Sukses

Kembangkan Stem Cell Halal, Unair Raih Penghargaan dari Kemenperin

Ia menyebut, penghargaan ini tentunya akan membantu memotivasi semakin berkembangnya industri stem cell di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam acara penganugerahan Indonesia Halal Industry Awards (IHYA 2022) yang digelar di JCC Jakarta, Jumat 9 Desember 2022, Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga masuk ke dalam top 3 Academic Achievement on Halal Innovation.

Adapun IHYA 2022 digelar oleh Kementerian Perindustrian sebagai bentuk apresiasi terhadap berbagai pihak yang berperan dalam pengembangan industri halal nasional.

Terkait diraihnya penghargaan ini, dr. Purwati selaku Ketua dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga menyampaikan rasa syukurnya. Ia menyebut, penghargaan ini tentunya akan membantu memotivasi semakin berkembangnya industri stem cell di Indonesia.

“Alhamdulillah, kami bersyukur sekali dengan penghargaan ini. Kami berharap, penghargaannya dapat mendorong terus majunya pengembangan maupun penelitian terkait stem cell di Indonesia,” ujar dr. Purwati dalam keterangannya, Sabtu (10/12/2022).

dr Purwati menjelaskan, stem cell merupakan teknologi baru dalam bidang medis khususnya pada bidang regenerative medicine, karena kemampuannya dalam penggantian, rekayasa, regenerasi sel, dll.

“Stem cell ini dapat berdiferensiasi menjadi tulang, kartilago, lemak, sumsum tulang, otot, kulit, dan tendon. Karenanya, terapi stem cell merupakan opsi terbaik pada penyakit degeneratif seperti osteoarthritis, diabetes, dan kanker. Selain itu stem cell terapi juga bisa dilakukan untuk terapi penyakit autoimun dan lain sebagainya” sambungnya.

Terakhir, dr. Purwati menjelaskan bahwa lembaganya tersebut memiliki beberapa penelitian terkait pengembangan implementasi stem cell dan turunannya dalam bidang medis sehingga akhirnya dapat melakukan hilirisasi pada produk inovasi yang telah dihasilkan melalui penelitian bertahun-tahun.

“Produk yang dimiliki oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga yaitu meliputi: Growth factor untuk anti-aging, produk stem cell untuk terapi medis, metabolit stem cell untuk terapi medis. Semuanya halal, tidak mengandung bahan berbahaya, dan terjamin kualitasnya,” demikian Purwati.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Miliki Metode di Jerman

Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan terapi stem Cell di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya memiliki metode yang sama dengan di Jerman. Dahlan mengaku telah menjalani terapi stemcell di Unair.

Pengalaman pribadinya itu diceritakan Dahlan Iskan saat menjadi orator pembuka dalam Dies Natalis ke-68 Unair. Dirinya mengaku sangat percaya dengan peneliti-peneliti berbakat asal Unair, terbukti dari 12 kali terapi stemcell yang ia lakukan di kampus tersebut.

"Terapi yang saya lakukan di Unair memiliki metode yang sama dengan yang dilakukan di Jerman," ujar Dahlan Iskan di Surabaya, dilansir dari Antara, Rabu (9/11/2022).

Setelah menjalani terapi tersebut, Dahlan juga menyambut antusias vaksin Merah Putih buatan Unair. "Saat itu saya ingin menjadi relawan vaksin. Namun sayangnya saya sudah menjalani vaksin dosis ke-3," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Dahlan memaparkan sebanyak 150 juta masyarakat yang tidak lagi miskin menjadikan Indonesia berpotensi maju.

"Siapapun presidennya, siapapun partai atau pihak manapun yang berkuasa, jika masing-masing memiliki daya dorong untuk tidak lagi miskin, maka sekaligus dapat mendorong Indonesia maju," ucapnya dalam orasi bertajuk "Peran Perguruan Tinggi dalam Mendukung Pembangunan Ekonomi dan Ketahanan Bangsa.

Melalui observasi yang dilakukan, Dahlan menemukan bahwa sebagian masyarakat miskin berada di pedesaan, pinggir kota, tengah kota, dan pantai. Di sinilah peran perguruan tinggi diperlukan untuk terus berinovasi demi mendorong perekonomian.

“Misalnya dari fakultas kedokteran hewan untuk memberikan inovasi pada peternakan kecil atau menengah, atau fakultas perikanan pada nelayan, yang nantinya akan berimbas pada perekonomian individu, dan akhirnya perekonomian bangsa," katanya.

Dahlan percaya, generasi-generasi penerus harus mendapatkan pola pikir yang berbeda dari generasi lama.

"Menurut saya, yang termiskin harus dipotong generasi. Jangan sampai anak-anak mereka tertular kemiskinan seperti itu karena cara berpikirnya tertular orang tuanya," tutur Dahlan Iskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.