Sukses

4 Fakta Terbaru Usai Kebakaran Bukit Teletubbies Gunung Bromo Padam

Diketahui, pemicu kebakaran di Gunung Bromo berawal dari foto prewedding yang menggunakan flare hingga menyulut rumput kering di Savana Bukit Teletubbies.

Liputan6.com, Jakarta Kebakaran hutan dan lahan (karhutl) di Blok Savana Bukit Teletubbies Gunung Bromo berhasil dipadamkan setelah 10 hari petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur berjibaku memadamkan api. 

Dalam upaya pemadaman, Helikopter puma dan helikopter Bell diturunkan untuk melakukan water bombing.

"Alhamdulillah sudah padam dan sekarang teman-teman pasukan darat sedang melakukan pemadaman dan pembasahan untuk di Bromo," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Gatot Soebroto.

Diketahui, pemicu kebakaran di Gunung Bromo berawal dari foto prewedding yang menggunakan flare hingga menyulut rumput kering di Savana Bukit Teletubbies. Bahkan dilaporkan api meluas hingga mencapai Malang. 

Terhitung sejak 6 September 2023 lalu, ratusan petugas diturunkan untuk memadamkan api di kawasan taman nasional tersebut. Tim pemadam sempat mengalami kesulitan saat itu. Salah satunya terkait akses ke lokasi kebakaran yang berbukit dan terjal.

"Belum lagi ditambah dengan adanya angin yang bertiup kencang dapat memicu api untuk terus menyala dan membakar hutan maupun lahan di Gunung Bromo," ungkap Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Thomas Nifinluri. 

Pasca kebakaran, kawasan wisata Gunung Bromo hingga ini ditutup. Penutupan kawasan wisata Bromo tertuang dalam Surat Pengumuman Nomor: PG.09/T.8/BIDTEK/9/2023 tentang Penutupan Kawasan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

"Penutupan berlaku sejak Minggu, 10 September 2023, mulai pukul 19.00 WIB, sampai batas waktu yang belum ditentukan," jelas Thomas, dikutip dari Antara, Senin, 11 September 2023.

Lantas, apa dampak yang dirasakan masyarakat dari peristiwa kebakaran tersebut? Berikut sederet faktanya dan tantangan yang diharus dihadapi petugas saat berjibaku padamkan api di Gunung Bromo dihimpun dari Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Bisnis Pariwisata Tidak Dapat Beroperasi

Kebakaran yang telah terjadi sejak 6 September 2023 ini memerlukan waktu seminggu untuk dapat memadamkan api yang berada di kawasan wisata alam di Jawa Timur. Adanya kejadian Bukit Teletubbies yang terbakar akibat foto prewedding menggunakan flare ini telah membakar rumput kering yang berada di Savana. 

Ada pun dampak yang mulai dirasakan masyarakat, bisnis pariwisata total milyaran rupiah tidak dapat beroperasi hingga flora dan fauna yang terancam punah.

Namun, dalam sebuah unggahan dalam akun Instagram @mountnesia terdapat tornado api yang berada di Gunung Bromo.

Salah satu momen tornado api Gunung Bromo dibagikan akun Instagram @mountnesia. Dalam unggahan tersebut, tampak api sudah sudah sangat membubung tinggi menutupi seluruh langit karena asap yang sangat tebal.

3 dari 5 halaman

2. Masih Tersisa Titik Api di Sekitar Gunung Mungal

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Jawa Timur saat ini tersisa titik api di sekitar Gunung Mungal.

Untuk itu tim petugas saat ini sedang fokus memadamkan titik api yang tersisa di sekitar Gunung Mungal di TNBTS tersebut setelah karhutla di Blok Savana Bukit Teletubbies Gunung Bromo berhasil dipadamkan.

"Saat ini masih ada titik api di sekitar Gunung Mungal, kami fokus di titik tersebut untuk saat ini," kata Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani di Kota Malang, Jawa Timur, dilansir dari Antara, Kamis (14/9/2023).

Kawasan TNBTS berada di wilayah Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Lumajang. Gunung Mungal berada di wilayah Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan.

Septi menjelaskan bahwa kebakaran yang melanda Blok Savana Lembah Watangan atau Bukit Teletubbies pada 6 September 2023 merembet hingga ke Gunung Mungal.

Menurut dia, saat ini tim petugas masih berupaya memadamkan titik api di Gunung Mungal dan mencegah kebakaran meluas. 

 

4 dari 5 halaman

3. Sulitnya Mencapai Lokasi Kebakaran di Gunung Bromo

Lalu, apa yang membuat kobaran api di kawasan Gunung Bromo sangat sulit untuk dipadamkan? 

Hambatan Lokasi dan Cuaca Berangin 

Personil TRC BPBD Kabupaten Probolinggo Heri mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan tindakan yang darurat seperti menyiramkan pasir di area yang belum terbakar, membuat sekat sampai menyiramkan air di titik api. 

Namun, terdapat saat proses pemadaman api terdapat hambatan lainnya karena adanya lereng tebing yang terjal dan sulit dijangkau. Selain itu, mobil damkar pun mengalami kesulitan untuk menyemprotkan air pada titik api yang lokasinya berada di lereng bukit cukup tinggi. 

Adanya musim kemarau juga menyebabkan terjadinya kebakaran karena rumput yang kering dan mudah terbakar.

Tak hanya itu, kebakaran ini dapat diperparah dengan adanya cuaca berangin dan rumput ilalang yang kering hingga membuat api dapat menyebar lebih cepat. 

 

5 dari 5 halaman

4. Pemadaman Manual dan Water Bombing Dinilai Berisiko Tinggi

Berdasarkan pengalaman dari BNPB yang telah menangani kasus kebakaran hutan beberapa kali mengatakan bahwa biasanya pertolongan pertama yaitu melakukan pemadaman manual. Namun, pemadaman secara manual hanya mengandalkan alat seadanya seperti dahan dipukul-pukul untuk mematikan api. 

Cara ini cukup berbahaya jika api terlalu besar dan angin yang berhembus terlalu kencang dan api dapat mengenai pemadamnya.

Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto menyampaikan bahwa upaya untuk pemadaman kebakaran dengan cara water bombing juga memiliki kendala. 

Salah satunya terdapat angin kencang yang dapat membahayakan dan menyebar ke wilayah sabana yang sangat luas. Tak hanya itu, pemadaman karhutla di kawasan gunung dapat berjalan, satgas dapat menemukan titik api di lokasi yang terjal dan curam sulit untuk dijangkau. 

"Kami tetap melakukan pembatasan, sehingga api tidak sampai menyebar atau melompat ke lokasi yang baru. Alhamdulillah cara itu efektif sehingga kita sudah berhasil melakukan pemadaman darat," ujarnya. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.