Sukses

Jelang IPU ke-144 di Bali, Puan Dorong Isu Keamanan Dunia Turut Dibahas

Puan Maharani juga mengusulkan agar IPU ke-144 turut membahas masalah keamanan dan perdamaian dunia menyusul konflik Rusia dengan Ukraina.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan berbagai persiapan materi yang akan dibahas dalam pelaksanaan Inter Parliamentary Union (IPU) di Bali.

"Bukan hanya membahas berbagai tantangan global saat ini, IPU juga harus menyampaikan bagamana Parlemen berkontribusi mencari solusinya. Dengan harapan hasil majelis IPU akan bermanfaat bagi masyarakat luas," kata Puan, Jumat (18/3/2022).

Sidang IPU ke-144 di Bali akan diselenggarakan pada 20-24 Maret 2022. Sebanyak 132 negara akan hadir. Sebagai tuan rumah Majelis IPU ke-144, Puan menyampaikan komitmen untuk memperkuat kerja sama internasional dengan berkumpulnya parlemen dari berbagai negara.

"Kami berharap pertemuan ini menjadi ajang musyawarah konstruktif. Sehingga pada akhirnya nanti Deklarasi Nusa Dua menjadi produk utama Majelis IPU ke-144 sebagai cerminan upaya mobilisasi aksi parlemen untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim," tambah dia.

Selain itu, Puan juga mengusulkan agar Inter Parliamentary Union ke-144 turut membahas masalah keamanan dan perdamaian dunia menyusul konflik Rusia dengan Ukraina.

"Promosi perdamaian dan keamanan penting untuk menjadi perhatian bersama, dan bagaimana Parlemen berkontribusi dalam membangun kepercayaan di antara pihak-pihak yang berkonflik," jelas Puan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Percepatan Mengakhiri Pandemi Lewat Kesetaraan Vaksin

Selain itu, isu penting lain yang diusulkan dibahas adalah mengenai percepatan mengakhiri pandemi Covid-19 lewat kesetaraan vaksin di seluruh negara.

Puan juga menekankan pentingnya penguatan demokrasi dan penghormatan terhadap hak asasi manusia yang dihadapkan pada berbagai tantangan selama pandemi.

"Selanjutnya bagaimana peran IPU dalam menutup kesenjangan laju proses pemulihan ekonomi antara negara maju dan negara berkembang, serta mengatasi masalah sosial akibat pandemi," papar Puan.

Mantan Menko PMK ini pun mengusulkan perlunya dibahas tema partisipasi perempuan dan pemuda dalam proses pengambilan keputusan di lembaga-lembaga publik. Puan menyebut, hal ini penting untuk memastikan generasi mendatang diisi oleh orang-orang muda hebat terlepas apapun gendernya.

"Majelis IPU harus menjadi wadah bagi pemuda dan kaum perempuan yang ingin membawa harmonisasi kehidupan di dunia," pungkas Puan Maharani.

3 dari 3 halaman

6 Cara Efektif Hadapi Potensi Penularan Covid-19 Varian Omicron

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.