Sukses

Ajak Masyarakat Tetap di Rumah Saat Nataru, Kemendikbudristek Berikan Tontonan Menarik

Genre yang tersedia, yaitu: 80 persen semua umur dan 20 persen untuk anak-anak. Mengangkat kebudayaan yang berkembang di seluruh Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Mengantisipasi animo masyarakat berkegiatan di luar rumah di masa pandemi Covid-19, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menawarkan berbagai tayangan seni budaya yang menarik untuk dinikmati sebagai teman liburan selama Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru).

Masyarakat dapat menikmati tayangan tersebut dengan mengakses IndiHome, di 200 untuk SD, dan 916 untuk HD-nya, atau streaming di: Indonesiana.TV.

“Kemendikbudristek mengajak masyarakat melalui kampanye #BahagiadiRumah untuk menyaksikan beragam tayangan seni budaya di rumah dalam menyambut momen libur Nataru sebagai bagian dari upaya bersama menjaga penyebaran virus Covid-19 yang saat ini sudah terkendali,” ujar Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Ditjen Kebudayaan, Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra dalam keterangan tulis, Jumat (24/12/2021).

“Apa yang disajikan dalam Kanal Indonesiana TV sangat menarik untuk membangun para seniman kita agar terus berkreasi dan inovasinya tak terbatas. Kita ingin sampaikan bahwa dengan teknologi, semua itu bisa dilakukan. Karya dan kreasi makin bagus, yang lama bisa disadur ulang, dan lain-lain,” tambahnya. 

Pemanfaatan Kanal Indonesiana sebagai kanal pustaka Kemendikbudristek, dikatakan Mahendra, terus memperoleh apresiasi masyarakat. Hingga kini, tercatat 258 ribu orang telah menonton berbagai konten di kanal tersebut selama 81.525 jam. 

Genre yang tersedia, yaitu: 80 persen semua umur dan 20 persen untuk anak-anak. Mengangkat kebudayaan yang berkembang di seluruh Indonesia, kanal ini melibatkan Unit Pelaksana Teknis (UPT) kebudayaan dalam proses produksinya. 

“Tahun depan kita akan terus tingkatkan kualitasnya. Terobosannya agar masyarakat berbahagia di rumah, ada dua tayangan, yaitu: Festival Musik Tradisional di Danau Toba dan Labuan Bajo serta Parade Seni Media Baru. Tahun depan kita mengupayakan agar Kanal Indonesiana TV bisa tayang di luar negeri. Saat ini kita sedang menerjemahkan semua tayangan kita ke Bahasa Inggris, Bahasa Spanyol, dan sebagainya,” kata dia. 

Dijabarkan Mahendra, kerja sama dengan Bakti Kominfo juga dilakukan sehingga masyarakat di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) bisa menikmati tontonan di Kanal Indonesiana. Penjajakan terus dilakukan dengan PT. KAI, PT. Angkasa Pura, PT. Pelni, serta berbagai TV lokal di Bandung, Sumedang, dan Jawa Timur. Upaya kerja sama juga terus merambah hingga ke luar negeri. Penjajakan juga sudah dilakukan dengan Timor Leste, Korea Selatan, Venezuela, dan Amerika Selatan. 

“Kita buka akses seluas-luasnya untuk memberikan literasi budaya kepada masyarakat. Kita perkuat diskusi terkait berbagai konten budaya, nonton bareng (nobar), dan lomba-lomba yang nanti tayang langsung di Indonesiana TV untuk memancing keterlibatan masyarakat di masa mendatang,” tegas Mahendra. 

Kanal Indonesiana TV akan memudahkan siapa pun untuk mendapat konten seni budaya dengan mudah, murah, cepat, dan akurat. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pilih Tontonan Berbasis Ilmu Pengetahuan

Menjelang libur Nataru, pegiat film Garin Nugroho mengatakan, dalam memilih tontonan, masyarakat sejatinya memiliki kemerdekaan untuk memilih. Namun katanya, akan lebih bermakna jika waktu yang mereka habiskan di rumah, diisi dengan kegiatan yang positif.

“Bagi keluarga yang ingin menjalankan kemerdekaan dalam belajar, pilihlah (tontonan) yang berbasis ilmu pengetahuan, (sarat) wawasan nilai budaya. Salah satu pilihannya ada di kanal Youtube (Indonesiana) ini,” tuturnya.

Lebih lanjut, Garin mengatakan bahwa komunitas yang ada di Indonesia layaknya sebuah perpustakaan besar yang terdiri dari seni musik, seni pertunjukkan, dan seni tradisi lisan. Kemudian, seiring dengan peradaban manusia, perlu suatu upaya yang disebut alih wahana dalam berbudaya.

“Misalkan ditampilkan di Youtube. Dengan masuk ke media baru ini, maka kesenian kini bisa dinikmati keluarga-keluarga Indonesia, sekolah, dan komunitas lainnya,” katanya seraya mengajak agar seluruh masyarakat Indonesia terus mendukung pengembangan seni budaya melalui kanal-kanal telekomunikasi modern.  

“Terima kasih kepada Kemendikbudristek yang terus mendorong berbagai bentuk alih wahana untuk masuk ke Youtube ini yang berbasis pada komunitas dan pencapaian global maupun nasional,” imbuhnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.