Terkini Usai Kecelakaan Dua Pesawat Super Tucano TNI AU Jatuh di Pasuruan

Tiga korban meninggal dunia akibat kecelakaan dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI AU di Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, dimakamkan pada Jumat 17 November 2023 di Taman Makam Pahlawan (TMP) Suropati Kota Malang, Jawa Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Tiga korban meninggal dunia akibat kecelakaan dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI AU di Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, dimakamkan pada Jumat 17 November 2023 di Taman Makam Pahlawan (TMP) Suropati Kota Malang, Jawa Timur.

Mereka yang dimakamkan di TMP Suropati adalah Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Subhan, Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Widiono Hadiwijaya dan Kolonel Penerbang (Anumerta) Sandhra Gunawan.

"Sementara satu korban lain yakni Letkol Penerbang (Anumerta) Yuda A. Seta dimakamkan di TMP Madiun," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI R Agung Sasongkojati, Jumat 17 November 2023.

Menurut dia, pihaknya tidak menerbangkan untuk sementara waktu (grounded) seluruh pesawat tempur EMB-314 Super Tucano, sampai ada kepastian tidak ada malafungsi mesin pesawat dari hasil penyelidikan awal dua pesawat serupa yang jatuh di Pasuruan.

"Jika temuan awal investigasi itu menunjukkan pesawat jatuh bukan karena technical failure (kesalahan teknis mesin pesawat), maka pesawat tempur Super Tucano di Skadron Udara 21 Pangkalan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh, Jawa Timur, kembali beroperasi seperti biasa," papar Agung.

Agung menyatakan evakuasi badan dua pesawat tempur EMB-314 Super Tucano diharapkan terangkut semuanya dalam waktu sepekan ke depan.

Dia menyebutkan saat ini proses evakuasi bangkai pesawat masih berlangsung, tetapi prosesnya terkendala cuaca buruk dan lokasi jatuhnya pesawat di ketinggian, yaitu sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Walaupun demikian, Agung saat memberikan informasi terbaru mengenai evakuasi pesawat di Malang, Jawa Timur, Minggu, menyebut tim dari TNI AU tidak mengerahkan helikopter untuk evakuasi karena faktor lokasi dan cuaca.

"Pesawat dipotong-potong beberapa bagian agar mudah diangkut melalui jalan darat, karena jalan udara dengan helikopter tidak menjadi opsi," kata Kadispenau yang dikutip dari Antara, Senin (20/11/2023).

Berikut sederet update terkini usai musibah kecelakaan dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI AU di Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1. Tiga Jenazah Dimakamkan di TMP Suropati Malang, Satu Lagi di Madiun

Tiga korban meninggal dunia akibat kecelakaan dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI AU di Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Suropati Kota Malang, Jawa Timur.

Tiga korban yang dimakamkan di TMP Suropati adalah Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Subhan, Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Widiono Hadiwijaya dan Kolonel Penerbang (Anumerta) Sandhra Gunawan.

"Sementara satu korban lain yakni Letkol Penerbang (Anumerta) Yuda A. Seta dimakamkan di TMP Madiun," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI R Agung Sasongkojati, Jumat 17 November 2023.

Dia mengatakan, upacara pemakaman secara militer dipimpin langsung oleh Panglima Komando Operasi II, Marsda TNI Budhi Achmadi. Upacara pemakaman dimulai kurang lebih pada pukul 10.45 WIB, dan rampung pada pukul 11.30 WIB.

"Apel Persada. Saya Panglima Komando Operasi II. Atas nama negara dan Tentara Nasional Indonesia, dengan ini mempersembahkan kepada persada ibu pertiwi jiwa, raga, dan jasa-jasa almarhum," kata Inspektur Upacara (Irup), Marsda TNI Budhi Achmadi.

Korban dalam kecelakaan pesawat tempur saat menjalani sesi latihan formasi tersebut, lanjutnya, meninggal dunia demi kepentingan dan keluhuran negara dan bangsa pada 16 November 2023.

"Semoga jalan Dharma Bhakti yang ditempuhnya dapat menjadi suri tauladan bagi kita semua dan arwahnya mendapat tempat yang semestinya di alam baka," kata Agung.

 

3 dari 8 halaman

2. TNI AU Bentuk Tim Investigasi Jatuhnya Dua Pesawat Super Tucano

TNI AU membentuk tim investigasi untuk menyelidiki jatuhnya dua pesawat tempur EMB-314 Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis 16 November 2023.

