Sukses

5 Fakta Terkait Siswa Bacok Guru Madrasah Aliyah di Demak, Tak Puas Hasil Nilai Jelek

Seorang guru Madrasah Aliyah (MA) di Demak, Jawa Tengah berinisial AFR harus dilarikan ke rumah sakit karena telah terluka di bagian lehernya usai dibacok oleh seorang siswa pada Senin 25 September 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang guru Madrasah Aliyah (MA) di Demak, Jawa Tengah berinisial AFR harus dilarikan ke rumah sakit karena telah terluka di bagian lehernya usai dibacok oleh seorang siswa pada Senin 25 September 2023.

Menurut Kapolres Demak AKBP Muhammad Purbaya, siswa berinisial RS itu tega membacok gurunya karena tidak puas dengan nilai yang diberikan sang guru. Peristiwa itu terjadi di MA Yasua, Pilangwetan, Kebonagung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Dia mengatakan, perbuatan siswa kelas XII tersebut diduga dipicu ketidakpuasan atas nilai yang diberikan oleh guru bernama Fathur.

"Saya sudah perintahkan Resmob membantu Polsek Kebonagung untuk mengejar pelaku pembacokan," ujar Purbaya, Selasa 26 September 2023.

Purbaya mengatakan, peristiwa itu terjadi di MA Yasua, Pilangwetan, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, sekitar pukul 09.30.

Pelaku RS yang masih duduk di kelas XII itu tiba-tiba membacok leher gurunya yang bernama Fathur. Motif dari tindakan pelaku didasari oleh ketidakpuasan terhadap hasil penilaian tengah semester yang kurang memuaskan.

"Ia melakukan tindakan ini setelah merasa tidak puas dengan nilai yang diperolehnya dalam penilaian tengah semester," papar Purbaya.

Sementara itu, polisi menangkap MAR (17), siswa salah satu madrasah aliyah (MA) di Kabupaten Demak dengan menggunakan senjata tajam. MAR diamankan polisi saat bersembunyi di sebuah rumah kosong di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

"Ditangkap di sebuah rumah kosong di Kabupaten Grobogan," kata Kasat Reskrim Polres Demak AKP Winardi dilansir dari Antara.

Berikut sederet fakta terkait siswa bacok guru Madrasah Aliyah di Demak dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Diduga Tak Puas Hasil Nilai Jelek

Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) di Demak, Jawa Tengah, berinisial RS tega membacok gurunya karena tidak puas dengan nilai yang diberikan sang guru.

Kapolres Demak AKBP Muhammad Purbaya mengatakan, perbuatan siswa kelas XII tersebut diduga dipicu ketidakpuasan atas nilai yang diberikan oleh guru bernama Fathur.

"Saya sudah perintahkan Resmob membantu Polsek Kebonagung untuk mengejar pelaku pembacokan," ujar Purbaya, Selasa 26 September 2023.

AKBP Muhammad Purbaya mengatakan, peristiwa itu terjadi di MA Yasua, Pilangwetan, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, sekitar pukul 09.30.

Pelaku RS yang masih duduk di kelas XII itu tiba-tiba membacok leher gurunya yang bernama Fathur. Motif dari tindakan pelaku didasari oleh ketidakpuasan terhadap hasil penilaian tengah semester yang kurang memuaskan.

"Ia melakukan tindakan ini setelah merasa tidak puas dengan nilai yang diperolehnya dalam penilaian tengah semester," ucap Purbaya.

 

3 dari 6 halaman

2. Korban Dirawat di RS, Pelaku Sempat Kabur

Saat ini, korban masih mendapat perawatan di UGD RS Kariadi Semarang akibat perbuatan muridnya itu.

"Alhamdulillah, menurut informasi dari Kepala Desa Pilang Wetan, perkembangan korban sangat baik setelah di rujuk di RS Kariadi Semarang, korban saat ini sudah dapat diajak komunikasi," ungkapnya.

