Kapolri Minta Anggota Hati-hati Gunakan Medsos: Masalah Dikit Dampak ke Polri

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengimbau seluruh anggota polri untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial (Medsos). Sigit meminta setiap anggota Polri saling mengingatkan agar bijak dalam bermedia sosial.

Hal itu dikatakan Sigit saat memimpin serah terima jabatan Kadiv Humas Polri, Kabaharkam, serta tujuh kepala kepolisian daerah (kapolda) di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (31/3/2023).

"Saat ini zaman media sosial, kita masuk cityzen jurnalis. Sehingga, masalah dikit bisa berdampak terhadap Polri, tolong saya wanti-wanti jaga betul diri kita dan anggota saling ingatkan," kata Sigit.

Selain bijak menggunakan medsos, Sigit juga kembali mengingatkan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri beberapa waktu lalu.

Kapolda Sumsel Irjen Po. Eko Indra Dicopot dari jabatannya dan dipindah menjadi stah ahli Kapolri. Mabes Polri menyebut ini langkah penyegaran organisasi Polri.

2 dari 2 halaman

Soroti Dampak Peristiwa Global

Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Erick Thohir Hingga Kapolri meninjau lokasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (tengah) mendatangi langsung lokasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023). Kapolri menyampaikan hingga siang ini sudah ada 15 jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang dievakuasi ke RS Polri. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sigit mengatakan, Presiden Jokowi saat itu menyoroti dampak dari peristiwa global yang saat ini belum ada kepastian akan selesai. Salah satunya terkait dampak global yaitu masalah antara Rusia-Ukraina.

"Rusia-Ukraina, tentunya efek dari perang tersebut berdampak secara langsung baik dunia Indonesia. Beliau sampaikan tekankan Polri harus bisa turun dan kawal apa yang jadi kebijakan dalam hadapi kebiajkan beliau terkait tranformasi ekonomi, hilirisasi, investasi dan program yang lain harus kita kawal tiap hari, perkuat sinergi TNI-Polri," pungkasnya.

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com