Sukses

Usai Bertemu Putin, Jokowi Langsung Bertolak ke Abu Dhabi UEA

Presiden Jokowi rencananya akan bertemu dengan Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan di Abu Dhabi.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi langsung bertolak menuju Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) atau Persatuan Emirat Arab (PEA) usai bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Kamis, 30 Juni 2022.

Jokowi direncanakan bertemu dengan Presiden PEA Sheikh Mohamed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan pada hari ini, Jumat (1/7/2022).

Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden, Jokowi bertolak ke Abu Dhabi dari Bandara Vnukovo II, Moskow, Rusia. Jokowi dan rombongan lepas landas sekitar pukul 20.15 waktu setempat dengan menggunakan Pesawat Garuda Indonesia GIA-1.

Di Abu Dhabi, Jokowi dijadwalkan bertemu dengan Presiden PEA Sheikh Mohamed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan pada Jumat ini. Adapun Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan dirinya telah menyampaikan pesan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk Presiden Rusia Vladimir Putin. Jokowi mengaku siap menjembatani komunikasi kedua pemimpin negara itu.

Hal ini disampaikan Jokowi usai melakukan pertemuan dengan Presiden Putin di Istana Kremlin, Rusia, Kamis (30/6/2022). Adapun Jokowi terlebih dahulu bertemu dengan Presiden Zelenskyy pada Rabu 29 Juni 2022.

"Saya telah sampaikan pesan Presiden Zelensky untuk Presiden Putin dan saya sampaikan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komunikasi antara dua pemimpin tersebut," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Kamis.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Misi Jokowi untuk Perdamaian Dunia

Dia mengatakan bahwa konstitusi Indonesia mengamanatkan agar Indonesia selalu berusaha berkontribusi bagi terciptanya perdamaian dunia. Untuk itulah, Jokowi menemui Zelenskyy dan Putin.

"Isu perdamaian dan kemanusiaan selalu menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia. Dalam konteks inilah, saya lakukan kunjungan ke Kyiv dan Moskow," jelasnya.

Jokowi mengakui bahwa situasi saat ini masih sangat sulit. Kendati begitu, dia menegaskan bahwa penyelesaian damai penting untuk terus dikedepankan dan juga ruang-ruang dialog terus dibuka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.