Sukses

Bantah soal Perempuan Menangis, Kubu Ferdy Sambo: Itu Karangan Bharada E Saja

Fakta baru terungkap dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J kemarin. Bharada E mengungkapkan bahwa dirinya sempat melihat perempuan menangis keluar dari rumah Ferdy Sambo di Jalan Bangka, Jaksel.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Penasihat Hukum Keluarga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Arman Hanis angkat bicara soal keterangan Richard Eliezer Pudihan Lumiu alias Bharada E alias RE yang menyebut ada sosok perempuan keluar sambil menangis dari rumah pribadi di Jalan Bangka, Jakarta Selatan.

Menurutnya, keterangan Bharada E itu tidak benar. Bahkan Arman menuding kesaksian tersebut hanya sebatas karangan Bharada E saja. Sebab, keterangan soal perempuan menangis di rumah Ferdy Sambo itu tidak tertuang dalam dakwaan.

"Terkait keterangan RE di persidangan, saya tegaskan keterangan itu tidak benar dan hanya karangan RE saja dan juga tidak ada dalam dakwaan klien kami," kata Arman saat dihubungi, Kamis (1/12/2022).

Arman juga mengungkapkan alasan lain yang menunjukkan bahwa keterangan Bharada E tidak benar. Menurut dia, jika Bharada E tidak sedang berdinas, maka seharusnya dia berada di rumah dinas Kompleks Polri Duren Tiga, bukan di rumah pribadi Jalan Saguling.

Sehingga hal itu bertolak belakang dengan keterangan Bharada E yang mengaku berangkat dari rumah pribadi Saguling bersama Putri Candrawathi dan Brigadir J untuk menuju ke rumah pribadi di Jalan Bangka, Jakarta Selatan.

"Tidak benar, karena kalau RE tidak berdinas dia tidak di Saguling tapi di rumah posko Duren Tiga," ujarnya.

Sebelumnya, Keterangan Terdakwa Bharada E yang diperiksa sebagai saksi untuk terdakwa Ricky Rizal alias Bripka RR dan Kuat Maruf tengah menjadi sorotan. Keterangan itu perihal sosok perempuan menangis yang keluar dari rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Bangka.

Bharada E mengungkap, wanita tersebut keluar dari rumah Jalan Bangka saat kondisi raut wajah Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi terlihat tengah marah.

 

**Liputan6.com bersama BAZNAS bekerja sama membangun solidaritas dengan mengajak masyarakat Indonesia bersedekah untuk korban gempa Cianjur melalui transfer ke rekening:

1. BSI 900.0055.740 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)2. BCA 686.073.7777 atas nama BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Misteri Wanita Berpakaian Sipil dan Paras Cantik

Sebelumnya diberitakan, Fakta baru terungkap dalam persidangan lanjutan kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Hal ini diungkap saksi mahkota Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E saat diperiksa untuk terdakwa Ricky Rizal alias Bripka RR dan Kuat Ma'ruf.

Bharada E yang juga terdakwa dalam kasus pembunuhan Brigadir J ini mengungkapkan bahwa ada sosok perempuan menangis yang keluar dari rumah mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo di Jalan Bangka, Jakarta Selatan.

Kesaksian Bharada E soal wanita keluar rumah saat raut wajah Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi tengah marah pun mengundang sejumlah pertanyaan. Penasihat hukum Bharada E, Ronny Talapessy pun angkat bicara.

"Iya itu kan hakim menyampaikan adakah pertengkaran (antara Sambo dan Putri), kemudian Bharada E kan ngejelasin ada pertengkaran sekitar akhir Mei atau Juni," ujar Ronny saat dihubungi merdeka.com, Rabu (30/11/2022).

Menurut Ronny, keterangan Bharada E soal perempuan menangis itu berawal dari cerita dia berangkat dari rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling, Jakarta Selatan bersama dengan Brigadir J dan Putri.

"Nah di situ dilihat waktu dari Saguling, terus disuruh membawa senjata laras panjang muter-muter Kemang. Kemudian sama Ibu diminta ke Bangka. Pas di Bangka mereka disuruh nunggu di depan. Terus saudara almarhum (Yosua) masuk ke dalam bersama kalau tidak salah Mateus," kata Ronny.

Lantas ketika Bharada E yang tengah menunggu di luar, kata Ronny, di situlah kliennya melihat ada seorang perempuan berpakaian sipil keluar dari rumah Ferdy Sambo sambil menangis

"Kemudian ada perempuan keluar menangis. Pokoknya pakai baju sipil waktu itu, tidak berseragam (polisi), iya tidak berseragam. Untuk detailnya saya akan tanya dan saya kasih tahu ya (nanti)," kata Ronny.

Ronny memastikan, bahwa keterangan soal perempuan menangis dari rumah Ferdy Sambo di Jalan Bangka adalah fakta persidangan baru yang terucap dari Bharada E usai dicecar majelis hakim.

"Kagak (belum pernah cerita), ini baru diceritakan, ini fakta persidangan. Kan hakim yang nanya. Bukan (tidak ada di BAP), hakim itu kan berdasarkan fakta persidangan, hakim kan melihat acuannya fakta persidangan," ucap dia.

Lembaga Perlindungan Saksi Korban (LPSK) turut menanggapi soal perempuan di rumah Bangka milik Ferdy Sambo. Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi mengatakan, hal tersebut juga pernah dibeberkan Bharada E kepada pihaknya.

"Dia (Bharada E) sudah cerita dengan LPSK," ungkap Edwin saat dihubungi merdeka.com (30/11/2022).

Edwin mengatakan, bahwa sosok perempuan yang menangis itu bukanlah Putri Candrawathi maupun ART di rumah yang ada di Jalan Bangka. Bharada E mengaku tidak kenal dengan perempuan berparas cantik tersebut.

"Bukan (PC atau ART). Dia tidak kenal nama, tapi paras perempuan itu cantik," sambung Edwin.

Sementara saat dikonfirmasi usai sidang, Bharada E enggan berkomentar. Dia mengabaikan pertanyaan awak media yang mencecarnya soal perempuan misterius tersebut. Ia hanya sibuk memakai rompi merah khas tahanan Kejaksaan.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.