Sukses

Pulihkan Trauma Usai Bencana Longsor, 414 Warga Serasan Natuna Mengungsi ke Pulau Lain

Ratusan warga korban longsor diberangkatkan ke luar Pulau Serasan, Natuna dengan menggunakan Kapal Motor (KM) Bukit Raya pada Minggu 12 Maret 2023 malam.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan Kepulauan Riau (Kadishub Kepri), Junaidi menyampaikan, sebanyak 414 warga Pulau Serasan, Kabupaten Natuna mengungsi ke rumah sanak saudara mereka di pulau lain guna mempercepat pemulihan trauma akibat bencana longsor.

"Untuk memulihkan trauma, mereka diarahkan mengunjungi sanak saudaranya yang ada di luar Pulau Serasan, seperti Pulau Subi, Penagi, Ranai, dan Midai," kata Junaidi dikutip dari Antara, Senin (13/3/2023).

Junaidi mengatakan, ratusan warga korban longsor tersebut diberangkatkan ke luar Pulau Serasan dengan menggunakan Kapal Motor (KM) Bukit Raya pada Minggu 12 Maret 2023 malam.

Langkah ini, katanya, merupakan arahan langsung dari Gubernur Kepri, Ansar Ahmad yang kemudian ditindaklanjuti oleh pihaknya dengan berkoordinasi bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT Pelni.

"Alhamdulillah, Kemenhub dan PT Pelni bersedia memfasilitasi, sehingga mereka yang berangkat ini tiketnya 100 persen gratis," ucap Junaidi.

Selain itu, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga akan membangun kembali sekitar 100 rumah warga Serasan yang tertimbun longsor.

"Lahannya sudah disiapkan Pemda Natuna. Secepatnya akan dibangun dengan dana APBN," ucapnya.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, Korban tewas akibat tanah longsor Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, kini mencapai 46 orang.

Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan, 46 orang tersebut terdiri atas 24 laki-laki dan 22 perempuan. Menurut data BPNB, masih ada sembilan orang korban tanah longsor yang belum ditemukan.

Abdul mengatakan, upaya pencarian, pertolongan, dan evakuasi warga yang terdampak tanah longsor di bagian wilayah Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, masih berlanjut dengan dukungan tambahan tujuh alat berat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta tambahan personel dari TNI dan Polri.

"Cuaca yang berangsur membaik juga menjadi faktor pendukung operasi pencarian, pertolongan, dan evakuasi," katanya, Senin (13/3/2023), dikutip dari Antara.

Menurut data Posko Darurat Bencana Tanah Longsor Natuna di PLBN Serasan masih ada 2.240 warga terdampak tanah longsor yang mengungsi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemerintah akan Relokasi 100 Rumah Terdampak Longsor di Natuna

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, total ada 30 rumah warga yang terdampak langsung bencana tanah longsor di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Namun, kata dia, pemerintah akan merelokasi 100 rumah yang masuk ke dalam zona merah bencana longsor Natuna. Hal ini disampaikan Muhadjir saat meninjau lokasi bencana tanah longsong di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Jumat 10 Maret 2023.

Muhadjir meninjau lokasi terdampak longsor Natuna dengan didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, dan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita.

"Untuk tahap berikutnya, Bapak Menteri PUPR sudah memutuskan akan ada program relokasi. Walaupun yang terkena langsung hanya 30 rumah, tetapi karena itu termasuk zona merah, maka untuk sementara akan disediakan relokasi sekitar 100 rumah," kata Muhadjir dikutip dari siaran persnya, Sabtu (11/3/2023).

Dua desa yang terdampak bencana d iantaranya adalah Desa Pangkalan dan Desa Jemajik yang berada di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna. Daerah yang terdampak paling parah adalah Desa Pangkalan Dusun Genting.

Muhadjir menyampaikan bahwa hingga kini jumlah pengungsi bencana tanah longsor Natuna mencapai 1.216 orang. Dia memastikan pemerintah akan memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi.

"Untuk tahap tanggap bencana masih terus dilaksanakan oleh Bapak Kepala BNPB yaitu memberikan pelayanan semaksimal mungkin untuk pemenuhan kebutuhan dasar, rasa nyaman, rasa aman kepada para pengungsi," kata Muhadjir Effendy.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.