Liputan6.com, Jakarta - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla merasa kurang pantas menjadi calon ketua umum PBNU. JK yang juga memiliki jabatan sebagai Mustasyar NU mengaku bukan ulama sehingga kurang pantas memimpin salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia.
"Kalau NU kan harus ulama, kalau saya kan bukan ulama," ujar JK di kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (1/12/20210.
Baca Juga
"Ya kurang pantas lah," katanya sembari tertawa.
Advertisement
Dalam diskusi Halaqah Satu Abad Nahdlatul (NU) yang digelar PKB, JK juga menjadi sasaran guyon Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Politikus yang akrab disapa Cak Imin itu menyinggung dukungan kepada JK sebagai calon ketua umum PBNU.
"Pak JK kemarin banyak yang nawarin dijadiin ketua umum PBNU karena beliau adalah Mustasyar, beliau jawab 'loh saya bukan kiai atau bukan ulama'," ujarnya.
Cak Imin bilang, JK bisa menjadi seorang kiai asal mendiri sebuah pesantren.
"Tapi kalau Pak JK bikin pesantren ya insyaallah langsung bisa disebut kiai, kira-kira begitu," kata Cak Imin.
Â
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Usulan Kader Demokrat
Usulan JK sebagai calon ketua umum PBNU pertama kali muncul dari Deputi Balitbang Partai Demokrat Syahrial Nasution, dia menilai JK sangat mumpuni memimpin organisasi umat Islam terbesar di Indonesia tersebut.
JK, lanjut Syahril, merupakan tokoh bangsa, tokoh nasional serta termasuk juga tokoh NU sehingga sangat memenuhi syarat. JK pernah menyandang status Mustasyar PBNU periode 2015-2020.
"Sangat lengkap pengalaman organisasi dan kemampuannya dalam membesarkan organisasi. Seandainya beliau berkenan memimpin NU ke depan, tentu makin membuat besar organisasi nahdliyin," kata Syahrial beberapa waktu lalu.
Advertisement
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement