Sukses

5 Hal yang Disampaikan Bakal Capres Anies Baswedan saat Hadiri HUT ke-78 RI di Waduk Lebak Bulus

Bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan pada hari ini, Kamis (17/8/2023) mengikuti rangkaian upacara HUT ke-78 RI)bersama ratusan warga di Waduk Lebak Bulus, Jakarta Selatan (Jaksel).

Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan pada hari ini, Kamis (17/8/2023) mengikuti rangkaian upacara Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia (HUT ke-78 RI) bersama ratusan warga di Waduk Lebak Bulus, Jakarta Selatan (Jaksel).

Anies yang menjadi peserta upacara HUT ke-78 RI sempat diberikan kesempatan menyampaikan sambutan. Dalam sambutannya, ada sejumlah hal yang disampaikan. Salah satunya, Anies mengajak seluruh peserta yang hadir memekikkan salam kemerdekaan.

"Izinkan saya mengajak semua untuk memekikkan salam kemerdekaan, salam kebangsaan," ujar Anies, Kamis (17/8/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Anies menjelaskan bahwa salam kemerdekaan itu tidak dilakukan dengan tangan mengepal, tapi dengan tangan terbuka.

"Tapi sebelum itu saya sampaikan bahwa salam kebangsaan itu tangannya tidak mengepal, salam kebangsaan itu ada dengan tangan terbuka, itulah yang ditunjukkan oleh presiden pertama Republik Indonesia, pada tanggal 31 Agustus 1945," kata Anies.

Kemudian, Anies pun mengajak ratusan warga yang hadir untuk ikut menentukan pemimpin baru dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mendatang.

"Tiap 5 tahun sekali kita berganti, menengok ke belakang, menengok ke depan, mementukan arah baru, menentukan pemimpin baru," ujar Anies.

Anies berharap dengan bergantinya kepemimpinan Indonesia nanti, seluruh masyarakat Indonesia bisa merasakan kesejahteraan dan keadilan yang merata. Anies berharap nantinya Indonesia bisa cepat meraih janji kemerdekaan.

Berikut sederet hal yang disampaikan bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan saat memberikan sambutan di upacara HUT ke-78 RI bersama ratusan warga di Waduk Lebak Bulus, Jakarta Selatan dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Sebut Salam Kebangsaan Tangannya Tidak Mengepal, Tapi Terbuka

Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan mengikuti rangkaian upacara Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia bersama ratusan warga di Waduk Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (17/8/2023).

Anies yang menjadi peserta upacara HUT ke-78 RI sempat diberikan kesempatan menyampaikan sambutan. Dalam sambutannya, Anies mengajak seluruh peserta yang hadir memekikkan salam kemerdekaan.

"Izinkan saya mengajak semua untuk memekikkan salam kemerdekaan, salam kebangsaan," ujar Anies.

Dalam kesempatan ini Anies menjelaskan bahwa salam kemerdekaan itu tidak dilakukan dengan tangan mengepal, tapi dengan tangan terbuka.

"Tapi sebelum itu saya sampaikan bahwa salam kebangsaan itu tangannya tidak mengepal, salam kebangsaan itu ada dengan tangan terbuka, itulah yang ditunjukkan oleh presiden pertama Republik Indonesia, pada tanggal 31 Agustus 1945," kata Anies.

"Pekik merdeka dengan tangan terbuka yang mengirimkan pesan kita memberikan salam hangat kepada semua, saya akan ucapkan kalimat kata merdeka dan kita semua ikuti bersama-sama. Salam kebangsaan. Merdeka! Merdeka! Merdeka!," Anies menambahkan.

 

3 dari 6 halaman

2. Sebut Upacara HUT RI Jembatan Emas Menuju Indonesia Sejahtera

Lalu Anies menyebut, upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-78 RI ini merupakan jembatan emas menuju Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur.

"Upacara ini mengingatkan kita bahwa kemerdekaan adalah jembatan emas untuk menuju keadilan, kemakmuran. Kemerdekaan menggulung kolonialisme dan menggelar kesejahteraan keadilian. Tanggung jawab kita sekarang adalah sama-sama melunasi janji kemerdekaan itu," kata Anies.

Anies menyebut, janji kemerdekaan yakni mencerdaskan kehidupan bangsa, berjanji melindungi setiap tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan terlibat dalam partisipasi dunia.

"Inilah janji kemerdekaan, dan tanggung jawanmb kita adalah bersama-sama untuk melunasi janji kemerdekaan itu. Kita mengikhtiarkan agar mulai dari lingkungan kita, bahwa semua mendapat kesetaraan, kesempatan. Mudah-mudahn kita akan bisa melunasi janji ini dalam waktu yamg tidak terlalu lama," kata dia.

 

4 dari 6 halaman

3. Tegaskan 17 Agustus Bukan Sekedar Upacara yang Dirayakan Negara dan Ditonton Rakyat

Anies lantas memaknai hari 17 Agustus sebagai perayaan bagi seluruh masyarakat. Ketika semuanya melangsungkan upacara sebagai pengingat kemerdekaan Indonesia.

"Jadi, ini adalah sebuah tempat yang baru saja selesai akhir tahun lalu, di tempat ini lah Warga Lebak Bulus melakukan upacara dan kegiatan 17-an," kata Anies usai melangsungkan upacara.

Menurut Anies, momentum 17 Agustus yang selalu dirayakan dengan upacara bendera adalah perayaan bagi semua rakyat. Bukan hanya, momen upacara yang digelar negara dan jadi tonton masyarakat.

"Kami merasa setiap kali ada perhelatan 17-an. Perayaan rakyat bukan sekedar upacara oleh negara yang ditonton oleh rakyat, tapi perayaan oleh seluruh rakyat. Dan kami di Lebak Bulus juga ikut merayakan kemerdekaan ini," katanya.

Sementara untuk makna kemerdekaan sendiri, kata Anies, bangsa Indonesia masih banyak tantangan yang harus dilalui. Sebagaimana cita-cita pendiri bangsa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

"PR-nya masih banyak, kemerdekaan itu seperti apa yang dikata Bung Karno yaitu jembatan emas untuk menuju masyarakat yang adil dan makmur. jadi perjuangan masih panjang dan kita masih terus menerus bekerja tapi kita harus mensyukuri kemajuan yang sudah kita dapat selama ini," tutur Anies.

 

5 dari 6 halaman

4. Sebut Pembangunan Indonesia Bukan Karya Satu Presiden, tapi Lintas Generasi

Anies Baswedan pun menyebut pembangunan yang terjadi di Indonesia hingga saat ini bukan karya satu presiden. Melainkan hampir semua presiden sejak era Sukarno.

"Kita merdeka bukan lima tahun yang lalu, kita merdeka 78 tahun yang lalu, dan selama 78 tahun itu ada banyak presiden yang sudah bekerja, ada jutaan orang yang sudah berkarya. Ini bukan karya satu orang, ini bukan karya satu presiden, ini adalah karya begitu banyak lintas generasi," ujar Anies.

Anies menyebut, dari setiap periode kepresidenan pasti akan ada keberlanjutan pembangunan maupun perubahan. Namun itu semua pasti dilakukan untuk menjadi Indonesia yang lebih lagi di mata dunia.

"Bahkan kalau kita perhatikan dalam 78 tahun ini, kita memilih untuk tiap 5 tahun, kita menentukan apa yang sudah diraih, apa yang akan dikerjakan lima tahun berikutnya. Dan itu pasti ada yang disebut sebagai keberlanjutan, pasti juga ada selalu yang disebut dengan perubahan. Pasti," kata Anies.

Namun yang terpenting, menurut Anies adalah bagaimana membangun Indonesia sejalan dengan konstitusi. Indonesia yang berkeadilan, makmur, dan sejahtera.

"Jadi ke depan, saya yakin, yang menjadi rujukan adalah konstitusi kita, apa yang dirancang oleh pendiri republik ini, itu yang jadi pegangan. Jadi, ke depannya itu, janji kemerdekaan, saya istilahkan tadi, yang menurut saya perlu jadi perhatian justru aspek keadilan, aspek kesetaraan, aspek pemerataan. Itu yang harus kita perhatikan," terang dia.

 

6 dari 6 halaman

5. Ajak Tentukan Pemimpin Baru Lima Tahun Mendatang

Dalam kesempatan tersebut, Anies pun mengajak ratusan warga yang hadir untuk ikut menentukan pemimpin baru dalam Pilpres 2024 mendatang.

"Tiap 5 tahun sekali kita berganti, menengok ke belakang, menengok ke depan, mementukan arah baru, menentukan pemimpin baru," ujar Anies.

Anies berharap dengan bergantinya kepemimpinan Indonesia nanti, seluruh masyarakat Indonesia bisa merasakan kesejahteraan dan keadilan yang merata. Anies berharap nantinya Indonesia bisa cepat meraih janji kemerdekaan.

"Insyallah kita bisa menentukan arah yang baik untuk kita lebih cepat meraih yang kita sama-sama sebut sebagai janji kemerdekaan dan pemimpin yang tepat untuk membawa kita menuju kepada janji kemerdekaan tersebut," jelas Anies.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.