Sukses

Wakil Ketua MPR Minta Pemerintah Segera Rumuskan Langkah Antisipasi Lonjakan Covid-19

Menurut Lestari, sebelum Lebaran sebenarnya para pemangku kepentingan sudah memprediksi akan terjadi peningkatan kasus positif pasca-Lebaran.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mendorong pemerintah untuk segera merumuskan langkah-langkah antisipasi lonjakan kasus covid-19 yang terjadi di sejumlah daerah di Tanah Air.

"Salah satu cara untuk mencegah penyebaran virus corona adalah dengan memutus mata rantai penularannya. Namun melihat kondisi saat ini, kita belum mampu mencegah ledakan kasus di sejumlah daerah," kata Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Alarm Bahaya Ledakan Gelombang Baru Dan Antisipasinya yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (9/6/2021).

Menurut Lestari, sebelum Lebaran sebenarnya para pemangku kepentingan sudah memprediksi akan terjadi peningkatan kasus positif pasca-Lebaran. Namun sangat disayangkan, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, apa yang dikhawatirkan sebelum Lebaran saat ini menjadi kenyataan.

Euforia pasca-vaksinasi, jelas anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, membuat sebagian masyarakata abai dan melonggarkan pelaksanaan protokol kesehatan (Prokes), memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, di kesehariannya.

"Kesadaran sosial terkait disiplin pelaksanaan Prokes harus terus ditingkatkan lewat semangat membangun solidaritas dan saling menjaga di tengah masyarakat," ujar Rerie dalam keterangannya.

Saat ini, tegas Rerie, semua harus mengaitkan disiplin menegakkan Prokes dalam keseharian sebagai bagian membangun ketahanan sebuah bangsa. Semua pihak harus mampu mengatasi dampak pandemi Covid-19 ini dengan menggalang solidaritas seluruh elemen bangsa.

Sedangkan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Tjandra Yoga Aditama berpendapat, lonjakan kasus di sejumlah daerah harus diatasi antara lain dengan pengaturan sejumlah aspek seperti pendisplinan pelaksanaan Prokes dan pembatasan aktivitas masyarakat.

Belajar dari pengalaman India mengendalikan penyebaran Covid-19, ungkap Tjandra, upaya vaksinasi masif juga dilakukan, disamping disiplin Prokes dan pembatasan aktivitas masyarakat di ruang publik.

"Upaya penting lainnya adalah dengan mempersiapkan pelayanan kesehatan primer, seperti Puskesmas dan klinik dalam penanganan Covid-19, sebagai unit layanan yang terdekat dengan masyarakat," kata Tjandra.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Meningkat Usai Libur Panjang

Sekretaris Jenderal Kemenkes RI, Oscar Prima mengungkapkan, setelah libur panjang biasanya terjadi peningkatan kasus positif Covid-19. Dengan disiplin tinggi menjalankan Prokes, menurut Oscar, seharusnya bisa menekan potensi penyebaran virus korona.

"Pandemi Covid-19 memberi pelajaran kepada masyarakat agar mampu beradaptasi dengan cepat menyikapi sejumlah kondisi yang kerap berubah," ujar dia.

Sedangkan Kepala Bidang Perubahan Perilaku Satgas Pengendalian Covid-19, Sonny Harry B. Harmadi menegaskan, perjuangan seharusnya berhenti ketika menang, bukan ketika lelah. Sangat disayangkan sebagian masyarakat saat ini terlihat lelah dalam berjuang melawan Covid-19.

Sedangkan bagi para pemangku kepentingan, menurut Sonny, dalam upaya pengendalian Covid-19 harus belajar dari data yang ada, didalami, kemudian dibuat langkah antisipasinya.

"Setiap terjadi peningkatan mobilitas masyarakat selalu diikuti dengan mengabaikan Prokes. Jadi hal itu harus benar-benar diperhatikan oleh para pemangku kepentingan dalam upaya pengendalian Covid-19," ujar Sonny.

Sonny mengungkapkan, pihaknya sudah melaksanakan berbagai upaya untuk menanamkan perubahan perilaku dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.

Hasilnya pemahaman masyarakat terkait disiplin Prokes sudah baik, hanya saja motivasi untuk melaksanakan Prokes naik turun. Sehingga pihaknya saat ini fokus dengan berbagai upaya untuk terus meningkatkan motivasi masyarakat dalam menjalankan Prokes.

Epidemiolog FKM Unair, Atik C Hidajah berpendapat, keberhasilan proses pengendalian Covid-19 dari sisi epidemiologi sangat dipengaruhi oleh data, analisis, tindakan dan indikator yang tepat.

Menurut Atik, hasil testing dan tracing seharusnya menjadi perhatian dalam proses pengendalian Covid-19. Sehingga kecukupan jumlah sampel dan tingkat possitivity rate dalam proses testing dan tracing diupayakan selalu memenuhi standar kelayakan yang berlaku.

"Dengan indikator yang dihasilkan dari hasil testing dan tracing yang benar, bisa menjadi acuan pengambilan kebijakan yang tepat dalam pengendalian Covid-19 di tanah air," kata Atik.

Diskusi ini dimoderatori Staf Khusus Wakil Ketua MPR RI Koordinator Bidang Penyerapan Aspirasi Masyarakat dan Daerah, Luthfi A. Mutty. Hadir Sekretaris Jenderal Kemenkes RI Oscar Prima, Kepala Bidang Perubahan Perilaku Satgas Pengendalian Covid-19 Sonny Harry B. Harmadi, Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Atik C. Hidajah, Guru Besar Fakultas Kedokteran UI Tjandra Yoga Aditama, dan Pemred Radar Kudus M.Zainal Abidin sebagai narasumber.

Selain itu, hadir pula Pemred Kumparan Arifin Asydhad dan Aktivis Perempuan Jepara Rita Haryani sebagai penanggap.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.