Sukses

Kurangi Kemacetan, Heru Budi Bakal Bahas Aturan Jam Masuk Kerja di Jakarta

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan, pihaknya tengah menyusun daftar peserta Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas pengaturan jam kerja.

Liputan6.com, Jakarta - Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan, pihaknya tengah menyusun daftar peserta Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas pengaturan jam kerja.

Diketahui, pengaturan jam kerja akan dilakukan guna mengurangi kepadatan lalu lintas dan kemacetan Ibu Kota.

"Lagi dibahas sama Dinas Perhubungan, FGD. Segera (FGD). Saya sudah minta, lagi disusun tokoh-tokohnya, pegiatnya siapa, kita lagi FGD," kata Heru kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (2/5/2023).

Terkait aturan tersebut, Heru menyarankan adanya pembagian sebanyak dua kali bagi pekerja yang masuk pukul 08.00 WIB. Nantinya, dibuat juga jam masuk kantor pukul 10.00 WIB.

"Yang jam 8 masuknya tiap gedung itu harus separuh. Jam 08.00 dengan jam 10.00. Kalau itu dari rumah jam 06.00, antar anak sekolah dulu jam 07.00, terus dia ke kantor jam 08.00. Jadi enggan ganggu dia sebagai orang tua antar anak sekolah," jelasnya.

"Ada juga yang jam 10.00. Nah itu nanti yang jam 08.00 sama yang jam 10.00 siapa saja nanti dibahas. Tergantung masing-masing mereka swasta," tambah Heru.

Dengan penerapan jam kerja tersebut, Heru yakin kemacetan akan berkurang 30 persen, terutama di daerah Thamrin dan Gatot Subroto.

"Ya kali seperti di Thamrin, Gatot Subroto jam 07.00, jam 08.00, masuk 50 persen kan kurang lebih bisa 30 persen (mengatasi kemacetan). Mudah-mudahan," ucap Heru.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

FGD Pembagian Jam Kerja di Jakarta

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, pihaknya akan melakukan focus group discussion (FGD) terkait pengaturan pembagian jam kerja guna mengurai kemacetan di Ibu Kota.

Syafrin menargetkan, FGD ini dilakukan paling lambat pada pekan kedua Mei 2023. Nantinya, FGD akan melibatkan pengamat transportasi dan narasumber terkait lainnya.

"Kami harapkan di paling lambat minggu kedua Mei. Kita harapkan peran serta dan partisipasi aktif dari stakeholders terkait dengan apa upaya kita ke depan untuk melakukan penanganan kemacetan di Jakarta," kata Syafrin kepada wartawan, dikutip Rabu 25 April 2023.

 

Reporter: Lydia Fransisca

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.