Sukses

Erick Thohir Akan Bangun KEK Kesehatan Sanur, Disambut Positif Milenial

Pemerintah melalui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana membangun Kawasan ekonomi khusus (KEK) kesehatan Sanur di Denpasar, Bali. Hal ini disambut baik, terlebih kaum milenial.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana membangun Kawasan ekonomi khusus (KEK) kesehatan Sanur di Denpasar, Bali. Hal ini disambut baik, terlebih kaum milenial.

"Saya menilai bahwa upaya yang dilakukan Pak Erick tersebut sangat positif dan wajib kita kawal, mengingat bahwa pemerintah tentu sangat membutuhkan komitmen para dokter dalam mewujudkan pembangunan di bidang kesehatan," kata Penggerak Milenial Indonesia (PMI), Arif Dzakwanuddin dalam keterangannya, Rabu (12/7/2023).

Dia menuturkan, langkah ini dipandang baik karena angka tenaga kesehatan terutama dokter di Indonesia masih jauh dari kata ideal. Sehingga, perlu adanya peningkatan kapasitas tenaga kerja dan infrastruktur kesehatan.

"Pemerintah perlu untuk terus meningkatkan tenaga kerja di sektor kesehatan dan pembangunan fasilitas kesehatan nasional yang memadai. Kami melihat salah satu infrastruktur kesehatan yang dibangun pemerintah melalui BUMN yaitu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Sanur, Bali sebagai salah satu contohnya. Kerja-kerja realistis seperti inilah yang kita butuhkan hari ini," ungkap Arif.

Dia juga meyakini keberadaan KEK Kesehatan Sanur bisa meningkatkan kualitas kesehatan. Selain fasilitasnya yang lengkap, dia juga menambahkan bahwa rumah sakit tersebut perlu diisi oleh dokter profesional yang berasal dari anak-anak bangsa ini sendiri.

"Fasilitasnya (KEK Kesehatan) sudah lengkap dan bertaraf internasional. Tugas kita selanjutnya adalah mendorong anak-anak bangsa kita yang berprofesi sebagai dokter untuk mengisinya," jelas Arif.

Karena itu, pihaknya akan terus membantu kerja Erick Thohir dalam meningkatkan kondisi kesehatan di negara ini, terutama dalam mengerahkan dokter-dokter dari kalangan milenial dalam upaya memperbaiki dan melayani sektor kesehatan masyarakat Indonesia ke depannya.

"Kami dari PMI akan senantiasa membantu tugas-tugas Pak Erick dalam melayani sektor kesehatan masyarakat Indonesia. Kita akan dorong para dokter yang berasal dari kalangan milenial untuk turut mengabdi pada bangsa ini," kata Arif.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

KEK Sanur Dibangun, Puluhan Diaspora Dokter Pulang Kampung

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Kawasan ekonomi khusus (KEK) kesehatan Sanur di Denpasar, Bali, tak sekadar pusat layanan kesehatan, melainkan juga punya potensi besar dalam perekonomian nasional dan Bali.

Diketahui KEK Kesehatan Sanur diklaim akan menjadi pusat layanan kesehatan dunia dan magnet pariwisata baru melalui konsep medical and wellness tourism ditargetkan soft opening pada akhir tahun dan beroperasi pada awal 2024.

Disisi lain, keberadaan Bali International Hospital (BIH) dan Hotel Grand Inna Bali Beach di KEK Sanur tentu memberikan peluang besar dalam menciptakan lapangan kerja.

"Jangan sampai negara kita dengan jumlah penduduk yang besar terbengkalai masalah lapangan pekerjaan, ini yang harus terus kita dorong," kata Erick saat meninjau progres pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK) kesehatan di Sanur, Denpasar, Bali, dikutip Jumat (7/7/2023).

Erick pun mengundang dokter diaspora Indonesia yang berada di luar negeri untuk kembali ke Indonesia. "Yang menarik, dokter diaspora banyak yang akan pulang kampung, saat ini ada 10 yang sudah mendaftar," lanjut Erick.

Menteri BUMN ini berharap KEK Sanur juga menjadi tempat bagi dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas dokter di Indonesia. Erick menyebut Indonesia memerlukan sekitar 12 ribu dokter setiap tahunnya.

"Kalau dokter bisa kembali ke Indonesia, kita sudah siapkan industrinya, ada spesialis kecantikan, rambut, jantung, kanker, dan kulit, ini bagus untuk ekonomi Bali," ucap Erick Thohir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini