Sukses

Jusuf Kalla Ajak Masyarakat Gelar Doa Bersama Untuk Palestina

Jusuf Kalla menyampaikan, dirinya berupaya berkomunikasi dengan seluruh delegasi internasional dalam rangka membahas upaya pemberian bantuan imbas konflik Israel dengan Palestina.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla atau JK selaku Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) sangat menyoroti upaya bantuan kemanusiaan terhadap masyarakat Gaza, imbas konflik perang Palestina-Israel. Setidaknya, bagi masyarakat Indonesia dapat menggelar doa bersama dalam menyikapi peristiwa tersebut.

“Kita ingin, Indonesia tentu berusaha untuk turut serta, bersama-sama untuk membantu apa yang dapat dibantu. Memang sulit sekali membantunya karena daerah perang dan juga, tapi apapun itu harus setidak-tidaknya seperti saya katakan di Dewan Masjid, setidak-tidaknya doa bersama,” tutur JK di Kantor PMI Pusat, Jakarta, Selasa (10/10/2023).

Jusuf Kalla menyampaikan, dirinya berupaya berkomunikasi dengan seluruh delegasi internasional dalam rangka membahas upaya pemberian bantuan. Terakhir, dia mengaku mengontak pihak Swiss perihal evakuasi warga negara.

“Lagi dicari solusinya bagaimana bisa membantu lewat Palang Merah, tapi Palang Merah sendiri sekarang juga masih terbatas yang bisa masuk ke situ,” ungkapnya.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendesak agar perang Israel dan Hamas segera dihentikan untuk mencegah bertambahnya korban jiwa. Jokowi mengingatkan eskalasi konflik dapat menimbulkan dampak kemanusiaan yang lebih besar.

"Indonesia mendesak agar perang dan tindakan kekerasan agar segera dihentikan untuk menghindari semakin bertambahnya korban manusia dan hancurnya harta benda. Karena eskalasi konflik dapat menimbulkan dampak kemanusiaan yang lebih besar," jelas Jokowi melalui Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (10/10/2023).

Dia meminta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi segera mengambil tindakan cepat untuk melindungi warga negara Indonesia (WNI) yang ada di wilayah konflik. Jokowi menyebut pendudukan wilayah Palestina dan Israel yang menjadi akar dari konflik tersebut, harus segera diselesaikan sesuai parameter PBB.

"Akar konflik tersebut yaitu pendudukan wilayah Palestina oleh Israel harus segera diselesaikan sesuai parameter yang diselesaikan PBB," jelasnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Korban Semakin Bertambah

Sebelumnya, Perang Israel dan Hamas masih berlangsung pada Selasa 10 Oktober 2023. Korban tewas maupun terluka dari kedua belah pihak, Israel dan Palestina khususnya di Jalur Gaza pun dilaporkan semakin bertambah.

Warga Palestina di Gaza menyadari hari keempat pemboman Israel yang tak henti-hentinya, yang dikelilingi oleh reruntuhan rumah mereka.

Penduduk setempat Shadi al-Hassi mengatakan kepada Al Jazeera bahwa tidak ada tempat yang aman di daerah kantong yang terkepung.

"Saya kabur dari rumah pada jam 1 dini hari, bersama anak dan istri saya," kata al-Hassi.

"Kami lolos dari sasaran dan datang ke tempat sasaran lain. Kami terkejut dengan segalanya, ketika api dan nyala api dilemparkan ke arah kami. Tidak ada tempat yang aman di Jalur Gaza," tambahnya al-Hassi.

3 dari 3 halaman

Ma'ruf Amin Serukan Perang Dihentikan

Presiden RI, Ma'ruf Amin menyerukan agar perang Israel dan Hamas yang kini berkecamuk segera dihentikan dan mengembalikan proses perdamaian pada pembahasan solusi bagi dua negara (two state solution).

"Kita berusaha juga untuk kedua belah pihak (Hamas-Israel) menghentikan pertempurannya dan kembali pada penyelesaian damai dan kembali pada penyelesaian two state solution," kata Ma'ruf Amin dilansir dari Antara, Selasa (10/10/2023).  

Dalam kesempatan itu, Ma'ruf juga disinggung tentang perkembangan evakuasi 230 warga negara Indonesia (WNI) yang sedang berwisata religi di Israel saat milisi Hamas menyerang selatan negara Zionis itu.

"Saya kira pemerintah sudah siapkan (pengamanan) dan pihak Kedutaan Besar RI sudah. Kemenlu sudah siapkan kita akan lindungi dan mengevakuasi masyarakat di sana," ucap Ma'ruf.

Ma'ruf menambahkan, Indonesia melalui Kemenlu sudah mengambil sikap sebagai penengah untuk mendamaikan kedua negara.

"Kemenlu sudah mendamaikan dan menghentikan pertempuran, selain kita mengevakuasi warga kita yang ada di sana," katanya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini