Sukses

Menlu Retno: 85 WNI Korban Gempa Turki Akan Pulang ke Indonesia

85 WNI akan pulang dengan pesawat Garuda Indonesia yang berangkat membawa bantuan kemanusiaan untuk korban gempa Turki dan Suriah, Selasa (21/2/2023).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan, 85 warga negara Indonesia (WNI) akan dipulangkan ke Tanah Air. Mereka akan pulang dengan pesawat Garuda Indonesia yang berangkat membawa bantuan kemanusiaan untuk korban gempa Turki dan Suriah, Selasa (21/2/2023).

"Plus 85 WNI yang terkena dampak dan mereka menginginkan untuk kembali ke Indonesia," kata Retno kepada wartawan di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (21/2/2023).

Selain itu, kata dia, pemerintah juga akan memulangkan dua dari empat jenazah WNI yang meninggal dunia akibat gempa Turki. Hal ini sesuai permintaan pihak keluarga yang menginginkan agar dua jenazah dimakamkan di Indonesia.

"Saya ingin juga menyampaikan bahwa sampai detik ini, 4 warga negara Indonesia meninggal dunia akibat gempa," ujar dia.

"Dua yang sudah ditemukan meninggal dunia sudah dikebumikan di Turki. Dan 2 tambahan lagi akan dikebumikan di Indonesia atas permintaan keluarga," sambung Retno.

Adapun dua jenazah tersebut akan dibawa dengan pesawat yang sama dengan 85 WNI lainnya.

Retno menambahkan, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dan Kepala BNPB Suharyanto juga akan berangkat ke Turki, pada Selasa hari ini.

"Pak Menko PMK dan Pak Kepala BNPB juga akan berangkat pada hari ini menyertai rombongan dan tentunya beliau akan melakukan pertemuan dan melakukan asesmen apa yang dapat disampaikan, apa yang dapat dibantu lagi dari pihak Indonesia ke pemerintah setempat," jelas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jokowi Lepas Bantuan untuk Korban Gempa di Turki dan Suriah

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi melepas bantuan kemanusiaan untuk korban gempa bumi di Turki dan Suriah, Selasa (21/2/2023). Bantuan dikirim dengan empat pesawat yang berangkat dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta.

Jokowi menyampaikan empat pesawat itu membawa 140 ton bantuan. Adapun bantuan berisi bahan makanan serta bahan logistik yang dirasa diperlukan oleh korban gempa Turki dan Suriah.

"Pagi hari ini kita akan mengirimkan 4 pesawat ke Turki dan ke Suriah yang berisi 140 ton bahan makanan dan bahan-bahan logistik lainnya yang sangat diperlukan disana," kata Jokowi di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (21/2/2023).

Menurut dia, pemerintah Indonesia juga telah mengirim tim SAR dan medis, serta rumah sakit lapangan untuk membantu korban gempa Turki dan Suriah. Selain itu, bantuan yang sudah dikirim sebelumnya yakni, pesawat Hercules untuk evakuasi korban.

"Juga pesawat Hercules yang sangat membantu awal-awal evakuasi korban-korban bencana gempa yang ada di Turki maupun yang ada di Suriah," jelasnya.

"Kita harapkan apa yang kita kirimkan ini nanti dapat membantu saudara-saudara kita yang ada disana," sambung Jokowi.

 

3 dari 3 halaman

Gempa Kembali Guncang Turki dan Suriah, 3 Orang Tewas dan 680 Orang Terluka

Tiga orang tewas setelah gempa magnitudo 6,4 melanda Turki selatan pada Senin (20/2/2023) waktu setempat. Lebih dari 680 orang terluka di Turki dan Suriah.

Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) mengatakan, gempa terjadi pada pukul 20.04 waktu setempat. AFAD menambahkan, ada 32 gempa susulan setelah gempa Senin, yang terbesar magnitudo 5,8.

"Mereka yang tewas akibat gempa Turki pada Senin ditemukan di Antakya, Defne, dan Samandagi," kata Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu seraya mendesak orang-orang untuk tidak memasuki bangunan yang berpotensi berbahaya. Demikian seperti dikutip BBC, Selasa (21/2).

Soylu mengatakan 213 orang terluka di Turki. Gempa terbaru juga dilaporkan dirasakan hingga Mesir dan Lebanon.

Para saksi mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa telah terjadi kerusakan lebih lanjut pada gedung-gedung di Antakya. Adapun Wali Kota Hatay mengatakan orang-orang terjebak di bawah reruntuhan.

"Saya pikir bumi akan terbelah di bawah kaki saya," ujar Muna al-Omar, seorang penduduk setempat, kepada Reuters sambil menggendong putranya yang berusia tujuh tahun dan menangis. Muna berada di tenda di sebuah taman di pusat Antakya ketika gempa terbaru melanda.

Pihak berwenang Turki telah mencatat lebih dari 6.000 gempa susulan sejak gempa 6 Februari, tetapi laporan BBC menyebutkan bahwa getaran terbaru terasa jauh lebih kuat daripada yang sebelumnya.

Kelompok Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah atau Syrian Observatory for Human Rights mengatakan, 470 orang terluka telah mengunjungi rumah sakit setelah gempa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.