Purbaya menambahkan, Satreskrim Polres Demak masih terus melakukan upaya pengejaran terhadap pelaku yang tega membacok gurunya sendiri.

"Kami sedang dalam proses pengejaran terhadap pelaku, karena pelaku masih dalam pelarian," jelas Purbaya.

 

4 dari 6 halaman

3. Siswa Terduga Pelaku Ditangkap Polisi, Ternyata Sembunyi di Rumah Kosong

Polisi menangkap MAR (17), siswa salah satu madrasah aliyah (MA) di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, yang menganiaya seorang guru sekolah tersebut dengan menggunakan senjata tajam.

MAR diamankan polisi saat bersembunyi di sebuah rumah kosong di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

"Ditangkap di sebuah rumah kosong di Kabupaten Grobogan," kata Kasat Reskrim Polres Demak AKP Winardi dilansir dari Antara.

 

5 dari 6 halaman

4. Siswa Terduga Pelaku Kesal dengan Korban

MAR kabur dengan menggunakan sepeda motor setelah menganiaya gurunya dengan celurit pada hari Senin 25 September 2023 pagi. Peristiwa itu dipicu kejadian pada hari Sabtu 23 September 2023 saat pelaku akan ikut ujian sekolah.

Korban AFR melarang anak didiknya itu mengikuti ujian karena belum mengerjakan tugas wajib yang menjadi syarat untuk ikut tes.

Pada hari Senin 25 September 2023, pelaku datang kembali ke sekolah untuk meminta izin mengikuti ujian meski belum menyelesaikan tugas wajib.

"Namun, kembali ditolak oleh korban (guru)," ucap Winardi.

Pelaku diduga jengkel atas penolakan tersebut. Ia kemudian pulang ke rumah mengambil senjata tajam jenis celurit dan kembali ke sekolah.

"Pelaku langsung masuk ke ruang kelas, kemudian menganiaya korban," tambahnya.

Atas perbuatannya, MAR dijerat dengan Pasal 355 atau 354 atau 353 KUHP tentang penganiayaan. Sementara korban telah dirujuk ke RSUP Dr Kariadi Semarang untuk mendapatkan perawatan.

 

6 dari 6 halaman

5. Kronologi Murid Bacok Guru

Seorang guru Madrasah Aliyah (MA) berinisial berinisial AFR harus dilarikan ke rumah sakit lantaran terluka di bagian lehernya usai dibacok seorang murid pada Senin 25 September 2023 kemarin.

Peristiwa itu terjadi di MA Yasua, Palingwetan, Kebonagung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Pelaku berinsial RS langsung kabur menggunakan sepeda motor usai membacok AFR.

Kepala MA Yasua, Ainul Ibad mengatakan, peristiwa penganiayaan tersebut bermula saat korban berada di ruang kelas dan sedang membagikan soal ujian Penilaian Tengah Semester (TPS) sekira pukul 10.00 WIB.

Tak berselang lama, pelaku masuk ke kelas dan langsung menghampiri korban. Tiba-tiba, pelaku yang ternyata membawa celurit itu langsung menebas korban dari belakang. AFR sempat menangkis hingga terluka di tangan kirinya.

"Saat guru membagikan soal ulangan, kemudian (pelaku) masuk ke ruangan. Kira-kira kejadian jam 10," kata Ainul dikutip dari video Liputan6.com, Selasa 26 September 2023.

Ainul menambahkan, suasana kelas saat itu memang sedang melaksanakan ujian. Murid-murid yang melihat kejadian tersebut langsung panik dan memberitahu ke guru yang lain.

"Anak-anak yang lain memberitahukan kejadian itu ke guru yang lain," ucap Ainul.

Korban yang terluka dan bersimbah darah langsung dibawa ke UGD rumah sakit terdekat. Sementara pelaku melarikan diri menggunakan sepeda motornya.

"(Korban) luka di leher bagian belakang dan lengan bagian kiri," tambah Ainul.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.