Sukses

Kemenag: Catur Program Diharapkan Bisa Pantau dan Cegah Ekstremisme Terorisme Sejak Dini

Menurut Suyitno dalam arahannya, demi mencapai transformasi kelembagaan perlu menjalankan Catur Program yang dicanangkan.

Liputan6.com, Jakarta - Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agam RI menggelar kegiatan Expert Group Discussion bertajuk "Transformasi Badan Litbang dan Diklat Menuju Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia." Kegiatan yang digelar di Hotel Sari Pacific Jakarta berlangsung dua hari, 12-13 Desember 2022.

Kepala Balitbang dan Diklat Kemenag RI H. Suyitno menegaskan, keberadaan Badan Penelitan dan Pengembangan ialah sebagai think tank-nya Kementerian Agama.

"Untuk itu perlu dipikirkan dan didiskusikan secara serius oleh para ahli bagaimana Badan Litbang dan Diklat dapat bertransformasi menjadi Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumberdaya Manusia," tegas Suyitno, Senin Malam (12/12/2022).

Menurut Suyitno dalam arahannya, demi mencapai transformasi kelembagaan perlu menjalankan Catur Program yang dicanangkan. Istilah Catur digunakan lantaran mengandung filosofi sangat dalam. Sebagaimana dalam permainan catur, masing-masing-masing memiliki peran dan fungsi masing-masing.

"Catur ini dalam sekali filosofinya. Di dalam permainan catur kita tahu ada Raja, Menteri, Gajah, Kuda, Benteng, dan pion yang masing-masing melangkah sesuai perannya dan tidak saling tumpang tindih. Jangan sampai ada Kapus rasa Kaban," serunya.

Sebagaimana raja dalam catur, seorang pemimpin juga butuh pertahanan. Karena itu dibutuhkan adanya pemetaan dan Penataan Sumber Daya Manusia (SDM). Sehingga SDM yang tertata meningkatkan kekuatan sebuah lembaga.

"Fungsi kita sudah berubah sebagai badan penelitian dan pengembangan. Ini tantangan kita semua," seru Suyitno.

Catur Program yang dimaksud antar lain: 1) Transformasi Digital, Kelembagaan, Sarana dan Prasarana; 2) Pemetaan dan Penataan SDM, 3) Penguatan kebijakan Bidang Agama dan Layanan Keagamaan; dan 4) Jamu Zotas alias Jaminan Mutu dan Zona Integritas.

"Melalui transformasi ini kami menginginkan Kemenag dapat mantau keberadaan sekaligus mencegah ekstremisme dan terorisme sejak dini," kata Suyitno.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sumbangsih Para Peneliti

Sementara itu Kepala Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Kemenag RI M. Arfi Hatim menyampaikan apresiasi kepada kepala badan dan kepala kampus yang telah berkontribusi konkret dalam memajukan Puslitbang Diklat Kemenag RI.

"Sumbangsih pemikiran para peneliti dan para ahli dalam kurun waktu 47 tahun salah satunya termaktub dalam buku: Trilogi Kerukunan hingga Moderasi Beragama (1975-2022) yang terbit tahun ini," kata Arfi Hatim dalam sambutannya.

"Buku tersebut berisi produk-produk hasil kajian para peneliti serta testimoni dari berbagai pihak untuk meningkatkan layanan keagamaan di Kementerian Agama," sambungnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.