Sukses

Tahun Ini, Kementerian PUPR Lanjutkan Normalisasi Ciliwung dari Sisi Sungai di Kelurahan Cililitan

Proyek Normalisasi Sungai Ciliwung di Jakarta dilanjutkan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), berdasarkan hasil kesepakatan Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi DKI Jakar

Liputan6.com, Jakarta Proyek Normalisasi Sungai Ciliwung di Jakarta dilanjutkan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), berdasarkan hasil kesepakatan Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Normalisasi akan dilanjutkan pada sisi sungai di Kelurahan Cililitan, Jakarta Timur yang melintasi beberapa kelurahan di DKI Jakarta. Sejumlah kelurahan tersebut adalah Manggarai, Bukit Duri, Kebon Manggis, Kampung Melayu, Kampung Pulo, Kebon Baru, Bidara Cina, Cikoko, Cawang, Pengadegan, Rawajati, Cililitan, Gedong, Tanjung Barat, Balekambang, Pejaten Timur, Jagakarsa dan Pasar Minggu.

"Hasil kesepakatan dengan Pemprov DKI adalah ruas Cililitan karena pembebasan lahannya tidak sesulit ruas Rawajati," kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane Bambang Heri.

Normalisasi bertujuan untuk mengembalikan kondisi lebar Sungai Ciliwung menjadi 35-50 meter. Pekerjaan ini meliputi pembangunan tanggul, perkuatan tebing, serta pembangunan jalan inspeksi dengan lebar 6-8 meter di sepanjang tepi Ciliwung. Selain itu pekerjaan juga mencakup peningkatan kapasitas tampung alir dari 200 m3/detik menjadi 570 m3/detik hingga penataan kawasan.

Normalisasi Sungai Ciliwung merupakan salah satu langkah Ditjen SDA Kementerian PUPR untuk mencegah banjir. Langkah lain yang disiapkan adalah merampungkan dua bendungan kering yakni Bendungan Ciawi dan Sukamahi, menyelesaikan Sodetan Ciliwung, hingga membangun pompa air Sention berkapasitas 50 m3/detik.

Bambang mengatakan dengan adanya Normalisasi Ciliwung sepanjang 16,19 kilometer, maka area terdampak banjir akan berkurang menjadi 464 hektare. Sedangkan ditambah dua bendungan, wilayah terdampak banjir bisa berkurang menjadi 318 hektare.

"Dengan sodetan berkurang menjadi 211 hektare, dan dengan tanggul 500 meter di ruas Cawang akan berkurang menjadi 196 hektare," ujar Bambang.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) Hadi Tjahjanto, dan Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono telah meninjau proyek Normalisasi Ciliwung di Pengadegan, Jakarta Selatan pada 21 Februari 2023.

Presiden mengatakan Kementerian ATR/BPN dan Pemprov DKI Jakarta melanjutkan pembebasan lahan. Setelah itu Kementerian PUPR bisa langsung mengerjakan konstruksi di titik yang telah dibebaskan. Presiden berharap, dalam dua tahun atau hingga akhir 2024 normalisasi sepanjang 17 km dapat selesai. 

Selain itu, Presiden juga berharap dengan adanya proyek Normalisasi Ciliwung, dapat mengurangi banjir di Ibu Kota. Apalagi aliran air dari hulu di Bogor sudah ditahan oleh Bendungan Ciawi dan Sukamahi.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini