Sukses

Demi Masa Depan Lebih Baik, Generasi Muda Wajib Paham Bahaya Stunting Sejak Dini

Kemenkominfo mengajak generasi muda Banjarmasan untuk memahami bahaya stunting sejak dini demi mewujudkan masa depan anak yang lebih baik

Liputan6.com, Banjarmasin Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) kembali mengajak generasi muda untuk memahami bahaya stunting sejak dini. Pasalnya, pemahaman akan stunting berperan penting mendorong kesadaran untuk melakukan pencegahan stunting. Sehingga anak-anak mereka di masa depan bebas stunting. 

Ketua Tim Informasi Komunikasi Kesehatan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Marroli J Indarto meyakini jika hal itu dilakukan angka stunting turun drastis.

“Kami meyakini jika generasi muda mengetahui lebih dini tentang stunting, maka dalam waktu 5 tahun angka stunting akan jauh turun,” kata Marroli J Indarto  dalam diseminasi informasi dan edukasi percepatan penurunan stunting bertajuk Genbest Talk “Gen Z Jaga Gizi, Sadar Sanitasi” di Kota Banjarmasin, Jumat (13/10).

Marroli menjelaskan, stunting hingga kini masih menjadi ancaman karena kondisi ini tidak hanya menyebabkan anak bertubuh pendek, tetapi juga menurunkan tingkat produktivitas, serta saat dewasa rentan terkena penyakit komorbid. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran generasi muda untuk mencegah stunting, utamanya dengan menjaga nilai asupan gizi dan menjalankan perilaku hidup sehat dengan pola hidup bersih, khususnya kebersihan sanitasi.

Selain itu, ia juga berpesan agar generasi muda tidak menikah di usia dini karena berisiko melahirkan anak stunting akibat organ reproduksi yang belum berfungsi secara optimal.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Gizi Seimbang

Pada kesempatan yang sama, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Banjarmasin Machli Riyadi, menyebut pencegahan stunting sejak dini sangat penting.

"Jangan sampai bonus demografi untuk mengisi peluang-peluang pembangunan di negeri ini terhambat karena persoalan utama yakni stunting," katanya dihadapan para mahasiswa Kota Banjarmasin.

Ia pun menegaskan Pemerintah Kota Banjarmasin terus berkomitmen mendukung program-program penurunan stunting. Hal ini termasuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan dan gizi yang berkualitas.

Selain itu juga meningkatkan pendidikan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang dan pola asuh yang baik pada anak.

3 dari 4 halaman

Peroleh Gizi Seimbang Sesuai Panduan Program "Isi Piringku

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tabiun Huda, yang hadir sebagai narasumber, mengatakan untuk memperoleh gizi seimbang masyarakat dapat merujuk pada panduan "Isi Piringku" dari Kementerian Kesehatan. "Isi Piringku" menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring yang terdiri dari 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein.

Tabiun menambahkan, Pemerintah Kota Banjarmasin kini juga telah melaksanakan semua program pencegahan stunting dengan penyesuaian pada kondisi sekitar.

"Misalnya dengan menginformasikan sumber makanan bergizi yang terdapat di daerah tersebut. Juga mengawasi pengolahan bahan makanannya agar gizinya tetap terjaga," papar Tabiun.

Pada acara tersebut, dokter sekaligus selebritas Lula Kamal memberikan tips cara makan sehat guna mendapatkan gizi terbaik, yaitu dengan mengonsumsi makanan secara utuh.

"Pertama makanlah makanan yang masih utuh, seperti nasi putih yang utuh, belum dicampur atau diolah. Kemudian yang kedua kunyahlah. Ini agar nilai gizinya tidak berkurang atau hilang," katanya.

 

4 dari 4 halaman

Angka Stunting Terus Menurun

Dalam beberapa tahun terakhir, angka stunting terus menurun secara konsisten. Data Studi Status Gizi Indonesia tahun 2022 menunjukan angka stunting secara nasional sudah mengalami penurunan menjadi 21,6 persen. Khusus untuk Provinsi Kalimantan Selatan, angka stunting mencapai 24,6 persen. Sedangkan Kota Banjarmasin masih di angka 22,4 persen. Angka ini harus diturunkan karena masih di atas target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo, yaitu 14 persen di tahun 2024.

Guna menekan angka stunting, Kemenkominfo sejak 2019 telah menggandeng generasi muda untuk turut serta mendukung upaya penurunan prevalensi stunting melalui Kampanye Genbest (Generasi Bersih dan Sehat). Genbest Talk di Kota Banjarmasin adalah salah satu rangkaian dari kampanye Genbest. Genbest mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat di kehidupan sehari-hari.

Melalui situs genbest.id dan media sosial @genbestid, Genbest juga menyediakan berbagai informasi seputar stunting, kesehatan, nutrisi, tumbuh kembang anak, sanitasi, siap nikah, maupun reproduksi remaja dalam bentuk artikel, infografik, serta videografik.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini