Sukses

Lansia Ditembak di Kebun Karet di Kabupaten Banjar, Diduga Libatkan Petinggi Perusahaan PT JGA

Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel) Irjen Andi Rian Djajadi memerintahkan Polres Banjar mengusut tuntas kasus pembunuhan tragis terhadap lansia berusia 60 tahun bernama Sabriansyah.

Liputan6.com, Jakarta Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel) Irjen Andi Rian Djajadi memerintahkan Polres Banjar mengusut tuntas kasus pembunuhan tragis terhadap lansia berusia 60 tahun bernama Sabriansyah. Diketahui, korban ditemukan di kebun karet Desa Mengkauk, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar. 

“Kami yakin pelaku tidak satu orang saja, karena dugaan kami masih ada dua pelaku lagi, dan sekarang masih dalam pencarian. Saya harap supaya bisa menyerahkan diri,” kata Andi dalam keterangannya, seperti dikutip Sabtu (1/4/2023).

Andi menjelaskan, kejadian pembunuhan terjadi pada, Rabu,(29/3). Menurut dia, salah seorang pembunuh bernama Aya berhasil diburu dan dibawa ke Polres Banjar.

Hasil penyelidikan ditemukan, pelaku mengaku diperintah oleh seorang petinggi PT JGA. Andi memastikan, akan mengonfirmasi hal tersebut.

“Kami akan panggil dari pihak PT JGA untuk dimintai keterangan,” ungkap jenderal bintan dua ini.

Andi mengungkap, mengenai motif pelaku, diduga lantaran korban menutup jalan hauling sebab merasa berhak atas lahan yang digunakan sebagai jalan tambang tersebut. 

“Pelaku diduga diminta pimpinannya agar membuka portal itu dengan cara apapun,” imbuh Andi.

Tewas Luka Tembak

Andi mengakui, pada korban ada luka tembak di bagian kepala dan saat ini pelurunya sedang diuji balistik. 

“Setiap tindakan kriminal harus diusut hingga tuntas, supaya memenuhi rasa keadilan di masyarakat,” Andi menutup.

Sebagai informasi, berdasarkan kronologis pada Rabu 29 Maret 2023 pukul 12.15 WITA, di Jalan Hauling Batubara RT.03 Desa Mengkauk Kecamata Pengaron Kabupaten Banjar ditemukan korban bernama Sabriansyah yang mendapatkan surat kuasa dari pemilik tanah atas nama Muhammad Bin Saad, untuk menjaga lokasi tanah.

Lokasi tanah sendiri masih dalam proses gugatan di Pengadilan Negeri Martapura. Korban kemudian didatangi oleh pelaku 15 - 20 orang dengan menggunakan 5 unit mobil dan langsung mengejar korban kearah belakang rumah (kebun karet). 

Pada pelaku melakukan pengejaran terhadap korban, salah satunya lalu menembakan senjata api kurang lebih 5 kali, setelah itu korban ditemukan terdapat luka gorok pada leher dan luka tebas pada bagian kepala. Atas kejadian tersebut korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kesaksian Anak Korban

Sementara itu, menurut keterangan anak korban, Mahyuni (40), Sabriansyah tewas setelah dikeroyok oleh puluhan orang menggunakan senjata di lokasi kejadian. Kronologi peristiwa itu menurut Mahyuni karena masalah lama dengan perusahaan batubara di wilayah tersebut terkait lahan. 

Korban diketahui mempunyai SHM lahan tersebut sejak tahun 2001 dan tidak pernah mendapatkan kompensasi ganti rugi apapun dari perusahaan itu. Keluarga korban pun sudah beberapa kali berupaya meminta hak korban kepada perusahaan tapi selalu mendapatkan respon tak menyenangkan.

“Hari ini tadi puncaknya, hari ini adalah yang kesekian kalinya kami ketemu sama mereka yang preman itu. Mereka datang dengan 5 buah mobil dan ada sekitar 30 orang,” ujar Mahyuni. 

Mahyuni menyebut, mereka datang sekitar pukul 11.00 WITA, lalu turun salah satu orang dan mencarinya. 

“Kita ini keluarga mari kita bicarakan baik-baik, bagaimana kalau pemblokiran atau penguasaan fisik ini dibuka saja,” kata Mahyuni menirukan perkataan orang itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.