Sukses

Bertemu JK, Airlangga Akui Bahas soal Pertemuan dengan Jokowi dan Arah Golkar di Pilpres 2024

Airlangga membenarkan, salah satu perkembangan terbaru yang disampaikan kepada seniornya adalah pertemuan enam ketua umum partai politik di Istana Kepresidenan Jakarta kemarin lusa.

Liputan6.com, Jakarta - Usai pertemuan lebih kurang 60 menit, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto keluar dari kediaman seniornya, Jusuf Kalla (JK). Keduanya lalu menyapa awak media dan menyampaikan isi diskusi empat mata terkait perkembangan dan dinamika Partai Golkar terbaru.

“Tentu saya sampaikan update koalisi yang dibangun Partai Golkar, tentu pak JK sebagai senior dan saya sebagai ketua umum jadi patut menyampaikannya,” kata Airlangga di Brawijaya Jakarta Selatan, Kamis (4/5/2023) malam.

Airlangga membenarkan, salah satu perkembangan terbaru yang disampaikan kepada seniornya adalah pertemuan enam ketua umum partai politik di Istana Kepresidenan Jakarta kemarin lusa. Diketahui, tuan rumah dari pertemuan tersebut adalah Presiden Jokowi untuk membicarakan arah kedepan perpolitikan dan ekonomi bangsa.

“Ya (termasuk pertemuan dengan Jokowi) secara global saja,” jelas Airlangga.

Menanggapi hal itu, JK mengaku pertemuan dengan Jokowi sejatinya hal baik. Menurut dia, ada ide dan gagasan besar yang coba disatukan meski penuh tantangan.

“Ada suatu pemikiran tapi dalam prakteknya tentu tidak mudah, idenya bagus, bahwa terbentuk arah dan padangan,” tutur JK.

JK lalu menyinggung pada Pemilu Presiden 2024 nanti kemungkinan multi kandidat masih sangat terbuka lebar. Bisa saja, tercipta tiga bahkan empat calon presiden.

“Ya apakah itu empat atau tiga calon, itu akan (mungkin) terjadi,” jelas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

2 Syarat JK untuk Golkar

JK menambahkan, soal syarat yang diberikan kepada Golkar untuk Pemilu Presiden ada dua hal. Pertama, soal bagaimana Golkar mampu mendapatkan suara cukup dan meningkat dan kedua, soal bakal calon legislatif Partai Golkar untuk periode selanjutnya.

“Ini bukan hanya bicara presiden tapi legislatifnya, tentunya Golkar dalam kepemimpinan nasional mempunyai andil yang cukup besar,” urai JK.

Terkait siapa pasangan Golkar di Pemilu Presiden 2024, JK menyatakan sudah tidak memiliki kuasa penuh. Meski dirinya menjadi bagian dari pertimbangan tersebut, JK mengaku dekat dengan semua sosok yang digadang akan bersama Golkar kelak.

“Itu nanti, saya tidak lagi memiliki punya kemampuan dalam hal itu (menentukan sosok calon presiden),

"Saya deket dengan Airlangga sejak dulu, Anies juga dekat, Prabowo juga dekat,” canda JK menandasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.