Sukses

Airlangga Hartarto: Pihak Eksternal Tidak Bisa Mendikte atau Mengatur Golkar

Airlangga mengakui target yang dipasang Partai Golkar untuk meraih 116 sampai dengan 120 kursi atau 20 persen suara di Pemilu 2024 lebih tinggi dari Pemilu 2019.

Liputan6.com, Jakarta Kesibukan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto terus bertambah. Di tengah upaya gencar dirinya menjadikan Indonesia sebagai anggota Organisation for Economic Cooperation and Development atau OECD, tugas lain yang tak kalah penting sebagai Ketua Umum Partai Golkar juga menanti jelang Pemilu 2024.

Lahir di Surabaya pada 1 Oktober 1962, Airlangga tumbuh di lingkungan keluarga yang berhubungan erat dengan dunia politik. Ayahnya, Ir. Hartarto Sastrosoenarto, adalah Menteri Perindustrian Kabinet Pembangunan VI dan dikenal juga sebagai sosok kepercayaan Presiden Soeharto di masa itu. Tak heran kalau beragam jabatan di kabinet pernah dia emban.

Meski sang Ayah adalah orang penting dan super sibuk pada masa itu, Airlangga mengaku tidak pernah kehilangan sosok seorang ayah. Ayahnya selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga, seperti berlibur ke tempat-tempat wisata di sekitar Jakarta atau ke luar kota seperti Bandung dan Bali.

Semasa SMA di Kolese Kanisius, Airlangga Hartarto sudah aktif mengikuti organisasi hingga menjadi Ketua OSIS. Saat kuliah pun, ia pernah menjabat Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UGM dan Ketua Keluarga Alumni Fakultas Teknik UGM.

Sedangkan gelar MBA didapat dari Universitas Monash, Australia tahun 1996 dan Master of Management Technology (MMT) dari Universitas Melbourne, Australia, tahun 1997.

Lulus kuliah, Airlangga mengawali karier sebagai seorang pengusaha sebagai pemilik perusahaan di bidang distribusi pupuk, PT Graha Curah Niaga dan sebagai presiden komisaris di PT Fajar Surya Wisesa (FASW) di. Keberhasilannya dalam memimpin kedua perusahaan tersebut mengantarkan Airlangga meraih posisi sebagai direktur pada beberapa perusahaan.

Sedangkan karier di bidang politik dimulai pada 1998 saat dia bergabung dengan Partai Golkar. Kemampuannya di bidang manajerial, mempengaruhi orang, dan mengatur karyawan ia terapkan pula di bidang politik, hingga pada 2004 ia ditunjuk sebagai Wakil Bendahara Partai Golkar.

Tak hanya di partai, Airlangga juga masuk ke parlemen dengan menjadi anggota komisi VII DPR RI yang membidangi energi, lingkungan hidup, dan riset teknologi periode 2006-2009. Kariernya terus meningkat hingga menjabat Ketua Komisi VI DPR RI yang membidangi sektor perdagangan, perindustrian, koperasi, UKM, dan BUMN periode 2009-2014.

Posisi Partai Golkar sebagai poros yang mendukung Jokowi pada Pilpres 2014, membuat Airlangga mendapatkan jabatan strategis sebagai Menteri Perindustrian di tahun 2016, posisi yang dulu pernah dijabat oleh sang Ayah.

Setahun kemudian dia dipilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan pada 2019, Airlangga terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional Partai Golkar dan kembali menjabat Ketua Umum partai beringin tersebut hingga kini.

Usai Jokowi memenangkan Pilpres 2019, posisi Airlangga juga terdongkrak dengan menjadi Menteri Koordinator Perekonomian yang dijabatnya hingga sekarang.

Kini, pengagum Mahatma Gandhi dan olahraga Wing Chun ini tengah disibukkan dengan upaya memenuhi target Partai Golkar pada Pemilu 2024.

