Sukses

3 Korban Penyerangan WNA Asal Uzbekistan Masih Dirawat di ICU, 1 Orang Sudah Pulang

Juru Bicara (Jubir) Detasmen Khusus (Densus) 88 antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar mengatakan, petugas yang menjadi korban penyerangan WNA Uzbekistan masih dirawat.

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara (Jubir) Detasmen Khusus (Densus) 88 antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar mengatakan, petugas yang menjadi korban penyerangan WNA Uzbekistan masih dirawat. Diketahui, dalam penyerangan ini satu orang petugas Imigrasi atas nama Adi Widodo meninggal dunia.

"Masih Di ICU. 1 orang yang luka ringan udah kembali. (3 orang masih di ICU) Ya," kata Aswin saat dihubungi, Kamis (13/4/2023).

Aswin menyebut, korban luka ringan yang sudah kembali ke rumah usai menjalani perawatan bernama Supriatna.

Diketahui, Densus 88 antiteror Polri bersama Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Utara, telah mengamankan empat orang Warga Negara Asing (WNA) Uzbekistan pada 24 Maret 2024. Mereka diketahui atas nama inisial BA alias Jf (32), OMM alias IM (28), BKA (40) dan MR (26).

Usai diamankan petugas dan ditempatkan di ruang detensi kantor Imigrasi Jakarta Utara, ternyata tiga WNA tersebut melarikan diri pada 10 April 2023, sekira pukul 04.00 Wib. Dalam proses pelarian itu, BA, IM dan MR melakukan penyerangan terhadap petugas jaga dengan pisau yang didapatnya dari dapur.

"Keempat WNA Uzbekistan tersebut titipkan di kantor Imigrasi dalam rangka menunggu proses pendeportasian untuk kembali ke Negara asalnya. Kemudian pada 10 April 2023 sekitar pukul 04.00 Wib," kata Juru Bicara Densus 88 antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar kepada wartawan, Selasa (11/4).

"Kalau sekarang Ramadan jelang persiapan sahur, WNA ditempatkan di ruang detensi tersebut melakukan penyerangan terhadap petugas Imigrasi dan anggota Densus yang bertugas di kantor tersebut," sambungnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lakukan Investigasi

Setelah adanya penyerangan tersebut, petugas kemudian langsung melakukan investigasi dan pengejaran terhadap ketiganya yang telah membobol atap plafon kantor Imigrasi.

"Dari peristiwa ini menimbulkan korban jiwa dari petugas Imigrasi atas nama bapak Adi Widodo meninggal dunia. Kemudian Dikky Firstho Damas staff Imigrasi menderita luka berat sekarang masih dirawat. Kemudian Bapak Supriatna ini luka ringan staff Imigrasi," sebutnya.

"Kemudian dari anggota Densus 88 ada Bripda Dendri yang sekarang masih dirawat dan luka berat, Bripda Bahrain luka berat," sambungnya.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.