Sukses

Kinerja Menteri loloskan RI dari Krisis, Airlangga Dinilai Punya Modal Bertarung di Pilpres

Ujang mengatakan, sejumlah kebijakan dikeluarkan Airlangga selama menjadi menteri cukup menjadi modal dasar untuk dipertimbangkan rakyat dalam pemilihan presiden 2024.

Liputan6.com, Jakarta Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, rekam jejak tokoh menjadi nilai penting bagi setiap calon presiden. Hal ini menanggapi Golkar yang lebih pilih memamerkan rekam jejak bakal Capresnya, Airlangga Hartarto ketimbang pencitraan.

Ujang menilai, rekam jejak Airlangga bisa dianggap cukup mumpuni. Misalnya, terkait ekonomi Indonesia saat ini relatif stabil dibanding negara lain.

Hal itu menjadi nilai positif bagi Airlangga yang juga menjabat sebagai Menteri Perekonomian dalam menarik simpati publik.

"Ya kalau dari rekam jejak, kinerja mungkin bisa ya bisa saja, karena ekonomi kita kan relatif stabil dibandingkan negara lain. Nah salah satunya karena peran Airlangga sebagai Menko," ujarnya saat dihubungi, Kamis (26/1/2023).

Ujang mengatakan, sejumlah kebijakan dikeluarkan Airlangga selama menjadi menteri cukup menjadi modal dasar untuk dipertimbangkan rakyat dalam pemilihan presiden 2024.

"Yang mestinya begitu, mestinya kinerja, latar belakang menjadi pertimbangan utama dari pemilihan capres maupun cawapres (ketimbang popularitas)," ujarnya.

Namun, Ujang mengatakan, tim pendukung Airlangga punya pekerjaan rumah yang besar dalam rangka meningkatkan elektabilitas. Kebijakan yang bagus dan positif mestinya berkorelasi atau paralel dengan elektabilitas.

"Seperti tentang prestasi, rekam jejak, integritas, visi misi dan lain-lain itu sangat penting. Kita ini pemilihannya pemilihan langsung gitu ya maka soal elektabilitas itu menjadi faktor penting bagi capres, Itu yang harus menjadi evaluasi nanti pak Airlangga dan timnya," tambahnya.

Ujang juga menyarankan, Airlangga melakukan pendekatan dan sentuhan berbasis kerakyatan. Hal ini dibutuhkan mengingat rakyat Indonesia masih banyak yang miskin dan tinggal di pedesaan.

Airlangga Tetap Prioritas Capres

Sebelumnya, Diberitakan sebelumnya, Partai Golkar tak menjadikan elektabilitas menjadi prioritas Capres di Pemilu 2024. Terlebih, Ketum Golkar Airlangga Hartarto disebut saat ini lebih fokus kerja ketimbang meningkatkan citra.

Golkar menegaskan, Airlangga saat ini tengah fokus lebih dulu membenahi perekonomian Indonesia.

"Pak Airlangga itu fokus kerja, jadi tidak seperti orang lain yang sibuk dengan pencitraan. Tren elektabilitasnya juga kalau kita lihat dari waktu ke waktu kan naik," kata Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga saat dihubungi, Senin, 23 Januari 2023.

Menurut Lamhot, elektabilitas bukanlah sebagai penentu pemenangan di Pemilu 2024. Angka survei menjadi lebih penting, katanya, setelah para Capres sudah resmi terdaftar di KPU.

"Kalau sudah terdaftar kan ada keterbatasan pilihan, kalau sekarang kan banyak pilihan, maka angkanya tersebar ke mana-mana, dan patut diingat Airlangga tidak punya dosa politik," ujar Anggota Komisi VII DPR ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Elektabilitas Bakal Terdokrak

Lamhot yakin, elektabilitas Airlangga bakal terdongkrak naik. Sebab sebagai Menko Perekonomian, Airlangga telah berupaya agar Indonesia mampu memperlihatkan kinerja yang tetap impresif dan menghindari resesi.

"Kita tahu Pak Airlangga Ketua KPC-PEN. Ini kan buah kinerja dari Menko Perekonomian. Pertumbuhan ekonomi kita bertahan bahkan tumbuh, dan itu diakui nasional dan internasional saat G-20," ujar Lamhot.

Oleh karena itu di tengah tantangan resesi global ini, Lamhot berpendapat capres ke depan adalah orang yang bisa membawa bangsa keluar dari krisis global yang saat ini mendera.

Sehingga, investasi masuk, pertumbuhan ekonomi positif, dan lapangan kerja otomastis akan bertambah. "Itulah kelebihan Pak Airlangga dibandingkan partai lain," tambahnya.

Selain itu, Airlangga juga sangat memperhatikan terhadap ekonomi kerakyatan. Salah satu contohnya dengan menambah alokasi anggaran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga mencapai Rp128 triliun lebih.

Kebijakan ini jelas menumbuhkan ekonomi rakyat kecil yakni tumbuh dan berkembangnnya sektor UMKM.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.