Lantas, apa saja langkah Airlangga untuk mewujudkan target tersebut? Berikut petikan wawancara khusus dengan Airlangga Hartarto yang dipandu Ratu Annisaa Suryasumirat dalam program Bincang Liputan6.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

ASN yang Future Oriented, Prasyarat Bergabung dengan OECD

Pertumbuhan ekonomi Indonesia makin membaik, meski ekonomi dunia sedang melambat. Bagaimana perkembangan dan keinginan Indonesia untuk bergabung dalam Organisation for Economic Cooperation and Development atau OECD?

Pertama tentu Bapak Presiden sudah memberikan arahan bahwa sudah waktunya kita masuk menjadi member OECD. Saya sudah bersurat kepada OECD dan sudah melakukan zoom dengan Sekjen OECD dan OECD sudah merespons secara positif. Artinya, OECD sudah menginformasikan kepada seluruh anggotanya bahwa Indonesia berniat menjadi anggota dan ini menjadi negara Asia Tenggara pertama yang mendaftar di OECD.

Kemudian yang berikutnya, Brasil juga menghubungi Kedutaan Besar Indonesia di Paris dan kepingin masuk menjadi OECD juga dan ingin bersama-sama dengan Indonesia. Dan Sekjennya akan ke Indonesia minggu ini. Jadi memang responsnya sangat cepat.

Bapak juga mengatakan, adanya aparatur sipil negara atau ASN yang berkualitas menjadi prasyarat penting bagi keanggotaan OECD, bisa dijelaskan?

Kemarin kan pada waktu rekrutmen anggota PSN, saya berharap bahwa ASN yang direkrut juga future oriented. Jadi kalau future oriented kan berarti dia harus digital savvy, harus menguasai keterampilan digital dan harus berpikir juga terhadap the future daripada negara kita.

Salah satu tantangan utama adalah lepas dari jebakan negara berpenghasilan menengah. Nah negara OECD itu rata-rata perkapita income-nya USD 11 ribu. Indonesia masih USD 4.750 saat sekarang, diharapkan akhir tahun bisa USD 5.000 dan tahun depan bisa USD 5.500. Jadi tentu USD 5.500 sampai dengan USD 11 ribu itu butuh roadmap dan butuh ASN yang mumpuni, yang mampu untuk membawa kita ke arah sana.

Apa keuntungan yang bisa diraih Indonesia jika bergabung dalam OECD?

Pertama tentu kita punya roadmap menuju negara maju, karena anggota OECD adalah seluruhnya negara maju.

Kemudian kedua, kita punya roadmap mengenai standar-standar yang harus kita siapkan. Standar itu termasuk dalam pembuatan regulasi, pembuatan undang-undang, mekanisme mulai dari pembentukan undang-undang di DPR sampai dengan implementasi di pemerintah.

Yang ketiga, tentu standar ASN perlu comparable dengan negara-negara maju di wilayah lain. Kemudian kita mendapatkan preview, jadi review dari berbagai negara sehingga tentu review-review ini sangat penting untuk membuat kebijakan-kebijakan ke depan.

Seperti benchmark ya, Pak?

Iya, benchmark-nya jelas.

3 dari 4 halaman

Tak Ada yang Boleh Mendikte Partai Golkar

Sekarang kita berlanjut ke soal Golkar. Jelang Pemilu 2024 apa langkah Partai Golkar untuk meningkatkan raihan suara?

Pertama, tentu Golkar sudah merekrut calon legislatif baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten maupun kota. Nah, kemarin kita sudah daftarkan di KPU dan seluruhnya lolos. Itu terkait dengan seluruh calon berbasis alfabetical.

Sekarang ke depan kita akan susun formasi berdasarkan nomor urut. Karena hasil keputusan MK sudah jelas, sehingga dengan demikian sistem proporsional terbuka ini tentu kita melihat bahwa caleg-caleg yang kita pasang ini harus diprioritaskan berbasis kepada nomor prioritas. Namun tentu kita mendorong agar seluruh kader ini bisa bersiap-siap untuk menyapa masyarakat.

Dengan semua persiapan itu, apakah Partai Golkar optimis bisa meraih suara lebih tinggi dari Pemilu 2019?

Ya, target kita sekarang antara 116 sampai dengan 120 kursi atau 20 persen. Jadi target memang lebih tinggi dari 2019 yang lalu karena pada waktu 2019 kan periode Golkar digonjang-ganjing.

Di awal ada dua kepengurusan, kemudian ada ketua umum yang bermasalah, baru saya masuk di 2017. Jadi periode itu adalah periode yang sangat dinamis pada waktu itu. Namun alhamdulillah kita masih bisa mempertahankan posisi di nomor 2. Sehingga tentu 2024 ini kita harus lebih siap dan hasilnya lebih baik.

Bapak mengatakan Golkar sudah menyiapkan visi untuk Indonesia hingga 2045, itu seperti apa?

Pertama, tentu visi 2045 sudah kita persiapkan di periode 2014 kemarin sampai dengan 2019. Dan sekarang pemerintah juga menyiapkan rencana pembangunan jangka panjang 2025 sampai dengan 2045.

Nah, apa yang dibawa oleh visi dan misi yang dikerjakan oleh Partai Golkar itu melibatkan perguruan tinggi dari seluruh Indonesia. Sekarang tentu dengan RPJP Golkar menyiapkan narasi lagi, di mana narasi untuk kampanye itu termasuk visi misi menuju Indonesia maju dan sejahtera di 2045 visi Indonesia Emas di sana.

Kemudian, setelah Bapak mendapat dukungan dari 3 unsur Ketua Dewan Partai Golkar dan DPD seluruh Indonesia, apakah Golkar sudah menentukan arah dukungan atau koalisi di Pilpres 2024?

Ya, pertama tentu Golkar soliditasnya 100 persen, di mana 100 persen DPD tingkat 1 mendukung soliditas dan itu juga komitmen terhadap keputusan yang berjenjang yang sudah dilakukan Munas, Rapimnas, maupun Rapat Kerja Nasional.

Dan kemarin dalam silaturahmi juga menegaskan kesiapan dan soliditas. Kemudian seluruh dewan senior, Dewan Pembina Pak Aburizal Bakrie, Dewan Pakar Pak Agung Laksono, Dewan Kehormatan Pak Akbar Tandjung, seluruhnya solid mendukung keputusan Munas, Rapimnas dan Rakernas sekaligus memberikan mandat kepada ketua umum untuk berbicara dengan partai-partai yang lain.

Tentu dengan modal kekuatan ini dan juga seluruh ormas yang ada di Partai Golkar, ada 10, itu semua satu komando. Dengan demikian tentu tinggal final negotiation dengan partai-partai yang selama ini memang Partai Golkar sudah berkomunikasi. Dan mudah-mudahan dengan mandat penuh ini kita bisa segera membuat suatu keputusan.

Lantas, bagaimana strategi Golkar memobilisasi kader di akar rumput nanti, katanya kader di daerah juga masih gelisah dengan posisinya?

Ya saya pikir kader itu kan tergantung keputusan dari nomor calon legislatif. Jadi segera sesudah diputuskan, mereka akan juga langsung melakukan sosialisasi di masyarakat.

Menurut prediksi Bapak, Pilpres 2024 nanti akan berlangsung satu putaran atau dua putaran?

Pilpres tergantung yang mendaftar berapa pasang. Jadi kalau yang mendaftar dua ya satu putaran. Tapi kalau yang daftar tiga paslon kemungkinan ya dua putaran.

Jadi tergantung keadaan?

Tergantung siapa yang daftar.

Pihak mana sebenarnya di internal Golkar yang menginginkan digelarnya Munaslub? Masih ada potensi atau sudah tutup buku, Pak?

Saya rasa itu kan eksternal, bukan internal Golkar. Tentu eksternal tidak bisa mendikte ataupun mengatur internal Golkar.

4 dari 4 halaman

Mahatma Gandhi, Bruce Lee dan Wing Chun

Bapak dikenal sangat mengagumi prinsip-prinsip hidup dari Mahatma Gandhi, kenapa?

Ya tentu ada hal yang banyak diberikan contoh oleh Beliau. Beliau adalah salah satu yang mendorong moralitas dalam berpolitik. Jadi politik harus berprinsip, misalnya. Atau moralitas untuk kehidupan. Misalnya kalau ingin menjadi kaya ya harus bekerja. Juga kalau orang cerdas itu harus punya hati nurani.

Jadi banyak hal yang disampaikan oleh Beliau yang sangat cocok dengan keadaan sekarang. Dikatakan freedom itu boleh terjadi selama freedom untuk berbuat kesalahan juga ada. Jadi tidak hanya yang benar saja, tetapi juga memperbaiki kesalahan-kesalahan. Jadi ini sesuatu hal yang sangat humanis, karena Beliau kan terkenal sebagai orang yang humanis.

Bapak sebagai anak dari seorang menteri, apakah waktu kecil pernah membayangkan akan menjadi menteri juga?

Waktu kecil ya tentu kepinginnya jadi insinyur kemudian jadi pengusaha. Kalau politik pada waktu kecil ya belum kepikiran.

Apakah benar sejak kecil Bapak pernah bercita-cita jadi pendekar kungfu?

Kalau pendekar kan karena banyak film. Ip Man, Bruce Lee, kemudian ada Jet Li, kemudian juga banyak tokoh-tokoh lain yang memang semuanya mendalami wushu ya.

Memangnya apa yang menarik dari bela diri itu?

Bela diri wushu itu ada dua jenis. Satu seperti senam keindahan, yang kedua yang fight, yang tarung, dan tarung juga ada yang jarak jauh tentu dengan peralatan dan jarak pendek, nah jarak pendek antara lain alirannya namanya Wing Chun.

Wing Chun itu Ip Man, jadi bagaimana bertempur jarak pendek. Tentu kita harus menguasai dan di samping itu juga latihan pernapasan. Karena kalau yang namanya latihan pernapasan itu tidak kenal umur, berapa pun masih bisa terus latihan. Tetapi sesuatu yang fisikal dan tentu berbeda.

Latihan pernapasan ini membuat kita menjadi lebih tenang, benar Pak?

Ya bisa mengukur napas. Jadi kalau lari marathon napasnya juga diukur.

Kemudian Bapak juga dikenal sebagai penulis yang produktif. Apakah akan ada buku lain yang Bapak tulis dan diterbitkan dalam waktu dekat?

Kemarin kita sudah luncurkan buku mengenai pembiayaan UMKM dan sekarang pembiayaan UMKM ini dibahas di berbagai perguruan tinggi, utamanya untuk kebijakan terkait dengan Kredit Usaha Rakyat.

Jadi sosialisasi KUR ini penting karena tidak semua kaum cendikiawan, kaum kampus, dosen, mahasiswa paham mengenai pembiayaan KUR. Padahal KUR itu menjadi penting karena pemerintah hadir dalam bentuk pembiayaan apa pun bisnisnya, karena itu kan KUR dari 0 sampai dengan Rp 500 juta.

Ada yang super mikro di bawah Rp 10 juta dan bunganya ditanggung pemerintah, bunga rendah. Bahkan ada yang tanpa agunan bisa Rp 100 juta. Dan ini bisa digunakan juga oleh pekerja migran.

Jadi pekerja migran kan biasanya untuk keluar negeri, kemudian untuk mengurus perizinan mereka butuh uang dan uangnya akhirnya mereka ambil dari calo, sehingga tentu penghasilannya nanti dikunci dan berbagai ikatan yang lain. Padahal kalau pemerintah siapkan kredit untuk pekerja migran, tidak ada jaminan dan biayanya ataupun bunganya hanya 6 persen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini