Sukses

HEADLINE: Arus Mudik Natal dan Perayaan Tahun Baru 2023, Strategi Pengamanannya?

Mengantisipasi kepadatan jalan raya dan tol umum menjelang liburan Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru), Polri telah memiliki strategi untuk menghadapi hal tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Mengantisipasi kepadatan jalan raya dan tol umum menjelang liburan Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru), Polri telah memiliki strategi untuk menghadapi hal tersebut.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan, pihaknya sudah mendapatkan gambaran dan juga langkah-langkah yang akan diambil guna memuluskan arus mudik natal dan tahun baru.

"Apabila kepadatan sudah masuk mulai angka 5 ribu, kita waspada, dan persiapkan persiapkan contraflow. Kalau sudah masuk ke angka 6 ribu, kita juga waspada. Kemudian sudah masuk 7 ribu, kita laksanakan oneway dan juga sebaliknya," kata Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

"Tentunya kemudian jalur alternatif juga tetap dipersiapkan, khususnya jalur arteri. Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono) juga bilang kemarin siapkan jalur Selatan bisa digunakan juga sebagai alternatif."

Kapolri Listyo Sigit mengakui, jika dibandingkan dengan mudik lebaran, tentunya jumlah kendaraan yang mudik Nataru lebih sedikit. Namun, tetap saja angkanya jauh di atas hari-hari normal.

"Karena itu langkah-langkah tersebut kita persiapkan, one way, terkait ganjil genap kita pertimbangkan, lalu juga contra flow."

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, juga meminta bantuan media dalam melaporkan arus mudik Nataru. Ini penting guna pengambilan kebijakan.

"Untuk perjalanan, Pak Menteri PUPR memastikan bahwa 98 persen jalanan nasional dalam kondisi baik untuk bisa dilalui. Pak Kapolri juga menyampaikan, nanti ditambah jalur lintas Selatan. Karena itu kami mengharapkan kerja sama dengan wartawan untuk mempublikasikan kabar baik, maupun tidak baik selama nanti perjalanan. Itu sangat membantu kami untuk ambil keputusan di lapangan," kata Muhadjir.

Kerjasama dengan Google dalam Operasi Lilin 2022

Asisten Kapolri Bidang Operasi (As Ops), Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, menjelaskan standar Operasi Lilin menjelang Nataru tahun ini, bakal disamakan dengan standar G20. Tak hanya itu, Polri juga akan bekerjasama dengan Google.

"Kita bisa memanfaatkan semua orang dan peralatan, dan sistemnya kita perbaiki. Penambahan peralatan bagian dari sistem kita untuk menangani dengan baik. Teknologi akan digunakan dengan baik. Dari korlantas akan mengendalikan dari jalur di Jawa. Perbaikan sistem ini akan memperlancar operasi lilin tahun ini," kata Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi kepada Liputan6.com, Jumat (23/12/2022).

"Polri bekerjasama dengan Google, untuk bisa memberikan pelayanan yang lebih baik. Khususnya terkait informasi perjalanan di Google Maps. Polri akan memberikan informasi berbagai kebijakan terkait jalan raya. Misalnya untuk sekarang Operasi Lilin. Setiap rekayasa jalan seperti contraflow, oneway hingga penutupan jalan diinformasikan."

Agung mengatakan, nantinya titik koordinat rekayasa jalan dan juga jalur alternatif bakal dijelaskan. Dengan begitu nantinya Google Maps bisa mengarahkan masyarakat sesuai dengan jalur alternatif.

"Nanti kita menggunakan Google Maps, kan opsinya jalan terdekat dan tercepat. Biasanya pilih yang tercepat."

Polri juga akan menggunakan Sistem Operasi Terpadu. Sistem ini akan dikendalikan di Command Center dengan CCTV dan personel yang mobilisasinya terbaca secara realtime.

"Jadi, saat ada kemacetan dan kecelakaan, maka akan muncul tanda peringatan berupa kedipan."

Dari kedipan itu, operator di Command Center akan bisa melihat penyebab kecelakaan dari CCTV yang terdekat dari lokasi. Hanya dengan satu klik, semua CCTV terdekat bisa dilihat dan diprediksi penyebab dari kemacetan atau kecelakaan.

"Saat itulah, operator melalui Kaposko Command Center akan menugaskan personel terdekat untuk segera menangani kemacetan atau kecelakaan. Kemacetan bisa diharapkan cepat terurai dan bila kecelakaan korban bisa segera diselamatkan," ucap Agung.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Kemenhub Harus Kolaborasi dengan Pemda

Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, mengungkapkan bahwa Kementerian Perhubungan (Kemenhub) harus berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk memastikan keamanan arus mudik Natal dan Tahun Baru 2023.

"Yang tepat ya ini Kemenhub itu berkolaborasi dengan pemerintah daerah," kata Trubus kepada Liputan6.com, Jumat (23/12/2022).

Trubus menjelaskan, strategi kolaborasi dengan seluruh pihak terkait efektif untuk mengamankan perayaan Natal 2022 dan Malam Tahun Baru 2023. Terlebih, Kemenhub meyebut akan ada sekitar 44 juta orang yang mudik.

Dalam hal ini, Kemenhub dapat bekerja sama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) di setiap provinsi, aparat penegak hukum, mulai dari kepolisian hingga intelejen BIN.

"Termasuk juga kepada tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh agama, semuanya, karang taruna, pemuda, parpol-parpol, ormas-ormas semuanya jadi melakukan kolaborasi," kata Trubus.

Menurutnya, selain kolaborasi dengan pihak terkait, keamanan moda transportasi yang digunakan untuk mudik harus dipastikan layak menempuh perjalanan jauh, baik di jalur darat, laut dan udara. Hal ini penting untuk menghindari terjadinya kecelakaan.

"Jangan nanti menggunakan bus pariwisata yang enggak layak, banyak kecelakaan itu. Kebetulan ini kan sekarang musim hujan, musim banyak bencana juga, ada gempa, ada banjir, ada macam-macam," jelas dia.

Kendati demikian, Trubus menyoroti jalur darat dan laut yang seringkali jadi jalur pilihan bagi masyarakat untuk mudik. Pada jalur darat, Trubus memprediksi transportasi umum akan diminati para pemudik.

Terkait contraflow maupun oneway, ia menilai keduanya masih tepat digunakan untuk mengatur lalu lintas saat mudik Nataru.

"Masih (tepat) jadi kalau misalnya nanti kalau terjadi lonjakan di jalan tol ya, kepadatan, itu bisa dipakai pada saat lebaran dulu. Sistem oneway itu diberlakukan pada jam-jam tertentu," kata Trubus.

Selain menerapkan sistem contraflow dan one way, jalur-jalur arteri yang dinilai mampu mencegah kemacetan saat mudik Nataru harus diaktifkan.

"Jadi sekarang Dinas Perhubungan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengaktifkan jalur-jalur alternatif. Jadi alternatifnya itu ada jalan transnasional, ada jalan arteri," ungkap Trubus.

"Ada juga jalan ini kategori kabupaten/kota saja dan itu diaktifkan semua. Dengan tingkat pengamanan yang lebih baik supaya mengurangi dampak kriminalitas," lanjutnya.

Kendati demikian, pengaktifan jalur arteri juga harus disertai dengan pengamanan yang ketat oleh petugas-petugas kepolisian.

"Itu harus ada petugas-petugas, makanya tadi membangun kerja sama di Polri, TNI juga perlu diturunkan, jadi diturunkan semua selama libur Nataru ini," ucapnya.

Tak hanya itu, terminal-terminal keberangkatan juga harus turut diaktifkan jelang Nataru. Agar di terminal-terminal itu, dapat dipasang pemberitahuan terkait protokol kesehatan.

"Kalau jalur darat ya terminal-terminal diaktifkan semua terkait pengawasan, kalau perlu terkait dengan pencegahan penularan Covid, pasang baliho dan spanduk," terangnya.

Sedangkan di jalur laut, perlu antisipasi penanganan penumpukan penumpang di pelabuhan-pelabuhan karena lamanya penyebrangan.

"Nah jadi itu yang harus diatasi, diantisipasi sekarang Dinas Perhubungan bagaimana persiapan antisipasi penanganan di pelabuhan-pelabuhan itu, jalur laut," kata dia.

3 dari 6 halaman

Antisipasi Macet Pantura Hingga Buka-Tutup Jalan

Ketua Komisi V DPR, Lasarus, menyampaikan catatan untuk Polri dan pemerintah agar kemacetan pada liburan Nataru tak terus berulang.

Lasarus menyebut strategi pengamanan kemacetan sudah disampaikan dalam fapat Komisi V bersama Kemenhub hingga Polri beberapa waktu lalu.

“Kemarin kita sudah rapat dengan Polri dan Kemenhub dan PU. Catatan pertama harus pemetaan wilayah titik macet itu kan bisa diperkirakan dari sekarang, kemudian bagaimana antisipasi macet, perlu tidak buka tutup jalan,” kata Lasarus pada Liputan6.com, Jumat (23/12/2022).

Selain buka-tutup jalan, Lasarus juga menyebut perlunya penghentian sementara jalur Pantura bagi kendaraan besar atau angkutan berat.

“Kemudian angkutan berat terutama di Pantura, tanggal berapa sampai berapa distop dulu,” kata dia.

Menurut Lasarus, Polri juga harus mengantisipasi daerah atau tempat-tempat di luar perkiraan juga harus menjadi perhatian karena tetap berpotensi menimbulkan kemacetan parah bahkan kecelakaan lalu lintas

“Karena catatannya tahun lalu, tempat yang dikira tidak macet rupanya macet, juga sebaliknya. Pada lebaran tahun lalu tak pernah dibahas merak bakal macet tapi rupanya macet parah. Macet parah kan membuat lelah dan berujung ke tingkat kecelakaan,” ungkapnya.

Oleh karena itu, libur Nataru tahun menurutnya harus menjadi bahan pertimbangan oemerintah untuk mengevaluasi Kemenhub.

“Jadi, logikanya walau ada lonjakan harusnya ya tidak terjadi kemacetan parah seperti lebaran kemarin, kalau masih terjadi macet parah maka harus evaluasi kinerja kemenhub. Masa masalah yang sama terjadi berulang-ulang,” tegasnya.

Sementara itu, untuk mengantisipasi kemacetan parah di beberapa pelabuhan, Lasarus menyebut perlu penambahan dermaga dan kapal.

“Kemarin persoalan macet parah di itu dermaga dan kapal kurang. Jadi sekarang perbanyak dermaga, kapal dan stafnya. Kalau jumlah orang mobil lebih banyak pasti ya stuck,” kata dia.

Politikus PDIP itu menyebut macet di pelabuhan adalah hal teknis dan terus berulang. Oleh karena itu ia meminta tak terjadi lagi tahun ini.

“Seharusnya tidak terlalu ruwet. Karena masalahnya kan sudah tahu, pernah dan rutin terjadi. Kan bisa dihitung jumlah orang, mobil kemudian kapal berapa daya angkut berapa dermaga berapa. Kalau dermaga mendukung pasti aman. Kemudian daya tampung tempat parkir harus diperhatikan, di mana tempat penumpang menunggu,” pungkasnya.

4 dari 6 halaman

Skema Oneway Sepenggal di Ciwidey dan Pangalengan

Pihak kepolisian rencananya akan memberlakukan rekayasa lalu lintas menuju kawasan wisata Pangalengan maupun Ciwidey, Kabupaten Bandung, saat libur Natal dan Tahun Baru 2023.

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo, mengatakan, pihaknya akan fokus melakukan pengamanan Natal dan Tahun Baru dari tanggal 23 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023.

Adapun, rekayasa lalu lintas tersebut bakal dilakukan jika tingkat kemacetan menuju atau dari arah dua kecamatan tersebut memang terpantau tinggi.

"Jadi, kalau nanti kendaraan dari arah Soreang itu volumenya cukup tinggi, kita lakukan one way sepenggal," kata dia.

Kusworo menjelaskan, pola one way sepenggal dilakukan agar bisa menarik kepadatan kendaraan di kawasan Ciwidey.

"Sehingga kalau sudah terjadi kelonggaran maka kendaraan yang dari bawah dari Soreang bisa kami teruskan naik ke atas ke daerah Ciwidey. Begitu juga dengan daerah Pangalengan," kata Kusworo.

Kusworo menyampaikan, pihak kepolisian juga sudah menyiapkan pos pengamanan atau pos pam untuk daerah Ciwidey dan Pangalengan. Selain menempatkan pos pam, polisi juga menyiapkan kantong-kantong parkir.

"Sehingga kalau ada kendaraan yang bermasalah kami bisa di kantong (parkir) tersebut. Kami siapkan sebagai antisipasi. Daerah yang rawan kemacetan memang di seputaran tempat wisata seperti Ciwidey maupun Pangalengan," dia menandaskan.

5 dari 6 halaman

Petugas Siaga di Titik Rawan Jalur Kereta Api Cirebon

PT KAI Daops 3 Cirebon menyatakan siap mengawal kelancaran momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun 2022. Sejumlah upaya antisipasi juga diminimalisir untuk memberi rasa aman dan nyaman penumpang di tengah cuaca ekstrim.

Vice Presiden Daops 3 Cirebon Takdir Santoso mengatakan, sejumlah petugas diturunkan untuk meminimalisir potensi bahaya akibat cuaca ekstrim yang mengganggu perjalanan kereta api. Takdir mengatakan, petugas sudah menormalisasi saluran air dari tumpukan sampah hingga penempatan alat material untuk siaga (AMUS) di 17 titik.

"Untuk AMUS kami tempatkan di stasiun Pabuaran, Pasirbungur, Pegaden Baru, Haurgeulis, Terisi, Jatibarang, Arjawinangun, Cirebon, Cirebon Prujakan, Babakan, Tanjung, Bulakamba, Brebes, Sindang Laut, Ciledug, Ketanggungan, dan Songgom," ujar Takdir.

Selain itu, Takdir mengatakan telah menyiapkan 45 orang petugas penilik jalan (PPJ) ekstra di sepanjang jalur wilayah Daops 3 Cirebon. Kemudian 10 orang penjaga jalan lintas (PJL) ekstra, 12 orang petugas posko daerah rawan ekstra.

Petugas dan perlengkapan tersebut disiagakan untuk mengamankan perjalanan KA di sepanjang lintas KA untuk memantau apabila terjadi kondisi yang dapat menghambat perjalanan KA.

"Semua sudah kami siapkan," ujar dia.

Takdir mengatakan, prediksi puncak kedatangan pemudik pada libur Nataru di Stasiun Cirebon pada 23 Desember 2022. Sementara puncak keberangkatan terjadi pada 1 Januari 2023.

Takdir mengatakan, Daops 3 Cirebon telah menyiapkan 14 lokomotif dan 1 rangkaian kereta tambahan Argo Cheribon relasi Cirebon-Gambir (PP). Kereta api tambahan tersebut akan beroperasi setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu.

"Kami mencatat ada peningkatan penumpang hingga 127 persen dibandingkan tahun lalu. Khusus untuk Daops 3 sendiri peningkatannya 40 persen dibandingkan tahun lalu," ujar dia.

Takdir menjelaskan, peningkatan jumlah penumpang tersebut karena tidak ada batasan mobilitas yang ketat pada momen libur Nataru ini. Daops 3 Cirebon sendiri menambah jumlah kursi dan kereta.

Dia menyebutkan, hingga saat ini tercatat ada 3.297 pemudik datang ke Stasiun Cirebon. Sementara 2.567 pemudik telah berangkat dari Stasiun Cirebon.

"Pemudik yang datang didominasi oleh penumpang tujuan dari dan ke Jakarta," ujar Takdir.

6 dari 6 halaman

Dishub Jabar Siapkan Posko Libur Natal dan Tahun Baru

Sedikitnya 283 posko selama libur Natal dan Tahun Baru disiapkan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat. Posko dishub itu belum termasuk posko yang didirikan kepolisian/TNI dan instansi lain.

"Itu tersebar di seluruh wilayah Jabar, terutama di daerah-daerah rawan kemacetan, seperti di daerah wisata," kata Kepala Dishub Jabar A Koswara.

Menurutnya, ada tujuh klaster yang menjadi fokus pengamanan. Selain menjadi tempat tujuan dan perlintasan mudik Nataru, di tujuh klaster tersebut juga terdapat banyak tempat wisata yang kemungkinan besar akan diserbu wisatawan.

Ketujuh klaster itu yakni kawasan Puncak, Palabuhan Ratu, Lembang-Ciater, Ciwidey-Pangalengan, Garut, Kuningan, Pangandaran.

"Melihat pergerakan orang, maka wilayah Kota Bogor, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Pangandaran menjadi wilayah yang tertinggi pergerakan orangnya," ujar Koswara.

Koswara menjelaskan, fungsi posko yang didirikan Dishub Jabar terutama untuk koordinasi dengan perangkat daerah lain Dinas Bina Marga dan Perumahan Rakyat, serta instansi vertikal seperti kepolisian. Terutama jika terjadi bencana yang menghambat arus lalu lintas.

"Jika terjadi kemacetan, maka langkah-langkah yang dilakukan antara lain pemberlakuan satu arah, menerjunkan lebih banyak personel bekerja sama dengan polisi," ucapnya.

Untuk mengurangi kemacetan saat puncak arus mudik Nataru, Dishub akan membatasi jam operasional kendaraan pengangkut barang. Yaitu mulai 22-26 Desember 2022 untuk puncak Natal, kemudian 29 Desember 2022-2 Januari 2023 untuk puncak tahun baru.

Sehingga masa Nataru berlaku mulai 22 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023. "Pada tanggal tersebut kendaraan pengangkut barang dilarang beroperasi mulai pukul 5 pagi hingga 10 malam," ujar Koswara.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.