Kadispenau Marsekal Pertama TNI R Agung Sasongkojati menjelaskan tim itu dibentuk oleh Pusat Kelaikudaraan dan Keselamatan Terbang dan Kerja (Puslaiklambangja) TNI AU.

"Puslaiklambangja TNI AU akan melakukan investigasi dengan melihat faktor-faktor yang dikenal dengan istilah 5 M, yaitu man (awak), machine (mesin), medium, mission (misi), dan management (manajemen) secara menyeluruh terhadap penyebab jatuhnya kedua pesawat," papar Kadispenau.

Tim investigasi juga memeriksa langsung kondisi pesawat Super Tucano di lokasi jatuh dan area sekitarnya, kemudian mengecek kembali kondisi cuaca saat kejadian, dan memeriksa seluruh personel yang terlibat dalam penerbangan tersebut.

"Terutama flight data recorder pesawat yang merekam data penerbangan, data mesin, data komunikasi penerbang, dan video penerbangan sampai detik terakhir berfungsi. Semoga investigasi berjalan lancar agar kita semua bisa mencegah hal yang sama terulang," tutur Agung Sasongkojati.

Kadispenau mengimbau masyarakat yang menemukan serpihan atau potongan badan pesawat di sekitar lokasi jatuh agar tidak mengambil, menyimpan, atau memindahkannya karena itu diperlukan tim investigasi.

 

4 dari 8 halaman

3. Bangkai Dua Pesawat Tempur Super Tucano Jatuh di Pasuruan Dikumpulkan di Lanud Abdulrachman Saleh

Kadispenau Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati menatakan, tim investigasi jatuhnya dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano fokus mencari Flight Data Recorder (FDR) atau perekam data penerbangan.

"Saat ini tim investigasi sudah mencapai di tempat sasaran sedang mengumpulkan data-data terkait dengan kecelakaan, mengamankan barang-barang yang merupakan alat investigasi, dan akan mengamankan Flight Data Recorder pesawat," kata Agung.

Agung menjelaskan pihaknya masih belum bisa memastikan apakah FDR dua pesawat dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103 tersebut sudah diamankan Tim Investigasi TNI AU.

Namun, dengan kondisi bangkai pesawat yang relatif utuh besar kemungkinan FDR ditemukan.

Selain berupaya mengamankan FDR, lanjut Agung, tim investigasi akan mengumpulkan bukti-bukti pendukung lain, seperti jarak jatuh badan pesawat dengan serpihan-serpihan di lokasi kejadian.

"Dari foto yang dikirim tadi pagi (tim) sudah sampai di tempat, dan mestinya kalau pesawatnya masih utuh saya kira masih (FDR) ada, masih didapat. Namun saya belum bisa mengklarifikasi apakah sudah diambil atau belum," papar Agung.

 

5 dari 8 halaman

4. Perekam Dua Pesawat Super Tucano Ditemukan, Pastikan Investigasi Dilakukan Sesuai Prosedur

TNI AU menyatakan bahwa perekam data penerbangan dari dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano yang jatuh di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur telah ditemukan.

Kadispenau Marsekal Pertama TNI R Agung Sasongkojati mengatakan, bahwa perekam data penerbangan tersebut bernama Video Data Recorder (VDR) dan Network Centric Data Cartridge (NCDC).

"Jadi alat ini sudah bisa didatangkan, dan sudah bisa dibawa ke Lanud Abd Saleh. Keduanya (dari dua pesawat Super Tucano yang jatuh) sudah ditemukan," kata Agung di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu 18 November 2023.

Dengan ditemukannya perekam data penerbangan dua pesawat Super Tucano yang jatuh tersebut, diharapkan bisa didapatkan data awal mengenai apa yang terjadi, hingga menyebabkan dua alutsista TNI AU tersebut jatuh.

Menurut Agung, dalam perekam data penerbangan tersebut menyimpan sejumlah data seperti video penerbangan hingga saat terakhir, komunikasi pilot, performa pesawat, kecepatan, ketinggian, data mesin, hingga kondisi terakhir.

Ia memastikan proses investigasi akan dilakukan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang berlaku oleh Pusat Kelaikan dan Keselamatan Terbang dan Kerja TNI AU. Dalam penyelidikan, tim tidak bisa menyimpulkan sebuah peristiwa tanpa data yang lengkap.

"Dalam penyelidikan (kecelakaan) pesawat modern, kita tidak hanya melihat mesin. Tapi ada 5M, yakni orangnya, mesin peralatan, misi, manajemen dan termasuk hal lain seperti kondisi cuaca dan lainnya," kata Agung, seperti dikutip dari Antara.

 

6 dari 8 halaman

5. Evakuasi Super Tucano, TNI Potong Pesawat dan Diangkut Lewat Jalur Darat

Kadispenau Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati menyatakan evakuasi badan dua pesawat tempur EMB-314 Super Tucano diharapkan terangkut semuanya dalam waktu sepekan ke depan.

Dia menyebutkan saat ini proses evakuasi bangkai pesawat masih berlangsung, tetapi prosesnya terkendala cuaca buruk dan lokasi jatuhnya pesawat di ketinggian, yaitu sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Walaupun demikian, Agung saat memberikan informasi terbaru mengenai evakuasi pesawat di Malang, Jawa Timur, Minggu, menyebut tim dari TNI AU tidak mengerahkan helikopter untuk evakuasi karena faktor lokasi dan cuaca.

"Pesawat dipotong-potong beberapa bagian agar mudah diangkut melalui jalan darat, karena jalan udara dengan helikopter tidak menjadi opsi," kata Kadispenau yang dikutip dari Antara.

Terlepas dari kesulitan itu, Agung memperkirakan proses angkut bangkai pesawat dari lokasi jatuhnya di lereng Gunung Bromo, Pasuruan, Jawa Timur, menuju Pangkalan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh rampung dalam waktu sepekan ke depan.

"Diharapkan, dalam waktu seminggu ke depan sudah bisa diangkut seluruhnya," ucap dia.

 

7 dari 8 halaman

6. TNI AU 'Parkir' Seluruh Pesawat Super Tucano Usai Jatuh di Pasuruan, Tunggu Hasil Penyelidikan

Kadispenau Marsekal Pertama TNI R Agung Sasongkojati menyatakan, pihaknya tidak menerbangkan untuk sementara waktu (grounded) seluruh pesawat tempur EMB-314 Super Tucano, sampai ada kepastian tidak ada malafungsi mesin pesawat dari hasil penyelidikan awal dua pesawat serupa yang jatuh di Pasuruan.

Dia menjelaskan jika temuan awal investigasi itu menunjukkan pesawat jatuh bukan karena technical failure (kesalahan teknis mesin pesawat), maka pesawat tempur Super Tucano di Skadron Udara 21 Pangkalan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh, Jawa Timur, kembali beroperasi seperti biasa.

TNI AU menerima secara bertahap 16 unit EMB-314 Super Tucano sejak 2012. Seluruh unit Super Tucano TNI AU ditempatkan di Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh.

Dua pesawat EMB-314 TNI AU yang jatuh, yaitu unit dengan nomor registrasi TT-3103 memperkuat Skadron Udara 21 sejak 2 Februari 2012, sementara unit bernomor TT-3111 sejak 23 November 2015.

"Kedua pesawat ini dalam kondisi yang layak terbang dan usia pakai yang relatif muda yakni 11 tahun dan 8 tahun. Berbagai misi operasi dan latihan telah dilaksanakan oleh pesawat tempur kebanggaan TNI Angkatan Udara," demikian siaran resmi TNI AU.

 

8 dari 8 halaman

7. Pastikan Kondisi Pesawat Super Tucano dalam Keadaan Baik

Terkait kondisi pesawat Super Tucano TNI AU, Kadispenau menilai pesawat tempur taktis itu masih dalam keadaan sempurna.

"Pesawat ini masih berjalan sempurna layaknya pesawat yang baru, tidak ada penurunan kemampuan dari pesawat ini sampai saat ini di Skadron. Saya sudah bertanya kepada pilotnya, dan (mereka) menyatakan tidak ada satu pun penurunan yang signifikan daripada kemampuan pesawat dalam dioperasikan," kata Agung Sasongkojati.

Dia melanjutkan pesawat tempur EMB-314 Super Tucano TNI AU masih dalam kesiapan tempur yang tinggi.

"Pesawat cukup baik dirawat, suku cadangnya cukup baik sehingga tidak ada masalah. Pesawat ini handal, mumpuni, dan diandalkan pada setiap misi," tandas Agung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.