Sukses

Korban Gempa Cianjur Bangun Sendiri Tenda Darurat, Mengaku Belum Ada Bantuan

Korban gempa Cianjur kini tinggal di tenda atau bangunan semi permanen tanpa penerangan karena adanya pemadaman listrik oleh PLN.

Liputan6.com, Jakarta Korban gempa Cianjur, Jawa Barat membangun tenda darurat sendiri. Ini karena belum adanya bantuan setelah rumah mereka ambruk diguncang gempa berkekuatan magnitudo 5,6 pada Senin siang (21/11/2022).

Selain itu, mereka pun kini tinggal di tenda atau bangunan semi permanen tanpa penerangan karena adanya pemadaman listrik oleh PLN.

Salah satunya di RT01/02 Kampung Senen, Desa Nyalindung, Kecamatan Cugenang, Cianjur. Korban gempa Cianjur itu terpaksa mendirikan tenda di tanah lapang maupun halaman rumah mereka dengan fasilitas seadanya.

"Ini inisiatif sendiri, karena bingung mau mengungsi kemana," ujar Hamidah (72) ditemui Senin sore.

Bahkan tempat penyemaian tanaman hidroponik yang menyatu dengan kandang ayam pun dijadikan tempat pengungsian.

"Kami takut terjadi gempa susulan. Apalagi rumah kami juga sudah retak-retak, atapnya juga sebagian sudah miring," ujar Nur Hasanah.

Hasan Anwari, Ketua RT01 mengatakan hampir seluruh warganya terdampak gempa. Bahkan, satu orang meninggal dunia atas nama Hilma (39) akibat tertimpa material bangunan rumah.

"Korban meninggal satu orang, untuk luka masih didata karena masih sibuk penanganan," ujar Hasan.

Atas kejadian bencana alam ini, Hasan mengungkapkan, bahwa warga sangat membutuhkan bantuan logistik. Sebab, rata-rata rumah di wilayahnya rusak diguncang gempa.

"Kalau bantuan belum ada, baru di data saja sama anggota BPBD. Sampai sore ini sih masih swadaya. Pakai alat memasak dari rumah warga yang tidak terdampak parah," pungkasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Warga Masih Trauma

Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 yang menggoyang Cianjur membuat warga panik. Mereka berhamburan ke tempat terbuka untuk menyelamatkan diri.

Warga khususnya di Kecamatan Cugenang dan Pacet saat ini masih trauma dan memilih tinggal di tenda darurat.

Pemandangan ini tampak terlihat di sepanjang jalan nasional di daerah Pacet hingga Cugenang. Halaman tempat penginapan hingga lahan terbuka lainnya berdiri tenda darurat.

"Ya khawatir terjadi gempa susulan jadi diimbau untuk sementara waktu tinggal di tanah lapang," kata Muchammmad Muchtar staf Kecamatan Pacet.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.