Sukses

2 Fakta yang Diungkap PPATK Terkait Rekening dan Transaksi Mencurigakan AKBP Achiruddin Hasibuan

Kepala Bagian atau Kabag Binops Direktorat Narkoba Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) AKBP Achiruddin Hasibuan belakangan ini menjadi sorotan usai diam saja saat sang anak Aditya Hasibuan (AH) diduga menganiaya Ken Admiral.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Bagian atau Kabag Binops Direktorat Narkoba Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) AKBP Achiruddin Hasibuan belakangan ini menjadi sorotan usai diam saja saat sang anak Aditya Hasibuan (AH) diduga menganiaya Ken Admiral.

Tak hanya itu, AKBP Achiruddin Hasibuan juga ikut disorot lantaran kerap pamerkan kendaraan mewah seperti motor Harley Davidson dan mobil Jeep Rubicon.

Polisi pun turut terus mendalami informasi-informasi yang beredar di media sosial terkait hal itu saat menggeledah rumahnya di Medan, Sumut pada Rabu 26 April 2023. Juga mencari bukti soal dugaan penganiayaan yang dilakukan sang anak Aditya Hasibuan (AH) kepada Ken Admiral.

Namun rupanya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan sumber dana mencurigakan pada rekening atas nama AKBP Achiruddin Hasibuan.

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mengatakan kedua rekening itu saat ini sedang dilakukan pemblokiran sementara.

"Iya (diblokir), kami sedang proses analisis sejak sebelum kasus pemukulan muncul ke publik. Kebetulan ada indikasi penyimpangan sumber dana," ujar Kepala PPATK Ivan Yustiavandana saat dihubungi, Kamis 27 April 2023.

Ivan tak membeberkan secara gamblang nominal uang yang ada di dua rekening tersebut. Dia hanya memberikan kisi-kisi.

"Nilainya sangat signifikan," ujar Ivan.

Berikut sederet fakta yang diungkap Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait harta atau dana milik Kepala Bagian atau Kabag Binops Direktorat Narkoba Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) AKBP Achiruddin Hasibuan dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

1. Blokir Rekening AKBP Achiruddin Hasibuan dan Anaknya, Ada Sumber Dana Mencurigakan

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan sumber dana mencurigakan pada rekening atas nama Kabag Binops Direktorat Narkoba Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) AKBP Achiruddin Hasibuan dan anaknya, Aditya Hasibuan alias AH.

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, mengatakan kedua rekening itu saat ini sedang dilakukan pemblokiran sementara.

"Iya (diblokir), kami sedang proses analisis sejak sebelum kasus pemukulan muncul ke publik. Kebetulan ada indikasi penyimpangan sumber dana," ujar Kepala PPATK Ivan Yustiavandana saat dihubungi, Kamis 27 Aapril 2023.

Ivan tak membeberkan secara gamblang nominal uang yang ada di dua rekening tersebut. Dia hanya memberikan kisi-kisi. "Nilainya sangat signifikan," ujar Ivan.

Koordinator Kelompok Hubungan Masyarakat PPATK Natsir Kongah menambahkan, pihaknya menemukan adanya transaksi janggal pada rekening milik AKBP Achiruddin Hasibuan dan Aditya Hasibuan alias AH. Diduga terkait Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

"Ada indikasi tindak pidana pencucian uang. Dari dua rekening itu, (nominal) ada puluhan miliar," kata Natsir Kongah.

 

3 dari 3 halaman

2. Rekening AKBP Achiruddin yang Diblokir Nilainya Capai Puluhan Miliar

PPATK memastikan pemblokiran rekening milik perwira menengan Polda Sumatera Utara AKBP Achiruddin Hasibuan dan sang anak Aditya Hasibuan alias AH dilakukan lantaran ada indikasi Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

"Ada indikasi tindak pidana pencucian uang," ujar Koordinator Kelompok Hubungan Masyarakat PPATK Natsir Kongah dalam keterangannya, Jumat 28 April 2023.

Natsir menyebut, nilai transaksi dalam rekening milik ayah dan anak yang terlibat kasus penganiayaan terhadap Ken Admiral mencapai puluhan miliar.

"Dari dua rekening itu, (nominal) ada puluhan miliar," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.